Bermain Tanah Itu Asyik
Selasa, 01 Agustus 2017
8 Komentar
Masih
ingat tagline sebuah detergent, “Bermain
kotor itu baik!” Ya jelas dong, karena itu berhubungan erat dengan cuci mencuci
baju. Yang pada akhirnya mengiklankan detergent tersebut.
Aduh
kotor kok baik itu bagaimana sih?
Masa
kanak-kanak adalah masa yang seharusnya dinikmati dengan bahagia. Masa bermain
dan bermain. Biarkan mereka menikmati dunianya. Biarkan tangan-tangan mungil
mereka menyentuh tanah. Biarkan mereka bergerak, membentuk dan menikmati butir-butir
tanah.
Sejak
awal membangun rumah saya sudah meminta suami untuk menyisakan sedikit tanah. Tujuan
saya sederhana, untuk berkebun (ternyata saya orangnya malas) dan untuk
bermain. Justru yang banyak memanfaatkan tanah adalah anak-anak. Suami sih
kadang-kadang saja, kalau ingin berkebun.
Di
belakang rumah, saya sisakan sedikit ruang untuk menaruh pasir sisa bangunan. Meski
sempit, berapa sih ukurannya. Pokoknya sempit. Tapi cukuplah buat bermain
anak-anak. Kalau dulu belum dipaving bisa dipakai bertiga (anak saya tiga). Tapi
sekarang yang sering menggunakan tempat itu hanya si bungsu. Anak nomor dua
masih, tapi jarang sekali. Ya, karena sudah gedhe saja, jadi mainnya beda.
Biasanya
anak-anak menaruh mainan seperti truk, mobil, dan semua printilannya untuk
mengangkuti tanah dan pasir. Lalu menggali lubang dan membuat bangunan.
Ada
kalanya menggunakan alat pertukangan (mainan) tapi sering pula saya menjumpai
alat tukang saya seperti cangkul kecil dan arit. Ya, berbahaya sih. Tapi mereka
mengerti cara pemakaiannya. Yang jelas, alat tukang saya sudah tidak utuh
karena pegangannya hilang. Selanjutnya hilang semuanya. Dan baru sadar ketika
saya sedang membutuhkannya.
Manfaat bermain tanah
- Mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Dengan adanya kegiatan meremas, menekan, mengepal, dsb dapat melatih dan memperkuat otot-otot halus anak.
- Mengembangkan kreativitas, imajinasi dan seni. Dengan bermain tanah, anak-anak akan berpikir, berimajinasi untuk membentu suatu benda/bangunan.
- Relaksasi. Bermain tanah membuat mereka santai dan tenang. Saya melihat anak-anak bahagia meski kedua tangannya berlumuran tanah. Demikian juga bajunya.
- Peduli lingkungan. Mendekatkan anak-anak dengan alam dimulai dari hal yang sederhana, yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, yang mudah dikenali.
Suatu
ketika saya sedang membacakan buku berjudul “Amazing Cerita-Cerita Menakjubkan
Tentang Keajaiban Bumi”, selain ceritanya bagus untuk anak-anak, ada materi
tentang tanah. Kadang saya abai pada hal-hal seperti ini. Tapi begitu membaca
buku dan bercerita pada anak-anak, saya harus menggali informasi. Betapa pengetahuan
manusia sedikit demi sedikit menguak kebenaran yang tertulis dalam Al Qur’an.
Fakta tentang tanah
yang disimpulkan oleh para peneliti (hal 133):
- Tanah adalah materi steril terbaik yang terdapat di alam
- Tanah sanggup menghilangkan bakteri yang tidak dapat dihilangkan oleh bahan kimia.
- Tanah merupakan sarana terbaik untuk membersihkan air.
- Ada lebih dari sepuluh ribu jenis tanah yang ditemukan di Eropa.
- Berbagai jenis piring dan pot buatan China yang terbaik terbuat dari tanah.
- Ruang yang terdapat diantara butiran-butiran tanah berukuran 50% dari ukurannya.
- Antibiotik yang kita gunakan untuk mengobati penyakit sebagian besar berasal dari mikroorganisme dalam tanah.
- Tanah merupakan bahan yang sangat baik untuk membersihkan pori-pori kulit.
Well,
sebenarnya tanah itu baik bukan? Lalu mengapa masih ragu?
Saya
masih mengijinkan anak-anak bermain tanah. Tapi... tetap dengan konsekuensi
bahwa setelah bermain tanah harus mencuci tangan dengan sabun. Kalau perlu,
sekalian saja ganti baju. Karena biasanya sih baju mereka terkena tanah. Anak-anak
itu kadang main lempar tanah. Lalu kena bajunya.
Karena
bermain tanah tempatnya terbatas, jadi tingkat kekotoran itu berimbas tempat
lain yang berdekatan. Seperti dinding rumah dan jemuran baju.
Masa
bermain anak-anak itu tak lama. Kalau masih balita, saya tidak berani
membiarkan bermain sendiri. Lha, saya yang jaga anak saja sering alpha. Pernah jatuh
ke got, nyungsep di jalan, dsb. Tapi kalau anak di usia TK dan awal SD, saya pikir, aman bermain sendiri. Tapi tetap dalam pengawasan. Di belakangpun saya masih bisa melihat aktivitas mereka.
Hanya
saja alat-alat berbahaya seperti alat tukang itu harus disembunyikan. Dijauhkan
dari jangkauan anak-anak. Dan saya memang sudah berusaha menjauhkan benda-benda
berbahaya tersebut, namun kakaknya yang mengambil. Huhu...disinilah ujian itu.
Kalau
saya perhatikan, mereka menggunakan cangkul kecil dan sekop itu untuk mengambil tanah
yang telah mengeras. Alat-alat mainan mereka tidak mampu digunakan.
Sebenarnya
lebih enak menggunakan pasir, tapi pasir lama kelamaan juga mengeras. Saya ganti,
begitu seterusnya hingga saat ini tidak pernah renovasi rumah artinya tidak ada
pergantian pasir.
Sumber
bacaan:
Amazing
Cerita-Cerita Menakjubkan Tentang Keajaiban Bumi, Asri Wulantini, Al Qudwah
Publishing.
http://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/365962-lima-alasan-anak-perlu-bermain-tanah
http://dkandang.com/bermain-kreatifitas-tanah-liat-di-wisata-edukasi-dkandang.html
http://www.parenting.co.id/balita/anak+bermain+kotor+itu+baik%3F
Nah, kalau teman-teman bagaimana? Sharing dong mainan buat anak-anaknya di kolom komentar.
^_^
Sesekali membiarkan anak-anak bermain dan berkotor ria, tidak ada salahnya kok mbak Nur. Terkadang aku juga membiarkan si kecilku bermain tanah. Yang penting sesudahnya tetap diingatkan tentang kebersihan :)
BalasHapusSambil belajar kebersihan, ya.
HapusMain tanah itu seruh, aku kecil sering mainin tanah (lumpur lebih seru) atau gak ngubek² beras
BalasHapusTanah memang disukai anak-anak.
HapusDulu waktu kecil saya suka main tanah liat, Mbak. Itu tanah yang lembek2 dan bisa dibentuk. Jadi bisa dibentuk seperti kue loyang dan main pasar2an sama teman2. Hihihi...
BalasHapusPasti menyenangkan ya mba, mengingat masa kecil kita.
Hapusdulu lagi anak kecil aku punya bak besar aku isi pasir yang sdh aku bersihkan dan anak2 bisa bermain di sana sepuasnya
BalasHapusBisa saya contek nih idenya. Ditaruh di bak aja ya pasirnya. Gantinya mudah.
Hapus