Temukan Kearifan Lokal di Blog Kang Rudi
Rabu, 02 Agustus 2017
10 Komentar
Saya
mengenal Kang Rudi dari twitter. Karena
sesama blogger, kita saling follow. Saya
baca profilnya, eh ternyata sesama orang Tuban. Wah, girang banget bisa
menemukan teman sedaerah di dunia maya.
Paling
gampang kalau ingin memfollow orang saya lihat profilnya. Kalau blogger,
langsung follow. Sayangnya kita
memang belum pernah ada kopdar. Wah, kalau ada saya ingin bertanya banyak
tentang dunia blogging. Karena dengan praktik lebih mudah daripada sekedar
membaca tutorial.
So far,
saya hanya mengenal di dunia maya saja. Di grup Blogger Tuban, Kang Rudi aktif
menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan tema blogging.
Kenalan yuk!
Nama
Fakhruddin, biasa dipanggil Mas Rudi atau Kang Rudi. Asli Kapu, Merakurak,
Tuban, Jatim. Lulusan IT dari Universitas Budi Luhur. Pekerjaan Analys Infrastuktur
Teknologi Informasi (PT. PLN) di Jakarta.
Dari
blog Kang Rudi ini saya tertarik untuk menulis sisi kearifan lokal. Halah,
bahas apa sih?
Sedikit definisi
kearifan lokal:
Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai
strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat
lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka.
Dalam bahasa asing arti kearifan lokal sering juga dikonsepsikan
sebagai kebijakan setempat “lokal wisdom” atau pengetahuan setempat “lokal
knowledge” atau kecerdasan setempat “lokal genious”.
Aduh kok jadi rumit mencari artinya. Gampangannya begini, kearifan itu
adalah bahasa, budaya, adat dan hal-hal yang menjadi ciri khas suatu daerah. Sesuatu yang khas dari daerah kita. Nah,
di blog kang Rudi ini kita bakal menemukan banyak banget tulisan bertema lokal, khusunya tentang
kampung halaman tercinta. Ada kebiasaan, adat yang sudah bertahun-tahun
dilakukan masyarakat setempat dan tetap dilestarikan. Tanpa ada persingungan
dengan hal lain.
Berikut ini adalah beberapa judul tulisan Kang Rudi yang menceritakan
kampung halamannya. Sebenarnya suatu keadaan di kampung yang sederhana, dengan
warga yang rukun dan damai yang jauh dari kehidupan hedonisme.
Nah, daripada penasaran dengan kampung Kapu, silakan baca di blog Kang
Rudi.
Udukan,
Tradisi di Desa Kapu untuk Peringati Maulid Nabi
5
Hal Ini Yang Dilakukan Orang Kapu Ketika Puasa
Ini
dia Jenis Gotong Royong di Desa Kapu
Tentang
Tentara Manunggal Masuk Desa
Manganan,
Warga Desa kapu Gelar Kataman
Lainnya...masih
banyak. Klik label budaya saja. Nanti kita bisa membaca lebih banyak cerita
lainnya. Kita seolah dibawa ke kampung yang warganya guyup, rukun, tentram,
sekitar 10 km dari kabupaten Tuban. Lalu bandingkan dengan keramaian yang
berpindah ke kota. Ya, menjelang riyoyo
(lebaran) suasana di pusat kota sangat ramai. Untuk apa lagi kalau bukan
belanja lebaran. Khususnya baju.
Blogger penggemar kaos oblong ini menyukai topik sejarah, UMKM, pertanian, budaya desa, nilai-nilai desa,
idealisme desa. Meski menyebut dirinya sebagai orang ndeso, tapi saya tidak percaya begitu saja. Beberapa tulisannya menceritakan perjalanan ke tempat-tempat yang seru. Tinggal di ibu kota pula.
Yang terlihat ndeso itu hanya gaya penulisannya. Justru itu menjadi salah satu ciri khas yang menarik. Terbukti dengan penulisan bahasa Jawa yang terselip dalam tulisan-tulisannya. Sementara ide ceritanya tetap mengalir dengan lancar.
Yang terlihat ndeso itu hanya gaya penulisannya. Justru itu menjadi salah satu ciri khas yang menarik. Terbukti dengan penulisan bahasa Jawa yang terselip dalam tulisan-tulisannya. Sementara ide ceritanya tetap mengalir dengan lancar.
Oh
ya, Kang Rudi termasuk blogger yang sering menulis wisata kuliner lokal. Mau
tahu makanan enak khas Tuban, langsung saja meluncur ke label kuliner. Ada
review tentang sate, bakso, rajungan, wader, dsb. Kalau bisa foto makanannya ditambah. Agar pembaca semakin penasaran, semakin pengen makan di sana. Dan sekaligus mempromosikan kuliner lokal.
Kuliner lokal itu selalu bikin kangen. Seperti kerabat saya yang jika mudik ke Tuban selalu menyempatkan diri untuk mencicipi macam-macam kuliner. Yang secara rasa dan suasana berbeda dengan daerahnya. Ya, tentu dong. Lalu sambil mengenang masa-masa lalu. So sweet gitu.
Kalau
Kang Rudi bagaimana? Kalau lagi pulang ke Tuban sambil nyicip-nyicip kuliner lokal ya? Aih,
saya tak sabar menunggu blogpost kuliner terbarunya! Eh sudah ada yang terbaru, tentang Tahu Tek. Yuk, mampir ke blognya Kang Rudi!
Surel:
kangrudi@outlook.com
Twitter:
@kangruditbn
Fb
: blogkangrudi
Blog: www.kangrudi.com
Enak yah kalo ada teman sekampung sesama blogger. Udah mba, langsung aja kopdaran, siapa tau ada rezeki dari kopdaran ini. Saya juga ada teman blogger sekampung, namanya Kania Ningsih...
BalasHapusBTW, saling follow twitter mba, nih akun saya @Hendras_1981
Hihi..pengennya gitu mas, kopdar rame2 blogger Tuban.
HapusEh, kita sudah saling follow. Thanks ya.
Kang rudi memang sangat menyukai kearifan budaya lokal yang ada didesanya
BalasHapusPerlu belajar dari Kang Rudi nih. Untuk tema lokal, aku masih dikit.
HapusKang Rudi memang merakyat.....ok dech pokoknya.....
BalasHapusIya, mas.
HapusLebih intens kalo udh sesama kenal dan sharing kunbal y
BalasHapusmemang kangrudi ini tak melupakan kampung halaman meskipun di ibukota
BalasHapusWah jadi penasaran, mampir ah ke blognya Kang Rudi..
BalasHapusMeskipun jauh di jakarta, tapi tulisan kang rudi lebih banyak mengulas tentang Tuban. Hebat, selalu ingat kampung halaman.
BalasHapus