Bermain Tanah Itu Asyik





Masih ingat tagline sebuah detergent, “Bermain kotor itu baik!” Ya jelas dong, karena itu berhubungan erat dengan cuci mencuci baju. Yang pada akhirnya mengiklankan detergent tersebut.


Aduh kotor kok baik itu bagaimana sih?

Masa kanak-kanak adalah masa yang seharusnya dinikmati dengan bahagia. Masa bermain dan bermain. Biarkan mereka menikmati dunianya. Biarkan tangan-tangan mungil mereka menyentuh tanah. Biarkan mereka bergerak, membentuk dan menikmati butir-butir tanah.



Sejak awal membangun rumah saya sudah meminta suami untuk menyisakan sedikit tanah. Tujuan saya sederhana, untuk berkebun (ternyata saya orangnya malas) dan untuk bermain. Justru yang banyak memanfaatkan tanah adalah anak-anak. Suami sih kadang-kadang saja, kalau ingin berkebun.

Di belakang rumah, saya sisakan sedikit ruang untuk menaruh pasir sisa bangunan. Meski sempit, berapa sih ukurannya. Pokoknya sempit. Tapi cukuplah buat bermain anak-anak. Kalau dulu belum dipaving bisa dipakai bertiga (anak saya tiga). Tapi sekarang yang sering menggunakan tempat itu hanya si bungsu. Anak nomor dua masih, tapi jarang sekali. Ya, karena sudah gedhe saja, jadi mainnya beda.

Biasanya anak-anak menaruh mainan seperti truk, mobil, dan semua printilannya untuk mengangkuti tanah dan pasir. Lalu menggali lubang dan membuat bangunan.

Ada kalanya menggunakan alat pertukangan (mainan) tapi sering pula saya menjumpai alat tukang saya seperti cangkul kecil dan arit. Ya, berbahaya sih. Tapi mereka mengerti cara pemakaiannya. Yang jelas, alat tukang saya sudah tidak utuh karena pegangannya hilang. Selanjutnya hilang semuanya. Dan baru sadar ketika saya sedang membutuhkannya.

Manfaat bermain tanah



  1. Mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Dengan adanya kegiatan meremas, menekan, mengepal, dsb dapat melatih dan memperkuat otot-otot halus anak.
  2. Mengembangkan kreativitas, imajinasi dan seni. Dengan bermain tanah, anak-anak akan berpikir, berimajinasi untuk membentu suatu benda/bangunan.
  3. Relaksasi. Bermain tanah membuat mereka santai dan tenang. Saya melihat anak-anak bahagia meski kedua tangannya berlumuran tanah. Demikian juga bajunya.
  4. Peduli lingkungan. Mendekatkan anak-anak dengan alam dimulai dari hal yang sederhana, yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, yang mudah dikenali.


Suatu ketika saya sedang membacakan buku berjudul “Amazing Cerita-Cerita Menakjubkan Tentang Keajaiban Bumi”, selain ceritanya bagus untuk anak-anak, ada materi tentang tanah. Kadang saya abai pada hal-hal seperti ini. Tapi begitu membaca buku dan bercerita pada anak-anak, saya harus menggali informasi. Betapa pengetahuan manusia sedikit demi sedikit menguak kebenaran yang tertulis dalam Al Qur’an.

Fakta tentang tanah yang disimpulkan oleh para peneliti (hal 133):


  • Tanah adalah materi steril terbaik yang terdapat di alam
  • Tanah sanggup menghilangkan bakteri yang tidak dapat dihilangkan oleh bahan kimia.
  • Tanah merupakan sarana terbaik untuk membersihkan air.
  • Ada lebih dari sepuluh ribu jenis tanah yang ditemukan di Eropa.
  • Berbagai jenis piring dan pot buatan China yang terbaik terbuat dari tanah.
  • Ruang yang terdapat diantara butiran-butiran tanah berukuran 50% dari ukurannya.
  • Antibiotik yang kita gunakan untuk mengobati penyakit sebagian besar berasal dari mikroorganisme dalam tanah.
  • Tanah merupakan bahan yang sangat baik untuk membersihkan pori-pori kulit.


Well, sebenarnya tanah itu baik bukan? Lalu mengapa masih ragu?

Saya masih mengijinkan anak-anak bermain tanah. Tapi... tetap dengan konsekuensi bahwa setelah bermain tanah harus mencuci tangan dengan sabun. Kalau perlu, sekalian saja ganti baju. Karena biasanya sih baju mereka terkena tanah. Anak-anak itu kadang main lempar tanah. Lalu kena bajunya.

Karena bermain tanah tempatnya terbatas, jadi tingkat kekotoran itu berimbas tempat lain yang berdekatan. Seperti dinding rumah dan jemuran baju.

Masa bermain anak-anak itu tak lama. Kalau masih balita, saya tidak berani membiarkan bermain sendiri. Lha, saya yang jaga anak saja sering alpha. Pernah jatuh ke got, nyungsep di jalan, dsb. Tapi kalau anak di usia TK dan awal SD, saya pikir, aman bermain sendiri.  Tapi tetap dalam pengawasan. Di belakangpun saya masih bisa melihat aktivitas mereka.

Hanya saja alat-alat berbahaya seperti alat tukang itu harus disembunyikan. Dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Dan saya memang sudah berusaha menjauhkan benda-benda berbahaya tersebut, namun kakaknya yang mengambil. Huhu...disinilah ujian itu.

Kalau saya perhatikan, mereka menggunakan cangkul kecil dan sekop itu untuk mengambil tanah yang telah mengeras. Alat-alat mainan mereka tidak mampu digunakan.

Sebenarnya lebih enak menggunakan pasir, tapi pasir lama kelamaan juga mengeras. Saya ganti, begitu seterusnya hingga saat ini tidak pernah renovasi rumah artinya tidak ada pergantian pasir.

Sumber bacaan:

Amazing Cerita-Cerita Menakjubkan Tentang Keajaiban Bumi, Asri Wulantini, Al Qudwah Publishing.

http://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/365962-lima-alasan-anak-perlu-bermain-tanah

http://dkandang.com/bermain-kreatifitas-tanah-liat-di-wisata-edukasi-dkandang.html

http://www.parenting.co.id/balita/anak+bermain+kotor+itu+baik%3F

Nah, kalau teman-teman bagaimana? Sharing dong mainan buat anak-anaknya di kolom komentar.

^_^
Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

8 Komentar untuk "Bermain Tanah Itu Asyik"

  1. Sesekali membiarkan anak-anak bermain dan berkotor ria, tidak ada salahnya kok mbak Nur. Terkadang aku juga membiarkan si kecilku bermain tanah. Yang penting sesudahnya tetap diingatkan tentang kebersihan :)

    BalasHapus
  2. Main tanah itu seruh, aku kecil sering mainin tanah (lumpur lebih seru) atau gak ngubek² beras

    BalasHapus
  3. Dulu waktu kecil saya suka main tanah liat, Mbak. Itu tanah yang lembek2 dan bisa dibentuk. Jadi bisa dibentuk seperti kue loyang dan main pasar2an sama teman2. Hihihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasti menyenangkan ya mba, mengingat masa kecil kita.

      Hapus
  4. dulu lagi anak kecil aku punya bak besar aku isi pasir yang sdh aku bersihkan dan anak2 bisa bermain di sana sepuasnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa saya contek nih idenya. Ditaruh di bak aja ya pasirnya. Gantinya mudah.

      Hapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel