3 Pekerjaan Rumah Ini Bisa Melatih Anak Mandiri
Selasa, 05 Desember 2017
6 Komentar
Orang
tua pasti senang jika anak-anaknya mandiri. Beban pekerjaan di rumah menjadi
lebih ringan. Bahkan, bisa loh mengurangi stress. Tapi melatih anak untuk bisa
mandiri ternyata banyak tantangannya.
Anak mandiri tergantung orang tuanya
Teman-teman
pernah mendengar kalimat diatas? Rasanya menohok sekali. Kok, semua sepertinya
tertuju pada orang tua. Tanpa memandang situasi dalam masing-masing keluarga,
hal ini seperti menyamakan semua keluarga. Padahal setiap keluarga memiliki
aturan, norma dan toleransi yang mungkin berbeda-beda.
Orang
tua memiliki andil dalam membentuk karakter si anak. Tidak bisa dipungkiri
kegiatan sehari-hari orang tua merupakan contoh nyata bagi anak. Apa kita
kerjakan bisa saja ditiru mentah-mentah oleh anak. Tapi bisa jadi contoh baik
kita tunjukkan di depan anak merupakan hal yang biasa. Yang tidak menggerakkan
anak untuk berlatih mandiri.
Sebagai
orang tua, kitalah yang mengenal anak-anak kita. Kita yang mengandung, merawat
dan menemaninya sampai saat ini. Sedikit atau banyak orang tualah yang mengerti
keadaan anak-anaknya.
Kecuali
jika orang tua memandang anak selalu dalam keadaan benar. Pasti susah dong, ada
cela sedikit tidak terima. Kasus seperti ini mungkin pernah bersinggungan di
sekolah atau di lingkungan tetangga, dsb. Tapi tetap lihat situasi dan
kondisinya. Jangan semudah itu memberikan penilaian terhadap orang.
Daripada
kita memikirkan orang lain lebih baik memikirkan keluarga kita. Ada anak-anak
yang merupakan tanggung jawab kita. Tidak perlu terpancing ketika ada yang
mengatakan si A anaknya begini dan begitu gara-gara orang tuanya bla...bla....
Bagaimana cara agar anak-anak bisa belajar mandiri?
Saya
lebih suka menyesuaikan dengan usianya. Misalnya anak pra sekolah, bisa diberi
tanggung jawab apa. Atau begini, kegiatan kecil apa yang bisa dilakukan
anak-anak tanpa bantuan kita.
Bisa
makan sendiri saja sudah luar biasa sekali. Orang tua tidak perlu bersusah
payah merayu dan menyuapi si anak. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk makan
pagi? 10 menit atau lebih. Jika lebih banyak waktu yang dibutuhkan, artinya
satu pekerjaan belum selesai, ditambah pekerjaan lain, ditambah.... Ugh!
Selain
menyesuaikan dengan usia juga menyesuaikan dengan kemampuan si anak. Pekerjaan
bukan beban. Bukan pula menjadi sesuatu yang ditakuti anak. Misalnya saja
ketika saya meminta si anak untuk membereskan mainannya. Memasukkan ke dalam
masing-masing keranjang agar lebih mudah mencarinya lagi.
Untuk
anak kecil, pekerjaan rumah tangga berikut ini bisa melatih kemandirian anak:
1. Membereskan mainannya dan buku-buku sekolah.2. Merapikan kamar.3. Meletakkan barang sesuai dengan tempatnya.
Anak-anak
usia pra sekolah hingga awal SD bisa kok diajari, pekerjaan-pekerjaan rumah
tersebut. tidak perlu berorientasi pada hasil. Karena begitu kita menetapkan
hasilnya, harus begini harus begitu, rumah rapi, bersih, harum... bisa menyesal
nanti.
Ada
kalanya anak-anak sedang tidak senang, tidak mood, diajak bekerjasama
membereskan barang-barangnya tidak mau. Dirayupun tidak berhasil. Ya, sudah,
kita tunggu waktu yang tepat.
Mood
anak kadang tidak bisa ditebak ya. Sebentar senang sebentar sedih dan ingin
marah. Ibu bisa kena sasaran kalau begini. Diajak curhat tidak mau. Ya, mungkin
butuh waktu untuk berdamai dengan moodnya.
Kalau
sedang rajin, ya rajin sekali. Buku-buku saya yang berserakan ikut dibereskan
oleh si bungsu. Tahu-tahu meja sudah rapi. Hakikat rapi disini versi anak-anak.
Itupun sudah lebih baik daripada berantakan. Lalu anaknya senyum-senyum.
Anak-anak
belajar bertanggung jawab atas perbuatannya. Contohnya saja ketika mereka makan
snack. Setelah makan, bungkusnya dibuang di tempat sampah. ketika makanan atau
minumannya tumpah di lantai, anak sudah tahu apa yang mesti dilakukan.
Mengambil kain pel dan membersihkannya. Mungkin tidak bersih. Tapi dia sudah
berusaha.
Saya
menghargai pekerjaannya. Semua kekurangannya bisa dibicarakan baik-baik tanpa
mencela. “Terima kasih ya, sudah dibersihkan lantainya. Tapi yang bagian sini,
adek lupa ya, hihi..”
Ketika
si anak senang, dia akan melakukan pekerjaan rumah tanpa diperintah tanpa beban.
Dia riang saja, beres-beres mainannya yang tumpah ruah ke lantai. Sementara
saya percaya saja, nanti juga dibereskan. Meski kadang lupa dan gagal
beres-beres.
Kalau
menurut teman-teman, kegiatan/pekerjaan seperti apa yang bisa melatih anak
mandiri? Sharing, yuk!
^_^
Melatih anak mandiri dengan cara membereskan barang milik pribadinya cukup jitu dan ampuh
BalasHapusini juga aku terapkan pd putri kecilku
Toss mba Maya.
Hapus
BalasHapusMelatih anak mandiri itu memang gampang-gampang susah, kadang berhasil, kadang sebaliknya. Memang betul, mood si anak ini sulit ditebak dan sewaktu-waktu bisa berubah cepat.. Jadi sebaiknya memang pada saat mood si anak lagi bagus, waktu yang tepat untuk diajak bekerja sama.
Membereskan baju seragam bekas sekolah dan juga sepatunya, sepertinya bisa dilakukan untuk mengajari anak menjadi mandiri... Thanks for the sharing
Sama-sama mas Hendra.
HapusAda murid saya kakak adik memang mandiri banget. Bahkan sampai jadwal les pun Mamanya suruh atur aja sama anaknya, haha... Ternyata memang dari hal yg sederhana sih diajarkan, misal pas mau jalan2, Mamanya tinggal sebutkan apa aja yg mesti dibawa dan mereka pilih sendiri pakaian dari masing2 jenis itu. Asal mau repot mengajarkan di awal, seterusnya akan memudahkan ortu ya ttg kemandirian ini.
BalasHapusBener-bener mandiri ya mba.
Hapus