3 Pekerjaan Rumah Ini Bisa Melatih Anak Mandiri





Orang tua pasti senang jika anak-anaknya mandiri. Beban pekerjaan di rumah menjadi lebih ringan. Bahkan, bisa loh mengurangi stress. Tapi melatih anak untuk bisa mandiri ternyata banyak tantangannya.

Anak mandiri tergantung orang tuanya

Teman-teman pernah mendengar kalimat diatas? Rasanya menohok sekali. Kok, semua sepertinya tertuju pada orang tua. Tanpa memandang situasi dalam masing-masing keluarga, hal ini seperti menyamakan semua keluarga. Padahal setiap keluarga memiliki aturan, norma dan toleransi yang mungkin berbeda-beda.

Orang tua memiliki andil dalam membentuk karakter si anak. Tidak bisa dipungkiri kegiatan sehari-hari orang tua merupakan contoh nyata bagi anak. Apa kita kerjakan bisa saja ditiru mentah-mentah oleh anak. Tapi bisa jadi contoh baik kita tunjukkan di depan anak merupakan hal yang biasa. Yang tidak menggerakkan anak untuk berlatih mandiri.

Sebagai orang tua, kitalah yang mengenal anak-anak kita. Kita yang mengandung, merawat dan menemaninya sampai saat ini. Sedikit atau banyak orang tualah yang mengerti keadaan anak-anaknya.

Kecuali jika orang tua memandang anak selalu dalam keadaan benar. Pasti susah dong, ada cela sedikit tidak terima. Kasus seperti ini mungkin pernah bersinggungan di sekolah atau di lingkungan tetangga, dsb. Tapi tetap lihat situasi dan kondisinya. Jangan semudah itu memberikan penilaian terhadap orang.

Daripada kita memikirkan orang lain lebih baik memikirkan keluarga kita. Ada anak-anak yang merupakan tanggung jawab kita. Tidak perlu terpancing ketika ada yang mengatakan si A anaknya begini dan begitu gara-gara orang tuanya bla...bla....

Bagaimana cara agar anak-anak bisa belajar mandiri?

Saya lebih suka menyesuaikan dengan usianya. Misalnya anak pra sekolah, bisa diberi tanggung jawab apa. Atau begini, kegiatan kecil apa yang bisa dilakukan anak-anak tanpa bantuan kita.  

Bisa makan sendiri saja sudah luar biasa sekali. Orang tua tidak perlu bersusah payah merayu dan menyuapi si anak. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk makan pagi? 10 menit atau lebih. Jika lebih banyak waktu yang dibutuhkan, artinya satu pekerjaan belum selesai, ditambah pekerjaan lain, ditambah.... Ugh!

Selain menyesuaikan dengan usia juga menyesuaikan dengan kemampuan si anak. Pekerjaan bukan beban. Bukan pula menjadi sesuatu yang ditakuti anak. Misalnya saja ketika saya meminta si anak untuk membereskan mainannya. Memasukkan ke dalam masing-masing keranjang agar lebih mudah mencarinya lagi.

Untuk anak kecil, pekerjaan rumah tangga berikut ini bisa melatih kemandirian anak:


1. Membereskan mainannya dan buku-buku sekolah.
2. Merapikan kamar.
3. Meletakkan barang sesuai dengan tempatnya.


Anak-anak usia pra sekolah hingga awal SD bisa kok diajari, pekerjaan-pekerjaan rumah tersebut. tidak perlu berorientasi pada hasil. Karena begitu kita menetapkan hasilnya, harus begini harus begitu, rumah rapi, bersih, harum... bisa menyesal nanti.

Ada kalanya anak-anak sedang tidak senang, tidak mood, diajak bekerjasama membereskan barang-barangnya tidak mau. Dirayupun tidak berhasil. Ya, sudah, kita tunggu waktu yang tepat.

Mood anak kadang tidak bisa ditebak ya. Sebentar senang sebentar sedih dan ingin marah. Ibu bisa kena sasaran kalau begini. Diajak curhat tidak mau. Ya, mungkin butuh waktu untuk berdamai dengan moodnya.

Kalau sedang rajin, ya rajin sekali. Buku-buku saya yang berserakan ikut dibereskan oleh si bungsu. Tahu-tahu meja sudah rapi. Hakikat rapi disini versi anak-anak. Itupun sudah lebih baik daripada berantakan. Lalu anaknya senyum-senyum.

Anak-anak belajar bertanggung jawab atas perbuatannya. Contohnya saja ketika mereka makan snack. Setelah makan, bungkusnya dibuang di tempat sampah. ketika makanan atau minumannya tumpah di lantai, anak sudah tahu apa yang mesti dilakukan. Mengambil kain pel dan membersihkannya. Mungkin tidak bersih. Tapi dia sudah berusaha.

Saya menghargai pekerjaannya. Semua kekurangannya bisa dibicarakan baik-baik tanpa mencela. “Terima kasih ya, sudah dibersihkan lantainya. Tapi yang bagian sini, adek lupa ya, hihi..”

Ketika si anak senang, dia akan melakukan pekerjaan rumah tanpa diperintah tanpa beban. Dia riang saja, beres-beres mainannya yang tumpah ruah ke lantai. Sementara saya percaya saja, nanti juga dibereskan. Meski kadang lupa dan gagal beres-beres.

Kalau menurut teman-teman, kegiatan/pekerjaan seperti apa yang bisa melatih anak mandiri? Sharing, yuk!

^_^
Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

6 Komentar untuk "3 Pekerjaan Rumah Ini Bisa Melatih Anak Mandiri"

  1. Melatih anak mandiri dengan cara membereskan barang milik pribadinya cukup jitu dan ampuh
    ini juga aku terapkan pd putri kecilku

    BalasHapus

  2. Melatih anak mandiri itu memang gampang-gampang susah, kadang berhasil, kadang sebaliknya. Memang betul, mood si anak ini sulit ditebak dan sewaktu-waktu bisa berubah cepat.. Jadi sebaiknya memang pada saat mood si anak lagi bagus, waktu yang tepat untuk diajak bekerja sama.

    Membereskan baju seragam bekas sekolah dan juga sepatunya, sepertinya bisa dilakukan untuk mengajari anak menjadi mandiri... Thanks for the sharing

    BalasHapus
  3. Ada murid saya kakak adik memang mandiri banget. Bahkan sampai jadwal les pun Mamanya suruh atur aja sama anaknya, haha... Ternyata memang dari hal yg sederhana sih diajarkan, misal pas mau jalan2, Mamanya tinggal sebutkan apa aja yg mesti dibawa dan mereka pilih sendiri pakaian dari masing2 jenis itu. Asal mau repot mengajarkan di awal, seterusnya akan memudahkan ortu ya ttg kemandirian ini.

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel