Ingin Belajar Memasak dan Menulis Resep? Ya, di Cookpad!

Suatu hari saya ingin membuat nasi uduk. Sudah lama rasanya tidak makan nasi uduk jadi kangen. Tapi saya malas bikin yang ribet. Malas juga ke warung. Aduh keinginan untuk makan nasi uduk masih membara. Eaaa!

Nasi uduk ini nasi yang gurih. Enak dinikmati walaupun hanya nasinya saja. Kemudian ditaburi bawang merah goreng, sedap. Tapi kalau nasi saja kok ya kurang lengkap. Maka, saya rencananya mau menambahkan bihun, kering tempe, dan lauk lain. Ah, bayangan nasi uduk di bulan puasa kok ya jadi menyala-nyala. Sementara saya masih galau dengan resepnya.

Si mbak ART merasa ragu-ragu membuat nasi uduk. Karena resep yang diceritakan lebih ribet. Saya kok mendadak ragu juga. Kalau mau membuat seperti yang biasa dibuat si mbak dengan menggunakan kukusan itu saya kok tidak sanggup. Mendadak keinginan membuat nasi uduk lenyap. Lha, yang makan saya dan keluarga. Saya ingin yang sederhana saja. Ya, sudah, pagi-pagi saya googling saja resep nasi uduk. Muncul banyak banget resep entah itu dari portal berita hingga cookpad.

Cookpad?

Ya, aplikasi ini memungkinkan semua orang bisa memasak. Cookpad memang gudangnya resep masakan. Baik yang sedang mencari resep masakan atau yang ingin menulis resep. Ada juga yang recook, memasak dari resep pengguna cookpad. Aih, senangnya!

Dari hasil pencarian nasi uduk, saya filter lagi. Nasi uduk sederhana. Muncul banyak lagi.

Dengan motto, “Tempat menyimpan resep masakanmu”, semua resep jadi mudah ditemukan di cookpad. Karena banyak resep, saya sendiri kadang bingung mau memilih yang mana.

Untuk urusan memilih resep yang cocok ini susah–susah gampang. Susah karena banyak banget resep yang mirip sementara saya tidak cocok. Jadi kudu sabar memilah resep. Kadang foto tidak mewakili keinginan saya. Ada foto yang cakep tapi saya kurang sreg dengan resepnya. Kembali saya memilih resep.

Setelah membaca dengan cepat resep-resep nasi uduk, akhirnya pilihan saya jatuh pada judul Nasi Uduk Sambal Kacang. Biarpun ini adalah resep nasi uduk Jakarta, namun dengan sedikit perubahan tetap enak saja. contohnya saya tidak menggunakan serai dan daun salam. Saya lebih sederhana dengan menggunkan daun pandan.

Sedangkan santan dalam resep menggunakan santan instan, saya ganti dengan santan dari kelapa parut. Saya membeli kelapa parut seperempat kemudian diperas dengan air. Karena membeli kelapa parut paling sedikit ya seperempat bagian itu. Dengan air santan ini lebih alami saja. Hasilnya seperti dalam foto di instagram saya.

Aroma santan dan daun kelapa merupakan perpaduan yang pas. Jelas menggoda banget ketika saya menanak nasi yang dalam santan. Pas bulan puasa pula!

Oh ya, tekstur nasi uduknya tetap empuk. Ini yang saya suka. Nasi uduk ini saya pakai sebagai hidangan berbuka puasa. Tapi ternyata masih tersisa. Tak banyak. Sudah saya tawarkan anak-anak agar dihabiskan saja. Takut basi. Sayang tidak ada yang mau. Jadi saya biarkan saja di udara terbuka. Hasilnya bisa bertahan hingga tiba waktu sahur. Saat itulah saya yang menghabiskan.

Tahu bakal bertahan lama, mungkin saya membuat dalam porsi lebih banyak biar tidak dua kali masak (masak nasi uduk dan nasi biasa). Karena bersantan ini saya ragu saja. Mau dihangatkan di majic jar kok ya nanggung. Ya, sudah masak nasi biasa untuk sahur.

Sejauh ini resep nasi uduk yang saya gunakan disukai keluarga. Selama keluarga sudah bisa menikmati masakan saya, sudah senang. Kemudian lanjut hunting resep lagi....

Jadi, yang mau mencari resep atau menulis resep, bisa banget loh ke cookpad.

Happy cooking!

^_^

Nur Rochma

Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

Bagikan Artikel ini