Wahana Kekinian di Pantai Sowan

flying bike

Pantai Sowan ini termasuk unik karena pantainya berbatasn langsung dengan hutan. Namun hutan disini bukan hutan lebat apalagi yang menyeramkan. Hutannya terawat karena ada petugas yang rutin membersihkan sehingga hutan tampak rapi.



Hutan dan pantai Sowan ini dikelola oleh Perhutani. Tak heran jika lokasi wisata ini disebut Wana Wisata Sowan. Wana artinya hutan. Jadi memang hutan ini merupakan satu paket dengan pantai.

Memasuki wilayah Perhutani kita bakal disambut deretan pohon yang rindang. Menurut petugas Perhutani, pohon klampis yang ada di hutan ini sudah berusia puluhan tahun. Jika dilihat dari bentuk pohonnya yang besar dan rindang, tak heran jika sudah berusia banyak.

wana wisata sowan


Sayangnya saat ini masuk musim kemarau. Pohon yang biasanya rindang menjadi agak gersang karena ranting-ranting yang mengering. Jika di musim hujam, pohon disini bakal menghijau dan sangat rindang. Dimanapun rasanya tak ada alasan untuk tidak berteduh. Jika ada ranting yang rendah sering digunakan pengunjung untuk duduk-duduk santai. Sambil memandang pantai atau selfie.

Pantai Sowan sudah banyak berubah. Pertama kali saya datang saya hanya bisa menikmati hutan dan pantai-pantainya. Ada banyak bangku untuk menikmati semilir angin pantai. Lalu mampir ke warung untuk membeli es degan yang segar. Pantai Sowan masih alami demikian juga area hutan.



petunjuk arah


Sampai sekarang pantai Sowan masih alami. Pesisir pantai masih sama. Pengunjung masih bisa menikmati deburan ombak dan bermain pasir. Namun dengan kreativitas pengelolanya, pantai Sowan menjadi lebih berwarna, bukan saja wisata alam namun juga wisata kekinian yang menyajikan spot-spot selfie dan wahana terbaru.

Pantai Sowan layak dijadikan destinasi wisata keluarga. Seperti saya yang suka menikmati alam sambil membawa bekal. Anggap saja keluarga saya sedang piknik di pantai. Tak ada salahnya membawa menu makan pagi dan sedikit snack. Semua bekal dimasukkan ke dalam wadah dan tak lupa membawa kertas minyak dan sendok plastik. Tara.... kami benar-benar piknik!

pantai sowan

Sebagai info, di Pantai Sowan ini ada tiga pantai yaitu pantai pasir putih, pantai karang dan pantai nelayan yang digunakan untuk menyandarkan perahu. Ketiga pantai ini bisa kita jelajahi dalam satu waktu. Mau mulai dari ujung timur atau barat? Pilih sesuka kita.

Pantai pasir putih ini layak dijadikan tempat bermain buat anak-anak. Sebaiknya membawa perlatan (mainan) untuk bermain pasir. Biarkan anak-anak dekat dengan alam dengan bermain pasir dan membuat bangunan atau apapun dari pasir.  Sementara orang tua bisa mengawasi mereka sambil duduk di bangku yang menghadap ke pantai. Pilih yang teduh ya!


pantai pasir putih

Pernah juga kesini dan saya ikut bermain pasir. Ya sekedar merendam kaki di pasir. Asal air laut tidak pasang saja, siapapun kita bisa bermain dengan damai. Bermain di pasir tidak mengenal usia. 

Selain bermain pasir anak-anak suka bermain bola. Beberapa orang mengambil gambar dan video. Jika cuaca sedang bagus, pantai tampak cantik dengan pasirnya yang putih. Buat info, pantai ini bisa dikatakan cukup bersih karena memang ada petugas yang membersihkan bibir pantai dan ada tanggul yang menghadang sampah kiriman. Kalaupun ada sampah biasanya tak banyak. Itupun sampah yang terbawa arus kemudian terdampar disini. 

Foto saya beberapa bulan lalu, bisa puas bermain pasir bersama anak-anak.  Enjoy!


pantai pasir putih


Pantai karang adalah pantai dengan batu-batu karang, bentuknya bisa bermacam-macam. Batu karang disini berwarna coklat dan ada yang berlumut. Sayangnya ketika saya datang, sedang ombak sedang tak bersahabat. Air laut yang pasang membuat deretan batu karang tertutup air. Padahal di waktu biasa saya bisa berdiri di batuan karang.

Menurut petugas Perhutani, kalau siang airnya akan susut. Sore juga waktu yanga bagus buat bermain di pantai. Tapi masak saya harus menunggu sampai siang. Selama masih bisa bermain di bibir pantai tak apalah sambil merasakan gelombang laut di kaki.

Note:

Waktu untuk berkunjung ke pantai sebaiknya pagi atau sore hari. Karena di waktu tersebut sinar matahari tak menyengat. Juga bisa sekalian mengabadikan moment sunrise dan sunset. Foto-foto diwaktu tersebut akan tampak menarik.

pantai pasir putih di pantai sowan


Spot selfie

Saya datang ketika belum ada petugas Perhutani. Masih pagi, jadi maklum saja kalau para pengunjung sudah datang. Sudah ada beberapa pengunjung sebelum pukul 07.00. Tapi palang pintu sudah terbuka. Artinya saya boleh masuk. Horeee...

spot selfie


Saya langsung masuk saja. Lupakan tiket masuknya. Pengalaman saya dahulu datang pagi bakal ada petugas yang menghampiri pengunjung dan menarik tiket masuk. Saya santai saja. Masuk lokasi dan foto-foto sebentar karena foto di spot selfie selalu ramai. Kadang cuma satu orang tapi lama. Entah ganti pose berapa kali hingga akhirnya fix dan memberikan kesempatan untuk orang lain.  

Untuk spot selfie seperti foto diatas, ada keterangan agar pengunjung lebih waspada. Seingat saya, pengunjung dilarang melewati batas garis merah. Jadi kita boleh menggunakan spot selfie tersebut tapi harap berhati-hati. Maksimal untuk dua orang. Peraturan seperti ini harus dipatuhi deh! Demi keselamatan kita juga, bukan! 

Spot selfie lainnya berupa background love. Ada juga puncak sunrise yang membuat foto kita berlatar matahari pagi. Kalau momennya tepat, foto kita terlihat begitu dramatis. Lainnya, masih ada banyak, meski saya upload beberapa tempat saja.

spot selfie

Selanjutnya saya langsung mengajak anak-anak ke pantai. Saya memberikan kesempatan mereka untuk bermain dengan damai. Air laut yang pasang tidak menghalangi keinginan untuk bermain pasir. Tetap ya, harus dalam pengawasan orang tua. Karena begitu mereka berada di pantai, pasti ingin banget merasakan deburan ombak.

Jadi, selama anak-anak bermain, saya menunggu di bangku dari pohon. Cukup dengan memandangi mereka dari bangku saja. sementara mereka dengan asyik membuat istana, bendungan, dsb dari pasir. Tak terasa lama jika mereka asyik seperti ini.

Setelah bermain pasir adalah waktu yang tepat untuk membuka segala macam bekal makanan. Saya memilih suatu tempat yang menghadap ke pantai. Jadi saya menggelar tikar di bawah pohon klampis. Jika ingat waktu itu, rasanya damai sekali. Seolah lupa dengan cucian yang menumpuk, rumah yang sudah beberapa kali belum dipel!

spot selfie


Flying Bike dan Flying Fox

Saya masih ingat ketika saya bertanya tentang flying bike kepada petugas Perhutani. Saya percaya kalau wahana ini buka sekitar pukul 09.00. Ternyata tidak! Pukul 07.30 para petugas menyiapkan seluruh peralatan. Pukul 08.00 mulai buka hingga pukul 16.00.

Saya datang ke lokasi flying fox dan kaget melihat orang-orang yang sudah mengantre naik sepeda. Aduh... kenapa tidak dari tadi saja saya datang langsung membeli tiketnya.

Note:

Lokasi flying bike dan flying fox yang baru dibuka sehari menjelang lebaran adalah dari pintu masuk lurus saja sampai pantai. Tepatnya di sisi sebelah kiri. 

Agak ragu ketika mengambil keputusan ikut dalam daftar antrean atau cukup memotret orang-orang yang naik sepeda diatas. Kalau tidak sekarang mencoba, lalu kapan kesini lagi. maklum saja libur lebaran seperti ini membuat tempat-tempat wisata sesak oleh pengunjung.

flying bike


Okey, saya ikut dalam daftar antrean saja. Saya ingin mencoba wahana baru ini sekaligus uji nyali. Sebagai orang rumahan saya perlu menguji kemampuan saja, keberanian dan kesabaran.

Agak deg-degan ketika saya memandang flying bike. Mungkin hanya permainan perasaan saja. Para pengunjung antusias dalam antrean flying bike. Saya sempat bertanya kepada petugasnya, “Bagaimana pengamanannya?”

“Aman, bu. Ini ada tali-tali pengamannya,” jawab si mas petugas.

Jadi flying bike ini cukup aman karena ada pengaman yang menempel di badan kita. Ketika berada di pos atas, sebelum flying bike beraksi, dua petugas masing-masing akan mempersiapkan tali yang menghubungkan badan kita dengan rel sepeda di atas.

Awalnya saya merasa agak oleng saja. Mungkin karena saya belum bisa cepat beradaptasi dengan situasi diatas sepeda seperti ini. Khawatir badan ini mau oleng ke kanan atau ke kiri. Si mas petugasnya benar-benar menyakinkan saya bahwa semuanya aman. Sekilas saya melihat lagi tali-tali yang menghubungkan badan saya dengan sepeda dan rel kabel baja diatas.

Dengan mantap saya menghadap ke depan. Berusaha mencari keseimbangan dengan menata hati dan pikiran. Fokus dengan jalur sepeda.

Perlahan saya mengayuh sepeda. Masih deg-degan, sampai ada petugas bagian pemotretan yang memberi aba-aba. Siap action, klik! Kemudian sepeda ditarik mundur. Giliran suami saya yang maju dan difoto. Setelah selesai, saya mengayuh sepeda lagi. Awalnya agak berat dan takut. Setelah bisa menguasai diri, menguasai keseimbangan, saya mulai bisa menggerakkan kedua tangan untuk action. Sudah berapa kali dijepret ya?

Jadi, flying bike ini aman. InsyaAllah. Buat yang baru pertama kali mencoba, sebaiknya persiapkan mental. Percaya deh, setelah diatas sana rasanya beda. Hamparan laut seperti sedang menyapa. Demikian juga angin sepoi-sepoi... sayang rute flying bike cuma sekali jalan ya!

Saya yang awalnya ragu kok jadi ketagihan ya!

Kalau tadi saya bercerita tentang flying bike untuk dewasa, bagaimana dengan anak-anak? Anak-anak bisa memanfaatkan flying fox. Lokasinya masih sama. Kita bisa membeli tiket dahulu kemudian antre hingga giliran tiba dan naik flying fox dengan latar pantai dan perahu-perahu nelayan.

Tiket flying bike:

Rp 15.000 untuk satu orang dapat 3 foto
Rp 25.000 untuk dua orang dapat 5 foto

Jika ada tambahan foto kita bisa membelinya. Misalnya si petugasnya dapat 8 foto, tapi sesuai dengan ketentuan saya dapat 5 foto. Nah sisanya bisa dikirim ke handphone kita setelah membayar Rp 10.000.

Tiket flying fox

Rp 10.000

Fasilitas Umum

bekal piknik


Faslitas umum di Pantai Sowan antara lain: toilet dan musholla, play ground, camping ground, kantin dan warung.

Beberapa kali saya datang ke tempat wisata alam namun fasilitas umum tak lengkap. Rasanya ada yang kurang hingga malas berlama-lama. kali ini saya melihat ada perubahan di Pantai Sowan bukan saja masalah spot-spot yang bisa menarik pengunjung, namun sekaligus bisa memanjakan.

Contohnya ketika anak-anak sudah selesai bermain pasir. Jelas saja tangan dan kakinya kotor. Baju dan celana juga. Bahkan sandalnya. Lengkap sudah kekotoran mereka akibat pasir yang menempel dimana-mana. Dulu kalau mau membersihkan badan harus jalan ke toilet yang letaknya cukup jauh, yaitu di dekat musholla. Sementara anak-anak sudah terlanjur tak nyaman saja.

Kali ini sudah ada toilet non permanen di dekat pasir putih. Setelah puas bermain mereka langsung bisa membersihkan badan disini. Cukup dengan merogoh kocek Rp 2.000.

Kalau seperti ini pengunjung semakin senang saja. setelah capek bermain ada deretan warung yang menjual rujak, gorengan, mie instant, snack, degan, dsb. Bahkan kalau kita ingin menikmati degan bukan di warungnya alias di tempat lain, penjualnya siap mengantarkan pesanan kita.

pantai sowan


Seperti saya yang membawa bekal dan makan pagi bersama keluarga. Minumnya saya pesan es degan muda. Biar lebih afdol sebaiknya ditekankan pada “degan muda” agar pesanan sama seperti ekspektasi kita. Pastinya kita tak ingin pesan degan muda dapat degan tua bukan!

Buat yang mau menjelajahi Pantai Sowan, bisa banget mambawa keluarga, teman atau tetangga. Ajak main ramai-ramai bakal lebih seru. Beberapa komunitas dan kantor pernah mengadakan acara family gathering di Pantai Sowan. Lokasi yang luas dengan view pantai menarik ditambah dengan beberapa wahana yang pasti lebih asyik.

Dengan adanya wahana baru di Pantai Sowan, Tuban sepertinya ingin berbenah. Kalau biasanya saya melihat flying bike di kota-kota wisata, sekarang bisa saya menjumpai di Tuban, sekitar 41 km dari kota Tuban. Berlokasi di kecamatan Bancar, Pantai Sowan bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi, angkutan umum dan bus jurusan Semarang.

Seperti tempat-tempat wisata di kota-kota besar, Tuban semakin berbenah untuk meningkatkan sektor pariwisata. Harapan saya semoga semakin berkembangnya sektor pariwisata berbanding lurus dengan kesejahteraan warga setempat.

Note:

Untuk tiket masuk bisa dilihat pada foto berikut ya! (Ops harga dan fasilitas pada saat saya menulis ya.)

tiket masuk


Happy traveling!

^_^





Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

18 Komentar untuk "Wahana Kekinian di Pantai Sowan"

  1. Keren juga pantai Sowan ini ..
    Namanya unik ya .. kalo bahasa Jawa Tengah Sowan = berkunjung.

    Fasilitas flying foxnya menarik dijajal ... , naik disana sambil lihat bentangan samudera.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Flying fox maupun flying bike dibuat dengan latar pantai menjadi unik.

      Hapus
    2. Yups,kak ☺
      Background pantainya nambah kece buat berfoto.

      Kawat sling flying bikenya ngga kliatan .. seolah kak Nur melayang main sepedaan kayak Harry Potter 😁

      Hapus
    3. Hihi... Harry potter dengan sapu terbangnya. Wusss...

      Hapus
    4. Xixixi .. karena kak Nur seorang cewek dan ngga naik sapu terbang, namanya bukan Harry Potter .. siapa yaa kira-kira namanya ... Hanny Puters gimanaa .. 😁

      Eh,bercanda loh ya,kak .. jangan ngambek dengan candaanku.

      Hapus
  2. Pgn coba yg wahana sepeda itu :). Pas di bandung aku skip wahana ini krn antriannya gilaaaak hahahaha..

    Suka liat pantainya mba. Mungkin krn hutannya itu.. Jd kesannya ga terlalu gersang :D.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang lagi banyak mba Fan yang pakai flying bike. Tapi untuk kotaku, ini sudah luar biasa. Jadi liburan nggak perlu jauh-jauh, sudah banyak wahana disini.

      Hapus
  3. Wow.. Tuban punya ni..
    Keren dah pantainya..

    Garis pantainya luas ya sepertinya, jadi pilihan spotnya ada banyak, juga pemandangannya.. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku suka kalau ke pantai pas bersih gini. Ditambah cuaca yang cerah, klop deh.

      Hapus
  4. Urusan main pasir pantai ini mba...hobi nya anak-anakku... Yang pasir putih itu, kayaknya yang paling nyaman ya mba.

    Klo yang ajang bernarsis2 gitu...kyaknya memang lagi mewabah yaa, setiap obyek wisata alam sekarang dikasih spot untuk berfoto ria...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau pasirnya putih dan bersih, akupun suka. Jadi ikutan main sama anak-anak.

      Hapus
  5. Makin keren ya pantai kalau ada permainan outbond-nya juga. Kalaupun cuma pingin main di pantainya aja juga enak, karena ada pasir putihnya.

    BalasHapus
  6. Fokus ke nama jalannya, Jl in Aja Dulu, hahaha.. Ada ya nama jalan begitu. Baper kayaknya sih.

    Tempat wisata yang menarik nih, selain ada wisata pantai, ada juga wisata hutan yang terawat dengan baik. Jadi kalo kepanasan, bisa ngadem ke hutan, hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, suasana pantai kan panas. Kalau mau ngadem tinggal lari bentar ke hutan sambil minum es degan, hihi...

      Hapus
  7. Aku suka pantainya... ini kayaknya cocok banget buat referensi liburan minggu depan deh,...
    Nice artikel...

    BalasHapus
  8. Emang beneran bagus sii pantai ini,

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel