Semalam di Hotel Solaris Malang
Kamis, 26 Juli 2018
8 Komentar
Apa yang membuat kita memilih sebuah hotel? Fasilitas, budget, rating hotel, atau karena lokasi? Dari sekian alasan tersebut, saya memilih hotel Solaris Malang karena lokasi. Iya, lokasinya dekat dengan tempat yang dituju anak sulung saya.
Lokasi
hotel Solaris ini memang strategis. Terletak di jalan Raya Karaglo yang mudah
banget akses untuk ke Surabaya dan Malang. Tapi ramainya bukan main. Suara
kendaraan menderu-deru.
Karena
kami kesini di hari kerja tapi masih musim liburan, jadinya cuma bertiga, saya,
si sulung dan si bungsu. Sementara si tengah masuk sekolah lebih awal. Suami
hanya ngedrop lalu pulang. Ini merupakan pertama kalinya saya ke hotel tanpa
suami. Meski agak ragu, nanti bagaimana-bagaimana... Maklumlah orang rumahan
kalau pergi sebentar suka bete juga.
Masuk
hotel kira-kira pukul 14.00. Di lobi saya menunjukkan pesanan hotel dan si
mbaknya langsung mengecek. Saya disuruh menyerahkan KTP dan deposit sebesar Rp
100.000. Beberapa hotel memang memberlakukan deposit ini. Kemudian saya
menandatangani selembar kertas berisi tentang deposit yang sudah saya serahkan.
Setelah
urusan check in kelar, saya masuk ke kamar di lantai 2. Hotel ini sebenarnya
tidak luas. Tidak ada view menarik meski kamar saya menghadap keluar. Iya,
menghadap jalan raya itu membuat pemandangan jadi tak menarik. Ditambah suara
bising kendaraan yang hilir mudik ketika jendela kamar dibuka.
Akhirnya jendela saya tutup kembali. Suasana mulai tenang. Si bungsu langsung mencari remote teve dan berganti-ganti channel teve hingga ketemu film kartun. Dia anteng tiduran.
Sejenak
leyeh-leyeh kemudian sadar kalau di sekitar hotel tidak ada yang menjual
makanan. Tidak masalah sih, karena di zaman yang serba mudah ini, semua
keinginan tentang makanan bisa dipesan secara online. Saya buka applikasi go
food. Mencari makanan yang lokasinya dekat agar ongkirnya murah tapi kok tidak
ada yang cocok.
Suami
bilang kalau disekitar hotel ada warung-warung. Lha dimana dia melihat ada
warung. Saya berkali-kali mencari lewat internet tidak ketemu yang pas.
Kemudian saya keluar hotel, melihat suasana di sekitar hotel, tetap yang
kelihatan adalah Depo Bangunan yang megah dan jalan Karanglo yang ramai.
Beruntung
saya memiliki teman blogger yang memiliki usaha katering sehat. Saya bisa
memesan beberapa menu dan dikirim via go send. Urusan makan tinggal tunggu datang
saja.
Fasilitas
hotel sama seperti hotel lainnya. Ada dua air minum kemasan, kopi, teh, gula
dan pemanasnya. Teh baru saya pakai keesokan harinya. Sementara kopi, selalu
saya tinggalkan karena tidak mengkonsumsinya. Yang mesti ada ya air minum. Tadi
sempat mengambil beberapa botol air mineral dari mobil.
Untuk toiletries standar. Kamar mandi kecil terbagi atas dua ruangan, untuk mandi dan wastafel dan toilet.
Jadwal
makan pagi sudah saya tanyakan pada mbak resepsionis. Katanya pukul 06.00 makan
sudah siap. Faktanya tidak. Ini penting karena anak saya ada kegiatan di pagi
hari (Ini adalah alasan saya ikut ke Malang. Ikut anak, hihihi..). Kalau bisa
lebih baik makan pagi dari hotel. Kalau waktunya molor, tidak mungkin bisa
diandalkan juga makan pagi di hotel.
Saya
pikir, lebih baik menunggu saja, mungkin sebentar lagi makanan siap. Saya menunggu
di lobi. Beberapa tamu bertanya tentang makan pagi. Jawaban petugasnya belum
siap. Saya lihat sudah siap makanan meski ruangan gelap. Lampu belum
dinyalakan.
Oh
ya, untuk tempat makan ini ada dua tapi nyambung. Satu di dalam ruangan berAC
dan satu lagi outdoor, biasanya untuk yang merokok. Karena saya lihat yang
disini kebanyakan laki-laki yang merokok. Dari dua ruangan ini ada pembatas
pintu kaca, tapi dibiarkan terbuka.
Menu
yang disediakan pagi itu adalah nasi putih, nasi goreng, kentang, tumis
sayuran, ayam dan bubur ayam. Ada roti tawar dengan macam-macam topping.
Sedangkan buahnya ada pisang, melon dan semangka. Untuk minuman ada jus jeruk,
infused water, teh dan kopi.
Menu
di Solaris ini tidak banyak variasinya. Rasanya flat. Tapi saya tetap bersyukur
karena masih bisa menikmati makan pagi. Pukul 06.20 makanan sudah siap. Tamu
yang hendak makan wajib absen. Nanti ada si mas yang menuliskan nomor kamar.
Karena tidak ada kupon. Kalau di tempat lain tinggal kasih kuponnya ya.
Untuk
anak kecil, saya menambah Rp 35.000 yang dibayar ketika check out. Bayarnya
dengan memotong deposit saya. Ketika check out, si mbak resepsionis tinggal
menghitung uang kembalian saya. Kemudian saya tanda tangan. Beres.
Setelah
makan pagi saya tinggal berdua dengan si bungsu. Mondar-mandir di hotel
menyusuri lorong kamar-kamar. Tidak ada tempat buat duduk santai. Menurut saya
karena hotel ini tidak luas. Halaman juga terbatas. Kemudian masuk kamar lagi.
Bermain di kolam
renang
Setelah
menonton film kartun lagi, saya mengajak si bungsu main di kolam renang.
Lokasinya di lantai dasar. Akses masuknya bisa melewati pintu kedua (pintu ini
sejajar dengan pintu di lobi hotel), letaknya di belakang dekat tempat parkir.
Tapi karena saya dari kamar, saya sengaja naik turun tangga. Anggap saja sedang
olah raga. Daripada diam naik lift.
Kami
tiba di kolam yang sepi. Ada satu ayunan di area kolam. Mungkin maksudnya
sekaligus playground ya. Tapi tetap tempatnya sempit. Hanya ada seorang bapak
yang duduk di pojokan sambil memainkan gadget. Saya mengambil tempat duduk di
depan kolam lalu menaruh baju ganti. Si bungsu masih ragu-ragu menceburkan diri
ke kolam. Bukannya lebih asyik kalau sepi. Kolam seperti milik pribadi. Eh!
Lantai
dasar kolam berwarna biru mengakibatkan warna air dari kejauhan tampak biru. Di
sekitar kolam ditanami pohon-pohon dengan daun-daun yang bergugruan. Sayangnya
ketika saya kesini, petugas baru membersihkan sampah daun.
Ada
beberapa kursi malas yang cocok buat bersantai. Tapi saya memilih mengawasi
anak. Lha, anaknya mogok tidak mau berenang. Padahal sebelum kesini ngebet
banget pengen mencari yang ada kolamnya. Ini sudah dikolam katanya kedinginan. Padahal
sudah makan pagi dan matahari mulai muncul. Ini penting sih, agar anak tidak
mudah masuk angin. Dengan makan pagi, tubuh sudah siap untuk bermain air.
Setelah
beberapa kali berenang di kolam kecil akhirnya dia berhenti. Ya sudah berakhir
sudah acara berenang. Mandi sebentar kemudian naik tangga menuju hotel.
Matahari
cerah hari itu. Sayangnya mood anak
tidak secerah harapan ibu. Memang kalau dihotel cuma berdua, meski terlihat
banyak orang lalu lalang, saya maupun anak merasa sepi. Demi menghabiskan
waktu, saya ikut menonton film kartun sampai siang. Sekaligus menunggu suami
menjemput dan si sulung pulang lalu check out.
Jadi,
kalau ke Solaris, hotel bintang tiga ini, menurut saya cocoknya untuk menginap saja. Kalau memang ingin
menikmati suasana hotel sebaiknya mencari hotel dengan view yang segar dan
tentu saja dengan halaman yang luas. Yang membawa anak-anak bisa puas mengajak
bermain. Disini kalau mau bermain, lokasinya terbatas.
^_^
Wow jam 6 tapi makanan belum siap? Dan 6.20 barulah makanan ready. Padahal menu yang udah ada langsung aja gelar ya, karena kan ada juga orang yang mesti berangakat jam 7 untuk ke tempat wisata atau check out.
BalasHapusAnak saya mau ujian jam 7 pagi. Aduh...bikin galau.
HapusBuatku juga lokasi paling utama. Fasilitas penting tapi secar umum sih sama, ya. Walau mungkin kadang kita pernah dapet yang zok. Tapi itu jarang kejadian kayak tragedi sarapan ini :D
BalasHapusLagi nggak beruntung aku.
Hapuswah cukup nyaman ya, aku sih yang penting nyaman dan bisa tidur nyenyak
BalasHapusIya, Bu. Tidur nyenyak, pastinya.
HapusWaahhh anakku bisa ga mau kluar ini kalo ada kolam renangnya :p. Hotel kecil, makanan telat, ga masalah, asal ada pool hahahaha.. Kalo aku baru mencari yg buffet breakfastnya enak, kamar nyaman dll :D
BalasHapusKolam renang pilihan anak-anak deh.
Hapus