Belajar Ikhlas Berkurban ala Anak Sekolah


kambing


Sudah adakah yang merayakan Idul Adha? Atau menunggu besok, tanggal 22 Agustus 2018? Berbeda itu hal biasa, bukan untuk dipermasalahkan. Yang penting jalinan ukhuwah tetap terjaga dengan baik dan damai. Aamiin.


Saya ingin cerita tentang kegiatan anak-anak saya dalam rangka merayakan Idul Adha. Tentang belajar berkurban ini anak-anak sudah diajarkan sejak sekolah. Bahkan sebelum-sebelumnya orang tua sudah mengenalkan apa sih kurban itu.

Dulu, ketika si sulung masih SMP saya agak kaget ketika diminta iuran untuk membeli binatang kurban. Kok? Sebagaimana pengetahuan saya yang masih minim saya memberikan uang sesuai dengan yang diminta dari sekolah.

Namun ada yang mengganjal, masak anak-anak satu sekolahan disuruh iuran sih untuk membeli katakanlah satu ekor kambing besar. Apakah tidak ada wali murid atau guru yang berkurban di sekolahan? Bagaimana kalau ada anak yang tidak mampu secara ekonomi? Kok semua iuran disamaratakan? Lalu hukumnya bagaimana?

Sependek yang saya tahu kurban satu ekor kambing atas nama satu orang. Tapi di sekolah (SMP negeri), tidak memandang si A atau si B, semua dihimbau untuk membayar iuran kurban. Kecuali yang tidak mampu tadi.

Kemudian kegiatan seperti ini berlanjut hingga di SMA si sulung. Sama-sama iuran untuk membeli hewan kurban. Padahal sekolahnya beda. Tapi mungkin sudah biasa melakukan program keagamaan dengan maksud pembelajaran berkurban.

Kemarin saya mampir di sebuah lembaga amil zakat. Waktu yang tepat untuk menanyakan masalah iuran kurban anak-anak sekolah. Ternyata  sudah banyak sekolah yang melakukan seperti ini. Beliau bercerita tentang proses pembelajaran berkurban bagi anak-anak sekolah. Bukan bermaksud apa, melainkan hanya sebagai pembelajaran saja. bagaimana seorang anak akan menyisihkan sebagian uang saku atau meminta uang dari orang tuanya untuk membayar iuran kurban. Meski satu tahun sekali, namun kegiatan ini mampu membangkitkan semangat berkurban.

Moment Idul Adha biasanya digunakan sekolah-sekolah untuk menggelar kegiatan berkurban dan menyalurkan hewan kurban kepada yang berhak. Dimulai dari sholat Idul Adha di sekolah, kemudian penyembelihan hewan kurban hingga penyalurannya.  

Di sekolah-sekolah pasti ada yang ikut kurban sapi dan kambing. sapi bisa dilakukan secara patungan 7 orang, sementara kambing untuk perseorangan. Plus kambing atas nama sekolah. Dengan iuran tersebut bisa menambah jumlah hewan kurban.

Pernah saya mengunjungi anak ketika masih sekolah di Malang. Waktu itu hari kedua Idul Adha. Sekolah sedang mengadakan penyembelihan hewan kurban. Masih proses penyembelihan saja sudah banyak masyarakat yang mengantre dengan membawa kartu. Semua pintu sekolah ditutup demi kelancaran proses penyembelihan. Setelah daging dibungkus, barulah satu pintu dibuka. Langsung disambut dengan serbuan masyarakat.

Meski ramai, tapi tetap tertib dan tidak heboh. Karena proses penyembelihan dan pembagian hewan kurban dilakukan secara bergilir, mulai hari pertama hingga beberapa hari sesudahnya. Jadi ramainya hanya sebentar. Setelah itu sepi.

Jadi, memang tidak perlu sih ribut tentang iuran hewan kurban. Anak-anak bisa mengambil pelajaran berharga dalam ibadah kurban, antara lain:


  • Belajar ikhlas
  • Belajar beshodaqoh dengan harta
  • Mengikuti tuntunan nabi Muhammad saw.
  • Kurban bukti cinta kepada Allah dan sesama 


Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilhamdu.

^_^

Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

6 Komentar untuk "Belajar Ikhlas Berkurban ala Anak Sekolah"

  1. Setuju mba. Minimal mereka jadi tau bahwa dalam islam ada yg namanya qurban.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dengan ikut terlibat dalam kegiatan kurban, anak jadi ngerti ya.

      Hapus
  2. iya mbak sebagai belajar anak dan yang penting ada rasa senang berkurban meski tidak banyak
    nanti klo sduah ebsar dan punya uang jadi terbiasa
    lagian kadang dagingnya kembali ke mereka ya dimakan bareng2 hehe

    BalasHapus
  3. dari sd ditempatku sudah ada iuran semacam ini, dan bener emang tujuannya untuk latihan ikhlas, terus disekolah juga guru agama sempetin kasih materi soal hewan qurban dan penyembelihannya. tiap taun begitu, nah pas dewasa udah tau deh kalo mampu memang harus beli 1 kambing sendiri.

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel