Budayakan Membaca dengan Koleksi Buku-Buku di Rumah
Jumat, 30 November 2018
8 Komentar
Saya
mulai suka membaca ketika SMA. Tidak banyak pilihan bacaan di zaman old. Tapi majalah
remaja sedang tumbuh subur. Sesekali saya membeli. Itupun pakai merayu bapak
biar duitnya cepat keluar. Duit akan diberikan setelah saya menjawab pertanyaan dengan baik dan benar. Saya tidak berani meminta ibu, karena sudah dikasih jatah
bulanan.
Baca juga 5 Novel Romance Favorit Saya...
Kemudian
ketika saya kuliah dapat rumah kos dekat perpustakaan wilayah, dekat kampus,
rasanya seperti surga. Saya memiliki waktu luang yang berlimpah di akhir pekan.
Bersama anak-anak perantauan, saya kerap main di perpustakaan wilayah. Daripada
luntang-lantung tidak jelas, mending menghabiskan berjam-jam di perpustakaan. Sayangnya
kalau hari Minggu buka setengah hari. Arggg... mana cukup!
Setelah
lulus kuliah saya menikah dan suami sangat mendukung hobi saya membaca buku. Tapi
tunggu dulu, lihat kondisi keuangan dulu ya. Aman... baru belanja buku. Itupun satu
dua. Tidak berani membeli banyak. Maklum hidup di perantauan, kudu bisa survive
dalam kondisi apapun.
Alhamdulillah
sampai sekarang saya masih bisa menikmati bacaan di rumah. Anak-anak sejak
kecil saya biasakan membaca buku. Namun tetap saja selera anak-anak berbeda
jauh dengan saya. Ada yang suka membaca buku apa saja. Ada yang hanya mau buku
tertentu. Semua keinginan anak ditampung dulu. Karena membeli buku tidak setiap
waktu. Ya, kan hidup butuh prioritas.
Perlahan,
buku-buku di rumah semakin banyak. Satu rak tak cukup, dua rak dan beberapa
tempat lagi. Di rumah orang tua masih ada buku-buku saya. Aman di dalam lemari. Buku-buku yang sudah jarang dibaca saya sumbangkan kepada yang membutuhkan.
Sementara majalah-majalah sudah saya jual kiloan. Kalau ingat harga jual ini
saya jadi sedih. Per kilo cuma laku Rp 1.200 sampai Rp 1.500. Itupun pakai
diskon. Maksudnya, saya dikasih harga paling bawah. Kalau dapat 2 kilo saya
dapatnya Rp 2.000. Begitulah...
Manfaat koleksi buku:
- Memudahkan anggota keluarga untuk mencari referensi.
- Bisa dimanfaatkan sebagai perpustakaan keluarga.
- Membiasakan anak membaca.
Dengan
memiliki koleksi buku ini saya bisa meminjamkan buku-buku kepada teman-teman. Tapi
ya masalahnya tetap sama, kapan-kapan kembalinya. Kapan? Tidak tahu! Bahkan ada
yang sampai tidak kembali.
Sudut baca
Untuk
masalah buku, saya itu orangnya tidak rapi. Buku bisa berserakan di lantai
ketika saya sedang membutuhkan bacaan. Kadang juga di tempat tidur ketika saya
sulit memejamkan mata. Setelah merapal segala doa, ambil buku dan membaca. Perlahan
mata terasa lelah, berat dan tertidur.
Meskipun
sudah pernah membaca buku, mengulang membaca lagi masih saya lakukan. Ada yang
menarik dari buku. Ada yang membuat saya tidak mudah bosan. Mungkin mirip anak
bungsu saya yang bisa membaca buku sampai puluhan kali dan tidak bosan. Bedanya saya tidak membaca sampai puluhan, tapi dalam hitungan jari.
Memiliki
rak buku membantu saya untuk mengumpulkan buku-buku yang terserak. Di area
dekat rak buku inilah saya sebut sudut baca. Kami biasa menikmati bacaan di
rumah dengan santai. Tapi kalau capek, saya memilih membaca di tempat tidur
dengan penerangan yang cukup jelas.
Kalau
teman-teman memiliki koleksi barang, share di kolam komentar ya?
#BPN30dayChallenge2018
#bloggerperempuan
#day11
^_^
Hihi kok sama mb nur, klo ma ibuk uda dijatah, tp klo ma bpk biasanya dikasi bonus2 tambahan jajan
BalasHapusMasalah klasik, klo dipinjam temsn, ga berharap dia inget dg sendirinya kpn balikin gegeeeek
Kenapa ya orang minjem kok lupa balikin. Padahal yang minjemin gak lupa loh. Sedih aku tuh.
HapusKoleksi saya juga buku lho mbak. Hehehe
BalasHapusToss
HapusSaya mulai suka membaca tuh pas SMP tapi sih mulai aktif beli buku dan sebagainya itu sekitar kelas dua SMA. Kalau di tanya soal koleksi buku sih saya masih sedikit hehehe, kebanyakan baca bukunya minjem sih sama temen :D.
BalasHapusBuku sendiri atau pinjem yang baca buku kan..
HapusSebenarnya aku juga pengen banget punya rak buku gitu buat dibikin perpustakaan pribadi...
BalasHapuswalaupun udah ada buku digital bagi aku baca buku fisik itu rasanya beda banget!
Aku gak kuat baca buku digital lama-lama. Suka siwer mataku.
Hapus