Curhat Parenting di Blog? Asyikin Aja!
Rabu, 21 November 2018
6 Komentar
Awal
menulis blog adalah cerita sehari-hari bersama anak-anak, semacam buku diary.
Hari Senin saya sedang melakukan aktivitas A bersama anak-anak. Hari Rabo anak
saya sedang bermain bola. Hari Jum’at anak saya sakit, saya sedih, ....
Membosankan!
Kalau membaca ulang, saya lihat sekejap saja sudah bosan, bagaimana kalau ada
pembaca blog saya tersesat di postingan awal ngeblog? Wah... bisa rahasia saya
terbongkar. Rahasia apa? Namanya juga rahasia jadi saya tidak akan ngomong
disini, kan!
Waktu
itu saya menulis asal saja. Tapi tidak alay. Sudah punya anak jadi malu kalau
nulis alay. Lagipula, apa kata pak suami? Ingat, ada pak suami yang selalu
ngintip blog saya. Yang selalu sigap menatap layar laptop kantor demi blog
saya. Anggap saja dia sebagai pembaca paling setia.
Tulisan curhat itu
paling mudah
Blog
kok isinya curhat melulu?
Ayo,
ngaku, adakah yang pernah merasa seperti saya? Atau cuma saya sendiri ya?
Ehm...curhat lagi, curhat lagi, apa tidak bosan? Apa tidak memiliki stok tema
lain? Apa memang ciri khasnya seperti ini? Atau memang cuma bisa curhat di
blog?
Pertanyaan
yang mbulet bin ruwet diatas namun intinya sama saja. Curhat dan curhat.
Saya
ngeblog sejak tahun 2009 lalu mati suri lalu ngeblog lagi lalu.... (Doakan
semoga tetap istiqomah ya, teman-teman.) Tiga tahun terakhir ini saya berusaha
untuk konsisten ngeblog apapun kondisinya. Ada waktu luang atau sibuk, lagi
mood atau tidak, ada ide atau tidak, saya berusaha menulis minimal 2 kali
seminggu, yaitu parenting dan traveling. Untuk ukuran saya, jadwal tersebut tidak terlalu ngoyo, ataupun
berlebihan. Meski faktanya saya juga pernah menulis 5 kali dalam seminggu.
Saya
berusaha menulis tema yang saya sukai dan mudah. Nah, bagi saya adalah tema
yang saya kuasai, yang saya alami, sehingga feel
itu ada dalam tulisan. Blog pribadi lebih terasa “saya”. Ibaratnya seperti
rumah saya, yang isinya adalah perabotan saya, yang berbeda dengan perabotan
tetangga. Misal ada yang sama, pasti ada sudut-sudut yang berbeda.
Jadi,
saya suka tema parenting dan ingin berbagi kisah bersama keluarga. Selayaknya ibu-ibu lain,
pastinya memiliki cerita lucu, haru, senang, dan ya nano-nano. Saya percaya
bahwa kejadian-kejadian antara saya dan anak-anak ada sisi baik dan buruknya.
Ambil yang baik lalu ditulis di blog. Kalaupun ada masalah dengan anak dan saya
ingin menulis di blog, saya usahakan untuk tidak menulis hal-hal yang
memalukan.
Yang
harus diperhatikan dari tulisan parenting ala saya adalah:
- Ambil hikmah dari kejadian tersebut.
- Bikin kesimpulan.
- Minta pendapat (yang baik) para pembaca.
Sejak
awal menulis blog, saya memilih tema parenting dan mempertahankannya hingga
kini. Saya tidak pernah menulis tentang
perkembangan anak-anak di blog. Misal dari bayi usia sekian sampai sekian.
Waktu bayi saya vakum ngeblog. Tidak ada catatan tentang perkembangan anak. Setelah
anak agak besar saya mulai ngeblog lagi. Masih bercerita tentang anak-anak
dengan kasus yang dialami misalnya di sekolah atau di rumah dan bagaimana
mencari solusinya.
Yang
pasti cerita tentang parenting ini tidak ada benar dan salah. Karena setiap
orang tua memiliki prioritas, latar belakang, tujuan dan cita-cita yang bisa
jadi berbeda. Tidak ada yang benar-benar sama plek. Kalau benar-benar sama bisa
jadi copas dari portal online, dsb, hahah....
Karena
cerita parenting memiliki sentuhan personal, maka kasus yang dialami anak-anak
itu bisa diselesaikan dengan cara masing-masing dari orang tua. Namun bukan semau kita. Kitalah, orang
tua yang mengetahui kondisi anak, kitalah yang sehari-hari menemani anak,
kitalah yang seharusnya belajar untuk mencari jalan tengah dan solusi. Cerita
parenting sejatinya adalah belajar menata hati, belajar memahami keinginan anak, dan
belajar berbagi kebahagiaan.
Yeah...
semakin saya belajar ngeblog, semakin banyak yang ingin saya lakukan. Tulisan
bukan sekedar tentang cerita anak-anak saya saja. Ada review buku anak-anak
hingga review aplikasi untuk belajar mengaji. Ada keprihatinan saya tentang
harga buku-buku yang tiap tahun rasanya naik-naik ke puncak gunung. Ada
cita-cita saya agar anak-anak bebas dari hoax. Dan masih banyak keinginan
lainnya yang pada akhirnya memiliki satu benang merah, parenting.
Ada
banyak alasan saya untuk menulis tema parenting, dari hal remeh-temeh hingga ke
ungkapan rasa sayang, dari uneg-uneg hingga harapan saya kepada generasi muda. Well, buat teman-teman apa sih tema blog
yang menarik?
Note:
Saat
ini (tanggal 20 November-20 Desember 2018) tema parenting dan traveling yang tayang
setiap minggu untuk sementara diganti dengan tema harian dari
#BPN30dayChallenge2018.
#BPN30dayChallenge2018
#bloggerperempuan
^_^
Emang curhat itu enak kok mba. Hehe. Kan kalo curhatnya di blog nggak terasa memberatkan orang lain. Yang baca ya yang mau aja tanpa paksaan. Hahaha
BalasHapusYup. Asal nggak terpaksa aja bacanya.
HapusCurhat di blog itu enak, minimal mengeluarkan uneg-uneg biar tetap waras. Hahaha.
BalasHapusIya, deh.
HapusBlog-ku, mbak Nur, personal. Isinya ya nggak jauh-jauh dari curhat. Sebelum aku punya blog, aku gak pernah curhat. Aku anak tunggal dgn sifat tertutup, pemalu dan agak sedikit canggung di tempat umum. Aku gak punya terlalu byk teman. Jadi aku bersyukur banget dengan keputusanku bikin blog. Aku bisa mengungkapkan isi hatiku di situ.
BalasHapusYou are really a lovely mother!! Asik punya mama seperti mbak Nur. Liburan singkat dadakan seperti yg mbak Nur ceritakan di komentar posku, spontan... menurutku sih itu asik banget. Suami mbak juga asik bisa diajak dadakan. Your family is super cool!
Keep writing about parenting stuff. Siapa tau nanti kalo aku udah punya anak, aku bisa cari jawabannya di sini. Haha. Misal aku punya masalah yang sama, tinggal ubek-ubek archive-nya :D
Aku orangnya introvert. Dengan menulis, aku merasa menemukan dunia yang menyenangkan.
HapusYuk, saling support ya.