5 Kegiatan Untuk Hidup Lebih Baik di Tahun 2019
Kamis, 06 Desember 2018
10 Komentar
Membayangkan
awal tahun itu...berat. Rasanya baru sebentar menjejak tahun ini. Rasanya baru
kemarin saya membuat rencana. Rasanya saya baru saja membuka lembaran kertas
berwarna putih, bertuliskan tahun 2018.
Bulan
Desember, tinggal menghitung hari saja untuk pergantian tahun. Ah, waktu seolah
tak berbekas, waktu melaju menyisakan tanda tanya, ragu dan harapan. Waktu pula
yang membuat pembatas. Saya malu mengakui bahwa tahun 2018 berlalu seperti
tahun-tahun sebelumnya.
Bertapa
ruginya hamba yang penuh debu dan karat. Betapa ngilu membayangkan sisa usia
yang berkurang. Ah, segenap rasa tak kuasa menampung resah. Saya bersyukur masih
mendapat jatah usia sampai detik ini. Entah esok atau lusa.
Demi
menyambut pergantian tahun, izinkan saya untuk mengungkapkan 5 keinginan di
tahun 2019.
1. Mengaji dan
menghafalkan ayat-ayat suci Al Qur’an
Mengaji
masih dan akan terus saya lakukan baik sendiri maupun bersama teman-teman.
Meski yang mau belajar Al Qur’an ini pesertanya menyusut karena seleksi alam,
alhamdulillah saya dan beberapa teman masih bertahan. Doakan semoga selalu istiqomah.
Selama
beberapa tahun ini pesertanya adalah ibu-ibu yang sudah masuk usia cantik. Jadi
kami saling mengingatkan. Kalau sedang malas dan dalam keadaan banyak masalah,
kami saling support. Akhirnya semua kembali kepada diri kita sendiri. Sejatinya
yang bisa menjaga gairah untuk belajar adalah diri sendiri. Orang lain hanya
sebatas mengingatkan, mengajak dan membimbing. Selanjutnya adalah kemauan kita.
Harapan dan cita-cita untuk mendekatkan diri kepadaNya.
Sedangkan
kajian-kajian agama sekarang sudah banyak. Ada yang untuk umum atau lebih
spesifik seperti belajar fikih, hadits dan sirah. Bagi saya ini penting untuk
memperkuat iman dan pemahaman agama.
2. Melakukan kegiatan
sosial
Dua
tahun terakhir ini saya bergabung dengan BSMI (Bulan Merah Sabit Indonesia)
sebagai relawan. Kegiatan yang pernah saya ikuti adalah bakti sosial,
pemeriksaan kesehatan secara gratis, dan pengumpulan dana untuk korban bencana
alam. Kegiatan tersebut dilakukan di kota maupun di pelosok kabupaten.
Anggota
BSMI sebagian besar adalah orang-orang medis seperti dokter, perawat dan bidan.
Tapi tidak menutup kemungkinan untuk siapapun yang ingin bergabung disini.
Seperti saya yang tidak memiliki background medis, kebagian tugas yang ringan. Lebih
gampangnya sebagai pembantu umum, bagian mencatat keluhan pasien dan mencarikan
obat (inipun suka bingung karena tidak hafal nama obat).
Ada
banyak pengalaman menyenangkan ketika mengikuti kegiatan seperti ini. Saya bisa lebih dekat dengan masyarakat dan berbagi. Di tahun mendatang saya ingin berkontribusi lebih banyak untuk kegiatan sosial.
3. Menulis buku solo
Ya
Allah, beraaat! Berbeda dengan menulis buku antologi, buku solo ini luar biasa
perjuangannya. Untuk buku antologi, saya bisa menulis naskah karena sudah ada
tema dan trik, tips pasti sudah dibahas bersama. Sementara untuk menulis buku
solo, saya belum memiliki gambaran dan pengalaman. Jadi masih terseok-seok,
meraba-raba akan seperti apa jadinya.
Untuk
memuluskan keinginan tersebut, saya sering mengikuti kelas-kelas menulis baik
yang gratis maupun berbayar. Dengan mengikuti kelas menulis, saya terpacu untuk
menulis. Tapi sekali lagi, niat saja tidak cukup. Dibutuhkan kerja keras bukan
angan-angan semata. Lalu kapan saya membuat naskahnya? Help! Mohon doanya ya teman-teman.
4. Wisata alam
Saya
merasa bahwa alam telah banyak memberikan kebaikan bagi umat manusia. Tak
percaya? Kita bisa menikmati aroma tanah yang begitu khas, warna-warni bunga,
daun-daun yang segar dan rindangnya pepohonan. Lalu pantai, sungai, danau,
gunung ....ah semuanya membuat perasaan saya lebih adem dan damai.
Dengan
wisata alam saya ingin merenung, mensyukuri dan menikmati segala kekuasaanNya. Dekat dengan alam membuat saya lebih sehat. Melihat hijaunya daun, cerahnya langit dan
jernihnya air pantai seperti sebuah oase bagi mata yang lelah menatap layar
laptop.
5. Hidup sehat
Hidup
sehat merupakan impian saya. Ditengah segala kemudahan hidup saya tetap ingin
melangkah dengan tenang. Sepeda motor telah banyak berjasa untuk memudahkan
perjalanan saya. Namun juga membuat saya malas. Mau ke warung saja, saya naik motor.
Padahal kalau jalan kaki cuma butuh waktu sekitar 5 menit. Saya kadang
berpikir, apakah cuma saya yang ingin selalu bergerak dengan cepat dan hemat
waktu.
Hidup
sehat termasuk dengan menjaga pola makan. Kalau anak-anak saya mengatakan, “Sudahlah
ibu nggak usah makan ini itu (makanan yang ada mengandung perasa). Ibu sudah tua
nggak usah neko-neko!”
Saya
merasa berasalah ketika makan snack yang mengandung micin (vetsin). Makanya saya
jarang membeli. Sekalinya membeli buat tombo
pengen eh dirampas oleh anak-anak.
Banyak
pilihan untuk hidup sehat. Yang pasti saya ingin melakukannya tanpa paksaan. Namun untuk menjaga tubuh agar tetap fit. Kalau saya dan juga
keluarga sehat, urusan keluarga, rumah, keuangan juga sehat juga kan?
Nah,
bagaimana dengan teman-teman? Ada yang ingin dilakukan di tahun 2019? Share di
kolom komentar ya! Thanks.
#BPN30dayChallenge2018
#bloggerperempuan
#day17
^_^
yg no.3 terasa lumayan reminding buat saya..semoga thn depan bisa semangat nulis buku solo lagi
BalasHapusMakasih banget mbak Riawani sudah mampir. Saya jadi malu hihi...
HapusAamiin.
Yg hiduo lebih sehatt.... saya juga mbaa
BalasHapusHuhuhu
Semangat mba!
HapusMasyaallah Mbak...time's flying...udah mau berakhir aja 2018...Insyaallah Mbak, buku solo mbak bias disegerakan begitu memasuki 2019.....saya nunggu lho
BalasHapusAamiin.
HapusMudah-mudahan kita diberi kekuatan untuk istikomah melaksanakan apa yang sudah kita agendakan untuk tahun depan. Karena bagi saya pribadi, resolusi tahun 2018 kemarin banyak yang tidak terlaksana karena terlalu berleha-leha :(
BalasHapusAamiin.
HapusYang no. 2 itu bagus banget Mbak. Menambah teman dan pengalaman. Saya pernah membantu saudara yang tuna netra, membuat saya semakin bersyukur dan sadar untuk menjaga kesehatan mata.
BalasHapusBikin kita lebih bersyukur.
Hapus