5 Permainan Masa Kecil Yang Tak Terlupakan




Tema dari Blogger Perempuan hari ini adalah kenangan masa kecil. Saya menulis tentang permainan di masa kecil karena sangat berarti buat saya. Masih lekat dalam ingatan bahwa saya menikmati semua permainan tersebut. Bahkan masih bermain salah satunya dengan anak-anak.


Masa kecil saya sama seperti anak-anak pada umumnya. Saya suka bermain ayunan. Tapi main ayunan yang buat seorang saja. Suka juga bermain bersama teman-teman sebaya. Namun saya memiliki batasan waktu. Orang tua melarang bermain sepanjang waktu. Selepas maghrib tidak boleh keluyuran. Walaupun hanya di rumah tetangga. Saya pasti akan dipanggil ibu untuk pulang. Dengan berat hati saya pulang. Tapi besok saya janji akan bermain lagi.

Masa kecil itu masa yang menyenangkan karena saya tidak terbebani dengan berbagai macam tanggung jawab. Seingat saya kenangan masa kecil yang paling tak terlupakan adalah bermain-main.

Saya ingin mengenang masa kecil dengan bahagia. Karena kenangan masa kecil bukan untuk membangkitkan rasa sesal dan sedih. Saya hanya ingin mengenang betapa saya juga anak-anak biasa yang butuh bersenang-senang, butuh bersosialisasi dan bermain. Tak peduli ketika ibu mengeluh karena ulah saya yang sesuai dengan harapan. Atau karena nilai rapor yang pas-pasan.

Baiklah, mari saya ajak berpetualang ke masa lalu untuk mengenang betapa masa kecil itu harus dirayakan dengan penuh kegembiraan. Masa kecil itu cuma sebentar. Tak akan terulang lagi, meski kita ingin berbagi tawa dan canda.


5 permainan masa kecil yang tak terlupakan:

1. Bermain bola bekel


bola bekel


Saya suka sekali bermain bola bekel. Saya biasa bermain di rumah sepulang sekolah. Kadang di sekolah jika ada teman yang membawa bola bekel. Biasanya di jam istirahat. Tempatnya di teras kelas.

Bola bekel terdiri dari satu buah bola bekel yang terbuat dari karet dan beberapa biji bekel yang terbuat dari logam. Cara memainkannya kita melempar bola ke atas. Lalu dengan cepat mengambil biji bekel sebelum bola bekel memantul dua kali.

2. Pasar-pasaran

Sejak kecil saya senang bermain pasar-pasaran. Saya yang berjualan aneka sayur dan ikan (pura-pura saja) sedangkan teman saya yang menjadi pembeli. Nanti kami akan bergantian peran.

Barang-barang yang akan diperjualbelikan di pasar, kami ambil dari sekitar rumah. Ada daun yang digunakan sebagai uang dan sayuran. Juga macam-macam bunga. Sedangkan untuk wadah saya memakai wadah dari tanah liat. Saat itu mainan dari tanah lihat memang banyak dan biasa banget dipakai anak-anak. Tidak seperti sekarang yang hampir semua mainan terbuat dari bahan plastik.

3. Lompat karet

lompat karet


Di tempat saya disebut pentilan. Karena pada awalnya memakai pentil sepeda. Harusnya ini lompat tali. Namun tali bagi anak-anak bisa berbahaya dan tidak selentur karet yang biasa dipakai untuk mengikat nasi bungkus. Jadi, karet ini andalan kami. Tapi karetnya ditali sampai rapi hingga panjang.

Permainan ini membutuhkan minimal 3 anak. Dua anak bagian memegang tali. Atau kalau ada pohon yang agak besar, tali bisa ditautkan di pohon. Satu anak tetap memegang tali. Cara memainkannya cukup mudah. Anak-anak pasti mendapat giliran untuk melompati tali. Yang paling tinggi lompatannya dialah yang pemenangnya. Saya punya teman laki-laki yang pandai melompat. Saya iri, dia menang terus.

Cara mengetahui tingginya lompatan adalah dengan beberapa kali lompat. Pertama tinggi tali hanya sebatas dengkul, kemudian perut, dada, pundak, telinga dan kepala. Terakhir adalah “merdeka”. Tinggi karet adalah diujung tangan kita yang sedang terangkat. Boleh melompat sampai mengenai tali karet.

4. Petak umpet

Saya paling sebal dengan permainan ini. Tapi seru mengenangnya! Saya jengkel karena zaman dahulu tanah masih luas. Anak-anak bebas berlarian untuk bersembunyi di tempat-tempat yang tak terlihat dari posisi saya. Mata saya harus merem menghadap tembok atau pohon sambil berhitung satu, dua, tiga, empat, dst sampai anak-anak berhasil menjauh untuk sembunyi.

Ketika mereka sudah mengatakan “sudah”, saya harus siap-siap mencari satu per satu teman saya. Padahal begitu saya meninggalkan tempat tadi, ada anak yang diam-diam mengintai dan menempati tempat saya “jadi”. Jadi apa kalau bukan jadi korban selanjutnya.

5. Sunda Manda

sunda manda


Di daerah saya disebut bak manda. Ketika saya googling yang muncul paling atas adalah gambar bak mandi buat bayi dan anak-anak. Baiklah jangan pakai sebutan lokal. Ini membingungkan mesin pencari.

Sampai sekarang saya masih suka bermain sunda manda bersama anak-anak. Saya bisa menggunakan lantai ubin yang simetris. Kalau seperti ini saya tidak menggunakan kapur sebagai pembatasnya. Dalam bayangan saya, ubin-ubin itu sudah membentuk kotak yang pas seperti sunda manda.

Kalau saya pakai 8 kotak yang bisa dijadikan pijakan kaki. Kotak yang paling atas berbentuk segitiga.. Tapi saya mencari gambar seperti itu tidak ada. Ya sudahlah, pakai yang ada saja dengan sumber dibawah, ya. Dalam permainan ini yang sangat dibutuhkan adalah konsentrasi dan perasaan yang tenang. Koordinasi antara otak dan gerakan tubuh harus selaras.

Nah, 5 permainan masa kecil diatas membuat saya ingin memasuki mesin waktu dari Doraemon dan menjajal semua petualangannya.

Sumber gambar: 

Bola bekel: tokopedia
Sunda manda: paud-anakbermainbelajar.blogspot.com
Lompat karet: permainan-bocah.blogspot.com 

#BPN30dayChallenge2018

#bloggerperempuan

#day25

^_^

Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

14 Komentar untuk "5 Permainan Masa Kecil Yang Tak Terlupakan"

  1. Waduuuh... Jadi kangen mainan waktu kecil. Sekarang kok saya jarang banget liat anak main bekel, lompat tali, dan semacamnya. Pada sibuk pegang hp. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada sibuk pegang hape! Iya, mba. Anakku juga. Jadi ibu harus tegas biar gak bablas.

      Hapus
  2. Saya merasa kita satu terlahir di masa uang sama mbaaak.. hahhahaa... 🤭 .. main karet. Main bekel paling asik sih.. kadang ampe lupa tidur siang. Hahhaa..

    BalasHapus
  3. Sekarang permainan itu sepertinya sudah berpindah ke gajet

    BalasHapus
  4. WAh sebenere banyak sekali hal-hal masa kecil yang tak terlupakan sampai sekarang. Hahaha..
    kalau versi saya mah ya, ada nintendo, tazos, kelereng, tamiya, crush gear dll. terus layangan.. kalau ada yg putus langsung pada balapan lari, sampaii nginjek nginjek tanaman di kebon sampai di kejar sama yg punya kebon :D
    kita ngejar layangan - kita juga dikejar orang yg punya kebon. Wwkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah kayak adikku, mas. Cowok pasti kejar layangan. Sekarang jarang anak kecil yang main layangan.

      Hapus
  5. Uwoo baru aja aku nostalgia mbak beli bola bekel hahaha, sayangnya meskipun harganya lumayan, kualitasnya jelek, beda sama yang dulu. Bola nya juga berat, ngga memantul indah.

    BalasHapus
  6. Kalo Sunda Manda di daerahku namanya Sula Manda.

    BalasHapus
  7. Dari kesemua jenis permainan masa kecil diatas, aku sangat suka .. Petak Umpet.

    Pernah punya pengalaman bikin ngakak kalau ingat kejadian itu.
    Ceritanya aku sembunyi di toilet umum ngumpet dalam bak kamar mandi yang sudah ngga berfungsi karena bocor, ngambil airnya ditadahin pakai ember.
    Dari kejauhan kedengaran teriakan teman2 kalau permainan sudah usai, bertepatan dengan masuknya cowok ke dalam toilet tempat aku ngumpet dan lagi siap lepas celananya ...
    Aku muncul dari dasar kolam .. , cowok itu teriak kaget, aku juga kaget .. hahahaa !.
    Aku dijitak setelahnya 😂

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel