Ke Jakarta Bersama Rombongan Keluarga, Kondangan Sekaligus Bisa Jalan-Jalan



monas



Bulan Maret lalu keluarga besar suami memiliki agenda untuk menghadiri undangan walimah di Jakarta. Saya jelas senang dong. Jarang-jarang bisa main ke Jakarta. Apalagi disana ada tiga keluarga dari pihak ibu saya.

Saya ingin sekalian silaturahim kesana. Bisa dibayangkan waktu yang tersisa bakal habis untuk acara keluarga. Saya mulai berhitung. Untuk perjalanan, kondangan dan waktu yang tersisa, kira-kira buat apa. Masak jauh-jauh ke Jakarta cuma berdiam di rumah kerabat. Kalau urusan kangen-kangenan sudah selesai, ngapain lagi?

Lokasi keluarga suami di Bekasi, sedangkan keluarga saya di Depok. Saya sudah lupa, sudah banyak yang berubah sejak terakhir kali saya berkunjung ke rumah mereka.

“Tapi Bekasi ke Depok kan jauh. Kita mau kemana?” suami mendadak ragu. Iya juga. Tapi sayang juga masak cuma main ke rumah saudara saja. Lalu pulang ke Tuban. Lagipula kami bersama rombongan yang mau tak mau harus memperhatikan fisik mereka. tidak mungkin saya mengajak pergi-pergi. Saya, suami dan anak-anak sudah biasa jalan. Bagaimana dengan yang lain?

Tak ada kata sepakat untuk mengisi waktu selama di Jakarta. Empat hari bagi kami cukuplah untuk menikmati waktu bersama keluarga besar saya dan suami. Saya tidak berharap banyak. Tapi semua diluar ekspektasi. Kami bahkan bisa jalan-jalan ke tempat-tempat yang menjadi ikon Jakarta.

Saya sudah pasrah. Tujuan awal ke jakarta hanya untuk kondangan saja. kalau bisa jalan-jalan dianggap sebagai bonus yang menyehatkan jiwa dan raga. Aslinya pegel keliling Monas.

Tempat- tempat yang bisa saya kunjungi selama di Jakarta:

1. Monas dan masjid Istiqlal

Kami berangkat sore hari ke Monas. Belum puas berkeliling, sudah terdengar adzan maghrib. Jadilah kami segera menuju ke masjid Istiqlal naik bajaj. Ini pengalaman tak terlupakan juga. Karena angkutan semacam ini hanya ada dalam bayangan anak-anak.

2. Masjid kubah emas

masjid kubah emas


Walaupun sudah tahu kalau jarak Bekasi dan Depok lumayan jauh, tetap saja keponakan mengajak mampir ke masjid kubah emas. Tiba di sana menjelang Isya. Selepas Isya kompleks masjid ditutup. Karena merasa kurang puas, esoknya kami diantar ke masjid lagi. Kepala saya antara cenat-cenut memikirkan undangan akad nikah dan rasa penasaran untuk masuk ke dalam masjid.

Entahlah, saya tidak memiliki pilihan karena keponakan ini yang akan mengantarkan kami ke Bekasi. Sayangnya kami kepagian, masjid tidak dibuka untuk umum. Harus menunggu jam buka. Lalu kami sudah terlambat untuk menghadiri akad nikah.

3. Kebun buah Mekarsari

kebun buah mekarsari


Di hari terakhir ini suami mengajak jalan-jalan ke kebun buah Mekarsari yang ternyata tidak jauh dari tempat tinggal kami di Bekasi. Macet sebentar masih wajar, kok. Karena area ini luas, bapak mertua yang ikut dalam rombongan, memutuskan untuk menunggu di parkiran bersama saudaranya. Daripada nanti kecapekan ketika keliling kebun.

Faktanya tidak seperti itu. Kami keliling kebun dengan kendaraan dari kebun. Tapi karena sudah terlanjur tidak mau masuk, ya sudah, kami pasrah. Yang penting jangan berlama-lama di dalam. Ya, Allah, jauh-jauh datang hanya untuk mengantar saja.

Apapun itu saya menyadari bahwa mengajak jalan-jalan bersama rombongan tidaklah mudah. dari pengalaman ini saya berharap, semua bisa menikmati perjalanan selama di jakarta. Namun saya salah. Anak muda lebih tahan banting, sementara orang tua dan anak kecil tidak. bagi yang sering bepergian, semua terasa enteng. Tapi sebaliknya, orang-orang yang jarang pergi jauh, pasti merasa melelahkan dan rindu dengan kampung halaman meski baru sehari.

Yang perlu diperhatikan ketika mengajak rombongan untuk jalan-jalan ke tempat wisata:



  1. Pilih lokasi terdekat
  2. Pastikan tempatnya nyaman dan aman buat semua anggota rombongan
  3. Membawa bekal
  4. Selalu bersama-sama agar tidak ada yang tertinggal
  5. Memperhatikan anggota rombongan khususnya orang tua dan anak kecil


Untuk bisa jalan-jalan, awalnya kami harus merencanakan tempat yang hendak dikunjungi. Faktanya tidak demikian. Spontanitas saja. Karena semakin direncanakan, semakin kami bimbang. Iya kalau tuan rumah memiliki agenda lain, misalnya mengajak kami untuk menghadiri akad nikah. Tapi kami tidak bisa karena masih berada di rumah bulik.

Saya sekeluarga cuma bisa menginap semalam di rumah bulik di Depok. Paginya sudah harus kembali ke Bekasi. Tapi waktu semalam itu bisa saya maksimalkan lagi dengan berkunjung ke dua rumah kerabat. Beruntung lokasinya berdekatan. Jadi sekali jalan bisa sekalian mampir. Demikian juga ketika berkunjung ke masjid kubah emas. Bisa dikatakan masih dekat juga dengan rumah mereka.

Kalau memilih kebun buah Mekarsari malamnya. Pagi hari langsung berangkat setelah mempertimbangkan jarak menuju lokasi yang ternyata dekat. Jarak tempuh tidak sampai satu jam itu tidak bikin capek di jalan.



Karena tak mungkin kami menjelajahi Jakarta dengan waktu yang sesingkat-singkatnya maka penting untuk mempertimbangkan jarak tempuh. Kalau masih muda, ayo saja. Kalau bersama rombongan, sebaiknya satu sama lain harus memiliki empati dan tidak perlu ngoyo apalagi memaksakan kehendak.

Baru-baru ini saya mendapat kiriman foto dari adik yang sedang mengikuti sebuah kegiatan kantor di Jakarta. Tentu sambil silaturahim ke rumah bulik-bulik di Jakarta. Juga sambil mengajak jalan-jalan mereka ke kota tua. Aduh, saya jadi pengen ke Jakarta lagi. Tapi tentu dengan persiapan yang lebih baik.

Untuk mengajak bapak mertua, saya harus memilih transportasi yang nyaman. Jarak Tuban – Jakarta lumayan jauh.  Bikin kepala cekot-cekot, punggung dan kaki pegal, kalau lewat jalur darat. Faktor usia tidak bisa disamaratakan dengan anak-anak muda yang easy going.

pegipegi


Naik pesawat saat ini banyak pilihannya. Mau berangkat pagi atau malam, pastikan sudah pesan tiket pesawat. Meski memang harus berangkat ke Surabaya dulu, tak apa. Toh, perjalanan dengan pesawat bisa ditempuh selama 1 jam lebih. Lebih hemat waktu. Fisik tetap fit karena tidak kelelahan di jalan.

Buat yang ingin main ke Jakarta, pastikan perjalanan kalian menyenangkan, ya. Happy traveling!

^_^


Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

14 Komentar untuk "Ke Jakarta Bersama Rombongan Keluarga, Kondangan Sekaligus Bisa Jalan-Jalan"

  1. Monas saya juga baru sekali yang benar-benar masuk . Hahhaa. Naik ke atasnya belum pernah 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini juga nggak sampai naik ke atas karena bersama rombongan. Ada orang tua dan anak kecil, jadi cuma keliling, lihat-lihat aja,

      Hapus
  2. Di jakarta tempat yg pernah saya kunjungi hanya kota tua hahah, next time coba berbagai wisata di jakarta deh.

    BalasHapus
  3. walaupun gak lama, kalo bisa jalan jalan seperti keknya rame dan puas banget yah hehe

    BalasHapus
  4. kubah emas itu aku cuma pernah lewatin tp malah ga pernah masuk mba :D. lumayan jauh banget itu dr tempatku . tapi dr jauhpun, memang kliatan bgs yaaa. jujur aja aku lbh seneng kubah emas drpd istiqlal sbnrnya :).

    BalasHapus
  5. Bekasi depok dari segi jarak tergolong dekat untuk saya yg di kampung. Muacetnya yg ruar biasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener macetnya parah. Aku sampai mikir apa sejauh ini ya. Tapi yang bikin lama itu macet.

      Hapus
  6. Aku udah ke kota tua tapi buru2 mau mantenan keponakan juga. Udah ke mesjid kubah emas tapi sampai sana aku teler mabok wkwkwkkk dasar wong ndeso. Ke Monas jaman study tour SMP tapi nggak masuk. Ke Istiqlal malah belum. Kesimpulan, kalau ke Jakarta wajib di ulang ke tempat2 ini.

    BalasHapus
  7. Wah asyik sekalian liburan ke Jakarta ya, Mba. Pas ke Kotu ke Museum BI juga nggak, mba. Bagus ini. Jakarta memang agak susah ya hunting tempat wisata, hehe... Tapi Kotu juga asyik kok :D

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel