Ke Jakarta Bersama Rombongan Keluarga, Kondangan Sekaligus Bisa Jalan-Jalan
Sabtu, 29 Desember 2018
14 Komentar
Bulan Maret lalu keluarga besar suami memiliki agenda untuk menghadiri undangan walimah
di Jakarta. Saya jelas senang dong. Jarang-jarang bisa main ke Jakarta. Apalagi
disana ada tiga keluarga dari pihak ibu saya.
Saya
ingin sekalian silaturahim kesana. Bisa dibayangkan waktu yang tersisa bakal
habis untuk acara keluarga. Saya mulai berhitung. Untuk perjalanan, kondangan
dan waktu yang tersisa, kira-kira buat apa. Masak jauh-jauh ke Jakarta cuma berdiam
di rumah kerabat. Kalau urusan kangen-kangenan sudah selesai, ngapain lagi?
Lokasi
keluarga suami di Bekasi, sedangkan keluarga saya di Depok. Saya sudah lupa,
sudah banyak yang berubah sejak terakhir kali saya berkunjung ke rumah mereka.
“Tapi
Bekasi ke Depok kan jauh. Kita mau kemana?” suami mendadak ragu. Iya juga. Tapi
sayang juga masak cuma main ke rumah saudara saja. Lalu pulang ke Tuban.
Lagipula kami bersama rombongan yang mau tak mau harus memperhatikan fisik
mereka. tidak mungkin saya mengajak pergi-pergi. Saya, suami dan anak-anak
sudah biasa jalan. Bagaimana dengan yang lain?
Tak
ada kata sepakat untuk mengisi waktu selama di Jakarta. Empat hari bagi kami
cukuplah untuk menikmati waktu bersama keluarga besar saya dan suami. Saya
tidak berharap banyak. Tapi semua diluar ekspektasi. Kami bahkan bisa
jalan-jalan ke tempat-tempat yang menjadi ikon Jakarta.
Saya
sudah pasrah. Tujuan awal ke jakarta hanya untuk kondangan saja. kalau bisa
jalan-jalan dianggap sebagai bonus yang menyehatkan jiwa dan raga. Aslinya pegel
keliling Monas.
Tempat- tempat yang
bisa saya kunjungi selama di Jakarta:
1. Monas
dan masjid Istiqlal
Kami
berangkat sore hari ke Monas. Belum puas berkeliling, sudah terdengar adzan
maghrib. Jadilah kami segera menuju ke masjid Istiqlal naik bajaj. Ini
pengalaman tak terlupakan juga. Karena angkutan semacam ini hanya ada dalam
bayangan anak-anak.
2. Masjid
kubah emas
Walaupun
sudah tahu kalau jarak Bekasi dan Depok lumayan jauh, tetap saja keponakan
mengajak mampir ke masjid kubah emas. Tiba di sana menjelang Isya. Selepas Isya
kompleks masjid ditutup. Karena merasa kurang puas, esoknya kami diantar ke
masjid lagi. Kepala saya antara cenat-cenut memikirkan undangan akad nikah dan
rasa penasaran untuk masuk ke dalam masjid.
Entahlah,
saya tidak memiliki pilihan karena keponakan ini yang akan mengantarkan kami ke
Bekasi. Sayangnya kami kepagian, masjid tidak dibuka untuk umum. Harus menunggu
jam buka. Lalu kami sudah terlambat untuk menghadiri akad nikah.
3. Kebun
buah Mekarsari
Di
hari terakhir ini suami mengajak jalan-jalan ke kebun buah Mekarsari yang
ternyata tidak jauh dari tempat tinggal kami di Bekasi. Macet sebentar masih
wajar, kok. Karena area ini luas, bapak mertua yang ikut dalam rombongan,
memutuskan untuk menunggu di parkiran bersama saudaranya. Daripada nanti
kecapekan ketika keliling kebun.
Faktanya
tidak seperti itu. Kami keliling kebun dengan kendaraan dari kebun. Tapi karena
sudah terlanjur tidak mau masuk, ya sudah, kami pasrah. Yang penting jangan
berlama-lama di dalam. Ya, Allah, jauh-jauh datang hanya untuk mengantar saja.
Apapun
itu saya menyadari bahwa mengajak jalan-jalan bersama rombongan tidaklah mudah.
dari pengalaman ini saya berharap, semua bisa menikmati perjalanan selama di
jakarta. Namun saya salah. Anak muda lebih tahan banting, sementara orang tua
dan anak kecil tidak. bagi yang sering bepergian, semua terasa enteng. Tapi sebaliknya,
orang-orang yang jarang pergi jauh, pasti merasa melelahkan dan rindu dengan
kampung halaman meski baru sehari.
Yang
perlu diperhatikan ketika mengajak rombongan untuk jalan-jalan ke tempat
wisata:
- Pilih lokasi terdekat
- Pastikan tempatnya nyaman dan aman buat semua anggota rombongan
- Membawa bekal
- Selalu bersama-sama agar tidak ada yang tertinggal
- Memperhatikan anggota rombongan khususnya orang tua dan anak kecil
Untuk
bisa jalan-jalan, awalnya kami harus merencanakan tempat yang hendak
dikunjungi. Faktanya tidak demikian. Spontanitas saja. Karena semakin
direncanakan, semakin kami bimbang. Iya kalau tuan rumah memiliki agenda lain,
misalnya mengajak kami untuk menghadiri akad nikah. Tapi kami tidak bisa karena
masih berada di rumah bulik.
Saya
sekeluarga cuma bisa menginap semalam di rumah bulik di Depok. Paginya sudah
harus kembali ke Bekasi. Tapi waktu semalam itu bisa saya maksimalkan lagi
dengan berkunjung ke dua rumah kerabat. Beruntung lokasinya berdekatan. Jadi
sekali jalan bisa sekalian mampir. Demikian juga ketika berkunjung ke masjid
kubah emas. Bisa dikatakan masih dekat juga dengan rumah mereka.
Kalau
memilih kebun buah Mekarsari malamnya. Pagi hari langsung berangkat setelah
mempertimbangkan jarak menuju lokasi yang ternyata dekat. Jarak tempuh tidak
sampai satu jam itu tidak bikin capek di jalan.
Karena
tak mungkin kami menjelajahi Jakarta dengan waktu yang sesingkat-singkatnya
maka penting untuk mempertimbangkan jarak tempuh. Kalau masih muda, ayo saja. Kalau
bersama rombongan, sebaiknya satu sama lain harus memiliki empati dan tidak
perlu ngoyo apalagi memaksakan kehendak.
Baru-baru
ini saya mendapat kiriman foto dari adik yang sedang mengikuti sebuah kegiatan kantor di
Jakarta. Tentu sambil silaturahim ke rumah bulik-bulik di Jakarta. Juga sambil mengajak
jalan-jalan mereka ke kota tua. Aduh, saya jadi pengen ke Jakarta lagi. Tapi tentu
dengan persiapan yang lebih baik.
Untuk
mengajak bapak mertua, saya harus memilih transportasi yang nyaman. Jarak Tuban
– Jakarta lumayan jauh. Bikin kepala cekot-cekot,
punggung dan kaki pegal, kalau lewat jalur darat. Faktor usia tidak bisa
disamaratakan dengan anak-anak muda yang easy going.
Naik
pesawat saat ini banyak pilihannya. Mau berangkat pagi atau malam, pastikan
sudah pesan tiket pesawat. Meski memang harus berangkat ke Surabaya dulu, tak
apa. Toh, perjalanan dengan pesawat bisa ditempuh selama 1 jam lebih. Lebih hemat
waktu. Fisik tetap fit karena tidak kelelahan di jalan.
Buat yang ingin main ke Jakarta, pastikan perjalanan kalian menyenangkan, ya. Happy traveling!
^_^
Monas saya juga baru sekali yang benar-benar masuk . Hahhaa. Naik ke atasnya belum pernah 🤣
BalasHapusIni juga nggak sampai naik ke atas karena bersama rombongan. Ada orang tua dan anak kecil, jadi cuma keliling, lihat-lihat aja,
HapusDi jakarta tempat yg pernah saya kunjungi hanya kota tua hahah, next time coba berbagai wisata di jakarta deh.
BalasHapusAku masih banyak yang perlu dikunjungi nih.
Hapuswalaupun gak lama, kalo bisa jalan jalan seperti keknya rame dan puas banget yah hehe
BalasHapusSeru deh.
Hapuskubah emas itu aku cuma pernah lewatin tp malah ga pernah masuk mba :D. lumayan jauh banget itu dr tempatku . tapi dr jauhpun, memang kliatan bgs yaaa. jujur aja aku lbh seneng kubah emas drpd istiqlal sbnrnya :).
BalasHapusCakep mbak masjidnya.
HapusBekasi depok dari segi jarak tergolong dekat untuk saya yg di kampung. Muacetnya yg ruar biasa
BalasHapusBener macetnya parah. Aku sampai mikir apa sejauh ini ya. Tapi yang bikin lama itu macet.
HapusAku udah ke kota tua tapi buru2 mau mantenan keponakan juga. Udah ke mesjid kubah emas tapi sampai sana aku teler mabok wkwkwkkk dasar wong ndeso. Ke Monas jaman study tour SMP tapi nggak masuk. Ke Istiqlal malah belum. Kesimpulan, kalau ke Jakarta wajib di ulang ke tempat2 ini.
BalasHapusAku pengen ke kota tua.
HapusWah asyik sekalian liburan ke Jakarta ya, Mba. Pas ke Kotu ke Museum BI juga nggak, mba. Bagus ini. Jakarta memang agak susah ya hunting tempat wisata, hehe... Tapi Kotu juga asyik kok :D
BalasHapusYang banyak tempat belanjanya, hihi..
Hapus