Kursi Donat dari Bekas Ban Mobil
Minggu, 27 Januari 2019
21 Komentar
Ceritanya
sejak memiliki mobil, saya sudah dua kali ganti ban. Ban-ban yang sudah tidak
terpakai alias bekas itu terongok dengan sempurna di halaman rumah. Jadi sarang
laba-laba dan teman-temannya. Beranak pinak mungkin sampai memiliki cicit
imut-imut dan amit-amit ya.
Karena
terlantar, ban bekas ini menjadi tempat menyimpan mainan anak-anak yang sudah
kucel. Sudah tidak ingat lagi kalau ada bola di dalam ban bekas. Sudah tidak
ingat lagi kalau ada sandal di ban bekas. Juga tempat menyimpan alat tukang. Mungkin
semacam tempat serbaguna.
Kemudian
saya dan suami berpikir kalau dijual memang laku berapa. Kalau dibuat daur
ulang memang kami bisa bikinnya. Kalau dikasihkan orang siapa juga yang mau.
Daripada mumet memikirkan buat apa, saya googling saja dengan keyword kursi
dari ban bekas.
Tara...
ternyata ban bekas itu bisa dibikin bermacam-macam bentuk kursi. Tapi saya
pengen yang simple saja. Yang tentu saja kuat dan nyaman ketika semua anggota
keluarga duduk.
Saya
maupun suami tidak pengalaman mencari tukang jok, tukang kursi atau apalah yang
bisa membuat dan memperbaiki kursi. Tidak pernah sekalipun berurusan dengan
tukang ini. Jadi masalah kan. Karena tidak tahu mau menyerahkan ban-ban bekas
kepada siapa.
Jadi
kami kudu mencari info. Satu tempat bikin kursi di belakang pasar besar sudah
saya datangi dan orangnya sedang keluar kota. Tanggung juga, kami sudah
mengangkut dua ban mobil sebagai contoh. Tapi kalau tidak bertemu langsung
dengan pembuatnya bisa-bisa jadi salah paham.
Saya
mengingat-ingat ruas jalan di kota Tuban yang pernah saya lewati. Ya, akhirnya
saya ketemu. Tempatnya tidak jauh dari rumah. Ya iyalah, keliling kota itu
tidak bakal butuh waktu lama. Berbeda dengan kota besar yang bikin kepala saya
nyut-nyutan kalau suami salah jalur yang ujung-ujungnya harus muter-muter.
Untungnya
si bapak pemilik sekaligus pembuatnya sedang ada di rumah. Jadi suami
menyerahkan saja ban-ban bekas ini. Sekaligus menunjukkan gambar dari internet
yang kami inginkan. Ternyata si bapak ini sudah pernah membuat kursi dari ban
bekas. Begitu kami ngomong, si bapak sudah tahu maksud kami.
Saya
maupun suami tidak ingin model yang ribet. Yang mudah dan nyaman dan tidak
butuh waktu lama untuk dikerjakan. Model donat. Seingat saya begitu sebutannya.
Jadi kursi ini memang ukurannya mini. Ya seukuran ban mobil pada umumnya.
Kursinya pakai kaki tapi pendek. Tidak terlalu mencolok.
Setelah
model ditentukan, kami memilih kainnya. Ini pengalaman pertama saya. Jadi tahu
bahwa kain itu ada kastanya eh kelas-kelasnya. Ampun deh, begini saja baru
tahu!
Saya
sudah memiliki sofa di rumah namun saya kurang paham jenis kainnya. Saya pikir
sama saja dengan kain yang dipakai sofa lainnya. Karena beli juga sudah seperti
itu.
Nah,
kalau disini pembeli bisa memilih kain yang diinginkan. Mulai dari harga RP 350.000
per kursi sampai Rp 550.000. Disini ada tiga tiga macam harga yang berhubungan
erat dengan kualitas kain. Biasa, sedang dan paling bagus.
Sebagai
gambaran kalau kainnya yang biasa itu paling kasar, keras dan murah. Semakin
mahal semakin lembut, lentur dan awet. Masa pakai itu kira-kira bisa sampai 10
tahunan lebih warna dan kondisi masih bagus.
Nah,
pada pemilihan kain ini saya sempat galau juga. Bagaimana ya cuma ban bekas
masak sih dikasih kain yang bagus. Kan eman juga. Bekas ya bekas, tidak
bagus-bagus amat. Tapi kemudian suami bilang kalau yang pakai kami. Mau yang
bagaimana ya terserah. Jangan memikirkan “bekas”. Kayak bekas mantan saja.
Eaa...
Nah,
setelah diskusi panjang lebar masalah kain. Sampai juga dengan keputusan final,
DP berapa. Jiah... DP separo dari harga total teman-teman.
Proses
pengerjaannya tidak lama. Dua minggu. Tapi karena kain yang saya inginkan tidak
ada, jadi baru dipesan dan datangnya juga tidak bisa sewaktu-waktu. Seingat saya
pengiriman kain dari Surabaya. Begitu sudah jadi, saya juga tidak bisa langsung
mengambil karena menunggu jadwal suami pulang. Kalau dihitung sekitar 1 bulan
selesai.
Bagaimana? Puas?
Secara
keseluruhan, kursinya rapi. Tapi kurang empuk saja. Saya meyadari karena kurang
pengalaman saja jadi pasrah dengan pembuatnya. Tapi karena sudah jadi ya sudah,
dipakai saja di rumah. Saya orangnya tidak mau rewel atau ribet untuk komplain.
Kursi
sudah beres tinggal mejanya saja. Tapi kami santai, tidak ada meja juga tidak
masalah. Keluarga kami bukan penganut rumah rapi seperti di akun instagram home decor. Pengen sih iya. Pasti nyaman
dan betah. Tapi...ya sudahlah, apapun perabotannya, saya tetap betah tinggal di
rumah selama sepuluh tahun ini. Mungkin lebih...
Buat
yang penasaran saya bikin kursi dimana, saya kasih alamatnya ya.
Ronggolawe
Decoration:
Jl.
KH. Agus Salim no.58 Tuban, Jawa Timur.
(0356)
328956
081330680909
^_^
keren idenya mbak, pilihan warna joknya sangat menarik kelihatan mewah
BalasHapusKarena bapaknya bilang boleh pakai dua warna, saya sama suami semangat coba-coba gabungin dua warna ini.
HapusLucuuuu bentuk kursinya. Eh ini beneran kurang empuk karena apanya mba? Unik bentuknya.
BalasHapusKurang banyak busanya mbak.
Hapuswah kreatif dan jadinya bagus ya
BalasHapusBaru kali ini nyoba bikin kursi.
Hapusbagus juga untuk tempat duduk ngopi diteras..modelnya peka jaman
BalasHapusSebenarnya mau ditaruh di ruang tamu. Tapi ruang tamu lagi berantakan...
HapusIdenya bagus juga mbak.. Kalo pas laper serasa lihat oreo mbak. Hehe
BalasHapusHihi...oreo.
HapusKonsep sama idenya oke.. eksekusinya juga.. keren mbak.. jadi pengen bikin..
BalasHapusYuk, manfaatkan bekas ban mobil.
HapusMemanfaatkan ban bekas yang sudah tidak terpakai jadi kursi yang cantik dan menarik
BalasHapusKeren Mbak...
Makasih mba Titim.
Hapusbagus banget mba, itu tempatnya memang khusus membuat kursi unik2 gitu ya mba?
BalasHapusNggak juga. Asal ada contoh (gambar) dan bapaknya mampu ya dikerjakan.
HapusWah kteatif mbak... kalau kakinya agak tinggian bagus juga kali ya?? Jadi bs buat dupakai di ruang tamu teras. Tp itu bagus n uniq kok.. salut salut
BalasHapusKaki kursi kurang tinggi ya.
HapusBaguusss mbaaak, memanfaatkan ban bekas jd lebih bermanfaat hehehe berapa mbak ongkos buatnyaa yaa? jd pengen, biar tau harga pasar hehehe. . ada ban bekas di rumah sepertinyaa
BalasHapusHarga per kursi mulai Rp 350.000. Tapi mungkin kalau di Surabaya nggak semahal itu. Karena si bapak tukangnya kan beli dari Surabaya, pastinya harganya lebih mahal ketika tiba di Tuban.
HapusMantap sekali kak, kreatif tanpa batas yah ini gambarannya
BalasHapus