5 Tempat Berfoto di Lawang Sewu Semarang
Jumat, 25 Januari 2019
16 Komentar
Ini
bukan pertama kalinya saya dan keluarga main di Lawang Sewu. Tapi tetap saja
kami masih penasaran. Terutama saya dan suami. Apalagi kalau bukan untuk
berburu tempat foto.
Baca juga Terjebak Spot Instagrammable di Kota Lama Semarang.
Nah, kali ini saya tidak mau pulang sia-sia. “Coba deh, memotret kaca patri (kaca mozaik). Keren banget kalau bisa memotret di tempat gelap.”
Nah, kali ini saya tidak mau pulang sia-sia. “Coba deh, memotret kaca patri (kaca mozaik). Keren banget kalau bisa memotret di tempat gelap.”
Sekilas tentang Lawang
Sewu
Sebelum
saya cerita tetang tempat berburu foto, ada baiknya teman-teman mengenal Lawang
Sewu dahulu.
Masyarakat
setempat menyebut bangunan ini sebagai lawang sewu karena memiliki pintu yang
banyak meski tidak sampai berjumlah seribu. Jendelanya tinggi dan lebar
menyerupai pintu. Lawang dalam bahasa Jawa berarti pintu. Sewu artinya seribu.
Lawang
Sewu merupakan gedung peninggalan Nederlands-Indische Spoorweg Maatchappij
(NIS). Proses pembangunannya mulai tahun 1904-1907. Lawang Sewu ditetapkan
sebagai bangunan bersejarah di Semarang yang dilindungi.
Setelah
Indonesia merdeka, bangunan megah berlantai dua ini digunakan sebagai kantor
Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia. Selain itu juga dipakai sebagai Kantor
Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro), Kantor Wilayah
Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Pada saat terjadinya pertempuran lima hari
di Semarang, gedung ini menjadi lokasi pertempuran antara pemuda AMKA (Angkatan
Muda Kereta Api) melawan pasukan Jepang.
Tempat berfoto
sepanjang masa
Mungkin
terlalu berlebihan mengatakan sepanjang masa. Namun bangunan kuno Lawang Sewu
ini entah memiliki magnet apa, tetap saja menarik sebagai backgound
#PengabdiFoto. Kalau saya perhatikan, tempatnya juga pasti disitu-situ juga.
Ya, mau dimana lagi. Pastinya tempat-tempat tersebut menunjukkan sisi-sisi Lawang
Sewu yang mudah dikenali.
Bangunan
ini bukan tidak pernah direnovasi. Pernah, demi menjaga keutuhan dan
kelestariannya. Jadi Lawang Sewu ini mengalami beberapa tahap konservasi dan
revitalisasi oleh Unit Pelestarian Benda dan Bangunan Bersejarah PT. Kereta Api
persero.
Sekilas
Lawang Sewu ini ya begitu-begitu saja. Tidak berubah menjadi warna-warni,
genjreng. Tapi kalau mau lebih perhatian, pengelolaannya lebih teratur, tempatnya
bersih, fasilitas umum seperti musholla dan toilet lengkap. Bahkan ada ruang menyusui. Fasilitas umum tersebut menempati ruang-ruang kosong di gedung Lawang Sewu. Tapi tetap masih banyak yang kosong. Kalau teman-teman mau makan, bisa
mampir di gerai makanan siap saji (CFC). Semua tempat ada petunjuknya semacam petunjuk jalan.
Kalau
dulu setelah menyerahkan tiket masuk, pengunjung bebas mau kemana. Sekarang dikasih
petunjuk untuk langsung menuju tangga gedung utama. Tapi kalau suka-suka
sepertinya tidak ada hukuman, kok.
Sebagai
pengunjung yang baik, saya rela berdesakan dengan pengunjung-pengunjung lain. Lha,
bagaimana lagi, ini musim liburan. Sebelum pukul 07.00 saya sudah tiba di
lokasi. Kami hanya ingin memaksimalkan waktu di Semarang. Anak-anak yang belum
mandi bukan masalah, yang penting saya sudah mandi. Tahu sendiri kalau liburan
itu susah banget buat mandi.
Pagi
itu mendung dan hujan rintik-rintik. Mobil sudah parkir dan bingung mau kemana.
Lawang Sewu jelas belum buka. Saya dan si bungsu menunggu reda di tempat parkir.
Ada bangkunya pemiliki gerobak minuman. Sementara
suami dan dua anak berburu foto di tugu muda.
Note:
Tidak
ada tempat parkir di Lawang Sewu. Kalau mau parkir mobil di tempat lain. Banyak
tukang parkir dadakan yang bakal mengarahkan kita. Waktu itu bayar parkir Rp
10.000. Entah karena musim liburan, jadi ramai harga naik atau memang harga
parkir segitu.
Tempat berburu foto di
Lawang Sewu
Bangunan
utama dilihat dari sisi manapun tetap asyik dijadikan background foto kita. Tak
percaya? Coba deh lihat foto ini!
1. Bangunan
utama
Lokasinya
setelah pintu masuk pagar. Sempatkan dulu foto disini. Sementara suami membeli
tiket masuk biar tidak berdesakan. Faktanya ketika musim liburan seperti itu
mau membeli tiket kudu antre, mau menyerahkan tiket juga antre. Apalagi kalau
mau foto, ekstra antre. Kecuali mau ramai-ramai dengan pengunjung lain.
2. Teras
utama
Saya
paling suka disini karena bisa melihat sudut Lawang Sewu yang cantik. Mau terlihat
keseluruhan panjang bangunan atau sebagian asal tampak sudutnya tetap cantik. Rupanya
tempat ini juga menjadi favorit para pengunjung. Kalau beruntung dapat foto
bangunan yang megah tanpa banyak orang-orang disana.
3. Kaca
patri
Setelah
berkali-kali mencoba memotret disini dan gagal, akhirnya bisa juga mendapatkan
hasil yang lumayan untuk dipajang di blog. Terima kasih buat suami yang sabar. Lope
deh!
Kaca
patri ini menarik karena ada lukisannya. Dibuat oleh J.L. Schouten dari studio
seni kaca T. Prinsenhof di kota Delf. Pagi itu kaca patri tampak indah. Ada sensasi
menarik ketika melihat simbol-simbol dari ornamen Belanda ini.
4. Pintu-pintu
Ini
adalah tempat wajib untuk berfoto. Mulai dari foto sendiri sampai foto
rombongan dengan background pintu. Saya memilih keduanya. Untuk foto
ramai-ramai, saya memanfaatkan pintu-pintu ini.
Karena
anggota keluarga kami ada lima, kami bersembunyi diantara pintu. Kemudian memunculkan
wajah senang. Yang paling depan adalah yang paling kecil disusul lainnya, sesuai
tinggi badan.
5. Sisi
kanan bangunan utama
Nah,
sebelum pulang ada baiknya mengabadikan moment dibagian ini. meski masih
sama-sama terlihat bangunan Lawang Sewu, tapi tetap ada yang beda, loh. Dari samping
kiri, kanan atau atas, bangunan utama ini memang juara. Tapi saya tetap memilih
datang di pagi hari saja ya. Tidak ada kesan seram atau menakutkan.
Selain
disini, teman-teman bisa juga numpang foto di atas kereta api yang berwarna
hitam legam. Tenang, keretanya berhenti kok. Ada anak-anak, ibu-ibu, mbak-mbak,
mas-mas dan bapak-bapak, semuanya naik. Tidak peduli ibu-ibu ini pakai celana
panjang atau gamis, naik saja ke atas tangga dan berpegangan pada kereta. Aduh,
saya kok khawatir gamisnya kesrimpet.
Oh
ya, kalau ingin melihat bangunan utama Lawang Sewu bisa juga dari atas, yaitu dari jembatan yang
menghubungkan antar gedung. Dari tempat ini, kita bisa lebih leluasa memandang bangunan-bangunan di Lawang Sewu. Tetap cakep kalau pas anglenya!
Kalau di lantai atas ini tidak terlalu crowded. Hanya perlu naik turun tangga saja. Ruang-ruang disini sama seperti di bawah. Banyak yang kosong. Kalaupun kami kesini cuma buat mencari spot foto saja.
^_^
Asyik, murah banget ya bu ke lawang sewu. Ini sudah saya incar kalau mau ke Semarang, Insya Allah dalam waktu dekat, 👍
BalasHapusSemoga bisa kesini ya mba Manda.
HapusUdah berapa kali ke semarang selalu lewatin ini tapi gak pernah nyempatin untuk berenti dan liat2 lawang sewu. Belom pernah sama sekali ya Allah... menyedihkan diriku ini. Pengen banget gitu foto di daleeem...
BalasHapusMampirlah mba kalau ada kesempatan.
HapusDulu pas ke Semarang cuma lewat tok, karena ngejar waktu biar perjalanan pulang ke Purworejo nggak ke-malam-an. Kalau parkir motor, bisa nggak mbak, di kompleks Lawang Sewu? APa harus nyari tempat parkir di luar juga?
BalasHapusIya sih, bener. Spot foto yang paling sering nongol di instagram ya itu-itu aja ya? Mungkin setelah netizen membaca tulisan ini, mereka bisa terinspirasi buat nyari spot foto lain, mbak. He...
Parkir motor di luar mas. Sewaktu kesini ya tempatnya sama dengan mobil. Aku parkirnya yang dekat kali itu. Dulu pernah di parkiran ruko.
HapusAsli jadi kangen semarang. Sempet main2 ke sana akhir tahun 2016 kemarin, tapi cuma dua hari. Ke lawang sewu juga sempet malam doang, nggk bisa masuk dan cuma foto2 dari luar aja deh..
BalasHapusSpot2 bagus yang mba kasih boleh juga nih kalau ke lawang sewu lagi
Kalau malam aku nggak berani deh.
Hapussekarang udah direnov semua ya, mbak?
BalasHapusdulu pas SMA selalu lewat sini.
saya paling suka kalau lampunya lagi nyala menjelang senja. difoto jadi tjakeps.
Suasana tempo dulu ya.
HapusWah, udah lama nggak ke Lawang Sewu nih. Udah rapi ya sekarang. Emang parkirnya mahal mbak kayaknya sih nggak resmi.
BalasHapusBtw masih ada 1 spot lagi nih diatas, yang menghadap ke Tugu Muda. Foto disitu latar belakangnya Tugu Muda dan awan (kalo cerah) bagusss!
Wah, aku nggak kepikiran buat foto disebelah itu. Btw, makasih ya.
HapusTiketnya murah meriah namun manfaat edukasinya tak ternilai nih mba
BalasHapusIya.
HapusBentuk bangunan Lawang Sewu keren ya mba.. Keliatannya megah gitu.. Aku suka banget tuh sama foto kaca patrinya.. Pernah liat juga kaca kayak gitu kalo gak salah di Museum Bank Indonesia.. Pankapan kalo ke Semarang lagi pingin coba masuk ke dalamnya.. Waktu itu pernah numpang lewat aja.. :D
BalasHapusPas kesini aku bilang suami nyari tempat yang pas buat foto kaca patri. Gak tahu gimana, kaca patri ini unik.
Hapus