Ke Yogyakarta Makin Mudah dengan Bus Joglosemar
Jumat, 22 Maret 2019
15 Komentar
Beberapa
waktu lalu, saya berkunjung ke Yogyakarta bersama keluarga. Sempat galau
memilih transportasi, akhirnya kami memutuskan untuk naik mobil saja. Namun di
tengah jalan, mendadak suami sakit. Tergopoh-gopoh rasanya melanjutnya perjalanan.
Andai waktu itu kami memilih transportasi umum....
Masalahnya
kalau suami sakit, tidak ada yang menggantikannya. Selama masih bisa bertahan, suami tetap mengendarai mobil. Tentu
sambil beristirahat di sela-sela perjalanan. Saya jadi kasihan, tapi mau bagaimana lagi, saya tidak bisa mengendarai mobil.
Mengenang
kejadian tersebut saya ingin lebih berhati-hati sebelum melakukan perjalanan. Tapi
yang namanya sakit, kadang datangnya tanpa terduga. Pagi hari berangkat dalam
keadaan sehat, eh, esoknya suami mengeluh sakit. Obat yang saya bawa tak mempan menghentikan sakit. Ini benar-benar
diluar perkiraan.
Rasanya
pengen segera pulang. Tapi sudah terlanjur pesan hotel. Sayang juga. Tapi sakit
masak dipaksa jalan-jalan. Orang sakit butuh istirahat, obat dan makanan
bergizi. Lha ini lagi jalan-jalan, makan bisa sembarangan. Waktu makan juga
tidak pasti.
Untungnya
setelah istirahat suami bisa melanjutkan perjalanan dan malamnya mampir ke
klinik. Dapat obat dan harus banyak istirahat. Anggap saja sedang staycation di
hotel. Main-mainnya di hotel saja.
Setelah
kejadian tersebut, saya jadi berpikir untuk memilih transportasi umum saja saat
perjalanan jauh. Kami tidak perlu sibuk memikirkan kendaraan apakah sudah isi
bahan bakar, cek mesin, ban dan sebagainya. Kemudian kelelahan dalam
perjalanan.
Dengan
menggunakan transportasi umum itu mengurangi kemacetan loh. Ketika musim
liburan tiba rasanya jalan-jalan makin menyempit akibat banyaknya kendaraan. Jalan-jalan
menuju tempat wisata dan belanja ramai. Nah, kalau saya memakai transportasi
umum, lumayan mengurangi jumlah kendaraan yang tiba-tiba memadati kota.
Ah,
saya jadi kangen Yogyakarta dengan segala keramahannya. Naik becak keliling
kota. Aslinya dari Malioboro ke hotel sih. Lalu makan gudeg, nasi kucing dan
wedang uwuhnya.
Tadi
malam, anak tengah saya berangkat mengikuti study tour ke Yogyakarta. Sejak
naik bus, sudah ada muncul foto anak-anak. Pagi sholat shubuh di masjid
Jogokariyan. Lihat kiriman foto di grup whatsapp sekolah, mendadak saya ingat pernah
mampir kesana juga. Lalu menyusuri jalan-jalan di dekatnya sambil foto-foto dan
mencari makanan.
Nah,
kalau anak-anak sekolah bisa jalan-jalan dengan menyewa bus dan nyaman
bagaimana dengan saya yang pengen naik bus juga?
Saya
paling sering naik bus ketika masih kuliah dulu. Tuban – Semarang (dulu masih terminal Terboyo yang sering kebanjiran) membutuhkan waktu
5-6 jam. Masih single, sih bebas. Mau keluar kota, main ke rumah teman kadang
bareng kadang sendiri. Kemudian di awal menikah, saya sering pulang pergi
Jakarta, Semarang dan Tuban. Waktu itu saya baru wisuda dan masih harus
mengurus ijazah di Semarang. Sementara saya harus ikut suami yang kerja di Jakarta.
![]() |
Terminal Terboyo Semarang. Sumber: merdeka |
Akhir-akhir
ini pernah beberapa kali naik bus untuk perjalanan ke luar kota namun masih dekat.
Saya suka naik bus karena ongkosnya ramah di kantong. Sementara kalau sedang
bepergian pasti membutuhkan biaya tak sedikit. Dengan memilih bus, saya
berharap masih tersisa anggaran untuk pos-pos yang lain.
Disamping
nilai plus soal harga tersebut, masih ada yang mengganjal ketika naik bus. Saya
suka merasa tak nyaman jika di dalam bus bersama orang-orang yang merokok. Mau mengingatkan,
kok pak sopirnya sendiri. Meski jendela kaca
disampingnya dibuka, tapi tetap ada aroma yang menguar sampai ke hidung para
penumpang.
Bagaimana saya
berani menegur. Belum apa-apa saya sudah takut duluan. Akhirnya saya memilih
diam. Sebagai solusi saya selalu membawa masker. Lumayan untuk bertahan
beberapa saat.
Untungnya
sekarang ada Joglosemar Jogya yang menjawab keraguan saya. Tidak perlu lagi pergi ke terminal atau agen bus buat pesan tiket. Cukup dari rumah sudah bisa pesan secara online. Tersedia beberapa tipe armada yaitu:
Pandawa fleet menggunakan bus medium, kapasitas 21 orang.
Pearl fleet menggunakan minibus Mitsubishi Fuso, kapasitas 13 orang.
Emerald fleet menggunakan Toyota HiAce, kapasitas 12 orang.
Sebelum memutuskan untuk traveling, sebaiknya mempersiapkan beberapa hal berikut:
Pandawa fleet menggunakan bus medium, kapasitas 21 orang.
Pearl fleet menggunakan minibus Mitsubishi Fuso, kapasitas 13 orang.
Emerald fleet menggunakan Toyota HiAce, kapasitas 12 orang.
Sebelum memutuskan untuk traveling, sebaiknya mempersiapkan beberapa hal berikut:
- Menyiapkan budget.
- Bikin itinerary demi kelancaran agenda traveling.
- Pesan tiket secara online via Traveloka dengan jam keberangkatan yang cocok.
- Jaga kesehatan. Packing.
- Siap berangkat.
Lupakan
tentang asap rokok yang menyembul di dalam kendaraan. Lupakan penumpang yang
berdesakan. Lupakan tentang jam keberangkatan yang tak jelas. Bus Joglosemar Jogja mengerti akan semua ketidaknyaman tersebut. Mari kita lihat armada shuttle bus (travel) seperti
apa.
Saya
jadi tak sabar menunggu libur sekolah anak-anak. Atau tanya saja kepada wali
kelasnya, kapan ada liburan. Maklumlah, saya juga butuh piknik. Apalagi dalam
tiga hari ini saya bakal diberondong foto-foto anak selama berada di Yogyakarta.
Jadi
kapan ke Yogyakarta?
^_^
Memang klau naik bus, mcam2 aja yang membuat kita tak nyaman y mbak, mslh rokok mmng sulit dah mau ditegur, apalagi supirnya. Caranya mmng hrus cari alternatif bus yg bisa bikin nyaman. Kayak bus Joglosemar Jogja ini, pasti bikin nyaman.
BalasHapusApalagi kalau perjalanan jauh. Kudu pilih bus yang nyaman.
Hapuswah bisa dicoba ini klo pulkam
BalasHapusaku kebiasaan naek SK
alamak diguncang kayak setor nyawa -_-
yang penting nyaman dan ga terlalu banyak orang
Goyang-goyang terus bikin pusing, mas.
HapusKalau sekarang naik transportasi umum banyak yang nyaman ya, tapi belum pernah nih naik bus Joglosemar, kayanya nyaman banget ya.
BalasHapusCoba deh.
HapusWah aku belum pernah. Anakku ini yang sudah pernah. Katanya enak & santai. Kapan2 mau coba ah kalau ke Semarang.
BalasHapusBikin betah ya.
Hapuswah kalau busnya nyaman itu bikin kita juga senang ya
BalasHapussaat mengikuit suatu diklat di YK, teman2 area jawa ramai menyebut ini untuk mudik. Sepertinya memang cukup populer yah
BalasHapusIya, nyaman buat mudik.
HapusSaya dulu juga kerja di Joglosemar. Memang sekarang makin banyak fasilitas buat booking seat. Nggak kayak jaman saya dulu harus telp apalagi capek2 datang ke tempat.
BalasHapusBiar penumpang makin senang ya.
Hapusasik ya bisnya. berapa jam ke jogjanya mbak naik bus? apa ada kendala selama di perjalanan?
BalasHapusSekarang juga ada kereta jalur joglosemar kan, Mbak... bisa dicoba juga.
BalasHapus