Larisnya Lontong Tahu Bu Sabar, Cepu

lontong tahu bu sabar


Assalamualaikum,

Review makanan lokal Cepu tidak banyak saya temukan. Sedikit clue sudah cukup untuk berburu kuliner setempat. Setelah sholat isya di Masjid Jami’ Kota Cepu, saya mampir di warung lontong tahu Bu Sabar. Lokasinya dekat dan strategis, sekitar 1 menit dari masjid.


Warung ini buka di malam hari. Jam pastinya saya kurang tahu. Agak ragu ketika tiba di lokasi. Bangunan warungnya tampak lama dan kecil.  Beberapa kursi ditata sedemikian rupa namun tak sanggup menampung semua pembeli yang datang.

Di bangunan utama warung terdapat 4 meja yang mepet dinding. Satu  meja kayu dengan tiga atau dua kursi berbahan plastik dan kayu. Tergantung tempatnya. Yang memungkinkan ya dikasih tiga kursi, sementara yang super sempit dengan dua kursi. Di setiap meja ada air minum kemasan dan kerupuk. Jadi mejanya ini cukup untuk menaruh makanan dan minuman kita saja. (Plus masih bisa buat menaruh tas saya)

warung lontong tahu bu sabar, cepu


Pembeli bisa melihat proses pembuatan lontong tahu. Namun untuk lontong ini sudah tersedia, tinggal dipakai saja. Sedangkan tahu digoreng ketika ada pembeli. Berhubung pembelinya datang terus, kompor selalu menyala untuk menggoreng tahu. sementara untuk bumbu, tersedia kacang goreng. Tinggal mengulek bumbu-bumbu lain ketika ada pesanan. Jadi bahan-bahan di Warung Lontong Tahu Bu Sabar ini fresh, dibuat ketika ada pesanan.

Warung ini legendaris banget. Terbukti dengan ada pikulan yang jadul (apa sih namanya?). Pikulan ini terdiri dari dua bagian dengan dua fungsi. Satu bagian untuk menggoreng dan satu lagi untuk meracik bumbu. Di depannya ada meja kecil.

Aktivitas menggoreng dilakukan oleh si ibu sementara anaknya bertugas meracik bumbu (mengulek bumbu kacang) dan meracik lontong tahu. Semuanya dilakukan dengan cepat.  

Proses yang masih manual seperti ini membuat racikan bumbu lebih sedap. Sebagai pembeli harus sabar menunggu giliran dilayani. Si mbak hafal yang datang dulu, jadi ketika datang saya langsung ditanya pesan apa.



menggoreng tahu


Melihat ramainya pembeli, saya tidak kebagian tempat duduk. Akhirnya saya masuk melalui pintu samping. Ada tambahan meja dan kursi. Sayang tempatnya di belakang warung yang cukup membuat saya bisa berkurang nafsu makan. Di belakang ini ada tempat cuci piring. Jadi saya  mengintip masuk ke dalam warung saja.

Beruntung, pembeli-pembeli disini selesai makan – bayar – keluar. Tidak ada yang namanya nongkrong sampai lama. Tidak ada yang bercanda atau ngobrol. Suara yang terdengar adalah bunyi tahu yang digoreng dan proses mengulek kacang dan bumbu-bumbu lain. Warung ini benar-benar untuk aktivitas  makan. Begitu seterusnya. Jadi saya dan keluarga akhirnya mendapatkan tempat duduk. Tidak masalah terpisah-pisah, yang penting 5 orang bisa duduk dengan damai.

Masalahnya orang yang memembeli tapi tidak makan di tempat juga ikut duduk (beli bungkus). Jadi ruangan yang sempit terasa makin sempit. Sepertinya pelanggana setia sudah akrab dengan kebiasaan disini. Di jam ramai, banyak yang datang, pesan dan ditinggal pergi. Tapi, ingat disini, pesan saja tetap harus membayar lunas. Kemudian pelanggan bebas mau datang dan mengambil jam berapa selama warung masih buka.

Lontong tahu terenak di Cepu

lontong tahu bu sabar, cepu


Saya katakan terenak itu berdasarkan review dari pelanggan-pelanggan Bu Sabar. Saya tidak membuat perbandingan dengan warung lontong tahu lainnya. You know, saya kesini hanya semalam saja.

Ketika memesan kita bisa meminta tingkat kepedasannya, pedas, sedang dan tidak pedas. Tapi saya tidak yakin kalau tidak pedas itu sama sekali tidak ada rasa cabenya. Selama cobek yang dipakai masih sama, biasanya masih tertinggal sisa-sisa cabe dari bumbu sebelumnya.

Saya memesan lontong tahu dengan rasa pedas sedang. Sementara si bungsu hanya mau makan tahu dan telur dengan diguyur bumbu kacang tidak pedas. Jadi namanya apa dong, kalau tidak ada tahunya? Barangkali saya menyebutnya dengan lontong telur. So far, si bungsu tidak ada laporan kepedasan karena dia masih mampu beradaptasi dengan sedikit rasa pedas.

Lontong tahu ini porsinya sedikit, tapi cukuplah buat saya. Lontong dan tahunya empuk. Pertama yang ditata adalah lontong, kemudian tahu dan taoge. Barulah disiram dengan bumbu kacang sesuai dengan permintaan kita, ditambah dengan irisan kol dan taburan bawang merah goreng.

Yang membuat lontong tahu ini enak adalah racikan bumbu kacang yang pas. Karena diulek maka kacang tidak cukup halus. Maklum sajalah , semua dikerjakan dengan tangan manusia. Namun soal rasa, tetap enak. Pedas dan manis (dari kecap) pas. Makanya bumbu kacang berwarna coklat kehitaman.

Tahu lontong disajikan di piring rotan yang sudah dialasi daun pisang. Untuk 3 lontong tahu telur, 1 tahu telur, 1 lontong telur, 2 kerupuk, 4 gelas es teh dan 1 gelas minuman kemasan saya harus membayar Rp 78.000. masih murah bukan?

Seperti pembeli lainnya, begitu selesai makan dan membayar, sayapun ingin segera pergi. Anak-anak dan suami sudah pergi duluan. Sementara si bungsu masih butuh tambahan waktu. Asal mau dengan sabar menanti, si bungsu bisa menghabiskan makanannya sendiri. Cuma ya saya harus sabar menunggu.

Selama menunggu itu, rupanya lontong disini sudah habis. Si mbak penjualnya langsung memberitahu para pembeli sebelum mereka pesan. Tentu saja para pembeli tidak mempunyai pilihan lain. Jika masih menginginkan lontong tahu, maka lontong diganti dengan nasi.

Tidak ada tempat parkir

Buat teman-teman yang ingin mencicipi lontong tahu Bu Sabar, harap diperhatikan bahwa tidak ada tempat parkir yang memadai. Kalau mau parkir bisa di depan warung. Itupun sempit. Kalau motor gampang sementara mobil, kudu mencari tepi jalan yang sepi. Berhubung mulai sore, di sepanjang jalan ini banyak warung tenda, pak suami akhirnya parkir di seberang jalan yang sepi. kami tinggal jalan sedikit menuju warung Lontong Tahu Bu Sabar.

Alamat:

Jl. Pemuda no.39 Sidomulyo, Cepu kabupaten Blora.

^_^




Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

2 Komentar untuk "Larisnya Lontong Tahu Bu Sabar, Cepu"

  1. kalau nongkrong sampai lama diusir saja Bunda. hihihi . gak tau apa perut sudah keroncongan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selesai makan, bayar dan pulang. Tempatnya terlalu smepit.

      Hapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel