Belanja Batik di JMP (Jembatan Merah Plaza) Murah? Kenalan Dulu dengan Pemilik Kiosnya!
Jumat, 08 November 2019
4 Komentar
Belanja dengan harga murah seringkali menjadi daya tarik pembeli. Contohnya saya. Sayangnya saya tidak selihai ibu saya dalam hal merayu para bakul. Ibu selalu memiliki alasan kuat untuk menurunkan harga meski tidak ada tulisan diskon!
Kadang saya merasa mana mungkin sih. Namun yang terjadi kemudian adalah si majikan luluh. Ibupun mendapatkan
harga miring. Termasuk di kios-kios JMP (Jembatan Merah Plaza).
Saya
ingat ketika masih sekolah pernah beberapa kali diajak orang tua belanja di
JMP. Orang tua memiliki sebuah usaha di kampung. Jadi sering belanja kain di
JMP. Setelah ikut belanja yang cukup menguras energi, saya sering mendapatkan
hadiah. Kadang sepatu, baju, dsb. Mumpung kesini, sekalian saja belanja
keperluan saya.
Adakah yang penasaran bagaimana sih bisa belanja di JMP dan mendapatkan harga murah?
Adakah yang penasaran bagaimana sih bisa belanja di JMP dan mendapatkan harga murah?
Itu
tidak mudah, Fergusso!
Pengalaman
membuktikan, untuk bisa mendapatkan harga grosir, harga murah, harga miring
whatever you named it, ternyata membutuhkan proses. Ada yang cepat beradaptasi
dengan para bakul, ada pula yang sebaliknya. Butuh jatuh bangun meyakinkan para
bakul bahwa saya adalah bakul juga di kampung. Jadi barang yang dibeli untuk
dijual lagi bukan dipakai sendiri. Dengan alasan inilah para bakul sadar, dan
tidak mengambil banyak keuntungan. Tetap saja mereka untung banyak!
Katakanlah
ada kain batik yang menurut saya bagus, ternyata harganya mahal. Ada juga yang
pasang harga pas. Ada juga yang untuk menyatakan harga saja, pelayannya harus
bertanya kepada majikannya. Entahlah. Apakah harga untuk pembeli A dan B bisa
berbeda? Atau si pelayan yang tidak kunjung hafal daftar harga barang dagangan.
Kadang ada barang yang sama tapi di kios lain ternyata bisa lebih murah. Nah, kalau bakul
atau pedagang, pasti ingin mendapatkan harga semurah-murahnya namun barang
bagus. Bukan pedagang juga suka yang seperti ini. Tapi kalau pedagang kan untuk
dijual kembali di daerahnya. Sehingga mendapatkan selisih harga yang lumayan
yang dianggap sebagai laba.
Tekstil...oh tekstil dari
lantai 1 hingga 4
Sebagian
besar kios di JMP itu menjual tekstil, bisa berupa kain, baju, sprei, selimut, dsb.
Semua hal yang berkaitan dengan bahan dasar kain ada di JMP. Semuanya bisa
dijumpai dari lantai 1 hingga 4. Kalau lantai 4 ini kios-kiosnya tidak
seramai yang dibawah. Mungkin karena disini sebenarnya lebih banyak tempat bermain
anak-anak dan food court. Buat menghibur anak-anak yang ikut orang tuanya belanja, boleh banget mengajak mereka bermain disini. Ada persewaan motor untuk anak, loh. Anak-anak bisa keliling tempat ini sepuasnya. Jangan lupa bayar dulu.
Dari
mulai masuk dari pintu manapun di lantai satu pasti ketemu baju-baju yang
sedang ngetrend saat ini. Penjual baju hingga aksesoris ada di kios-kios maupun
cuma lapak sempit di bagian tengah mall.
Yang
cuma ngelapak tanpa kios ini biasanya baju-baju casual. Kualitasnya tidak kalah
dengan yang di kios. Harganya sudah pasti. Biasanya di satu deretan baju sudah
ditulis harga. Deretan lainnya juga demikian. Jadi pembeli tidak perlu
menghabiskan waktu untuk menanyakan harga. Tapi kalau teman-teman memang pintar
menawar, silakan dijajal saja kemampuannya. Siapa tahu dapat diskon.
Meski
memang sudah dicantumkan harga, saya suka saja menawar. Rasanya ada yang kurang
jika belum menawar disini. Kalau beruntung, bisa dapat diskon minimal 5 ribuan. Apalagi kalau
beli dua biji. Biasanya dapat juga potongan harga. Lumayan, bukan?
Kata siapa belanja di
JMP murah?
Masalahnya
disini tidak ada patokan harga. Untuk kain celana misalnya, bisa jadi di toko
A lebih murah daripada di toko B. Ya selisih sedikit, sangat berati juga.
Demikian juga jika ingin berburu kain batik. Baik batik cap, printing maupun
tulis, ada semuanya disini. Tinggal pilih batik dari daerah mana, motif, jenis
kain dan batik. Harga menyesuaikan dengan barang.
Kalau
ingin belanja batik, cobalah untuk naik ke lantai 2. Selain kain batik ada juga
bermacam-macam baju batik. Lengkap dengan harga yang bervariasi.
Murah
atau mahal itu relatif. Ada orang yang merasa mengeluarkan uang Rp 100.000
untuk satu buah atasan wanita termasuk murah. Ada juga yang merasa enteng
mengeluarkan Rp 500.000 untuk selembar batik tulis dengan beberapa warna. Jadi semuanya relatif.
Namun
jika teman-teman belanja di kios baju yang brandnya sudah dikenal secara luas,
maka harga yang ditawarkan sudah pasti. Tidak ada tawar-menawar. Kecuali sedang
promo. Misalnya belanja dua kerudung dapat diskon 20%. Kalau yang seperti ini,
di setiap outletnya pasti sama.
Yang
mesti disyukuri adalah kemampuan kita untuk mengelola kebutuhan dan keinginan
terhadap masalah baju itu sesuai dengan budget. Bukan karena terdorong diskon
gila-gilaan, trend maupun nafsu belanja. Belanja banyak atau sedikit itu tetap
sesuai dengan koridornya masing-masing.
Untuk
bisa belanja murah:
- Belanja ketika ada promo
- Pintar menawar
- Kenal dan akrab dengan pemiliknya (sudah langganan)
Pengalaman saya ketika pertama kalinya belanja batik, pelayan maupun
majikannya sama-sama tidak mau menurunkan harga. Jadi saya kudu mengeluarkan
jurus rayu merayu. Itupun tidak banyak membantu. Setelah beberapa kali belanja
di kios yang sama, akhirnya pelayan dan majikan mulai mengenal saya dan
bersedia memberikan harga murah.
Pernah
juga ketika saya membeli dress batik, pelayannya mengatakan, “Untuk dijual lagi
nggak?”
Saya
hanya membeli satu potong baju, masak sih harus berbohong. Karena kalau untuk
dijual kembali, pelayan kios pasti akan memberikan potongan harga. Entah berapa
persen, tapi selisih inilah yang dikatakan sebagai laba.
Ada
juga plaza textile yang menjual aneka kain. Tempatnya lebih luas daripada
kios-kios. Pelayannya banyak dan cepat tanggap ketika ada pembeli. Sayangnya harga
disini dijamin pasti. Tidak boleh ditawar.
Masalah
tawar menawar itu kadang orang merasa lebih bahagia jika berhasil mendapatkan
harga dibawah yang ditawarkan. Namun saya lebih suka harga yang dipatok pasti. Tanpa
perlu menaikkan harga agar pembeli berkesempatan menawar. Saya rasa
tawar-menawar itu terjadi karena penjual mematok harga yang tidak wajar.
Nah,
sebenarnya harga barang di JMP itu murah tidak?
Kalau
baju-baju yang di lapak lantai satu saya rasa masih wajar sih. Meski sudah dipasang
harga masih bisa ditawar asal kita belanja lebih dari satu. Itu juga kalau lagi
beruntung. Kalau tidak, ya harga pas.
Sementara
yang di kios-kios, ya pintar-pintarnya kita menawar. Dari beberapa kios yang
pernah saya datangi seperti itu semua. Entah harganya sudah dinaikkan lalu
ditawarkan kepada pembeli. Selanjutnya pembeli menawar harga tersebut. Kalau
cocok diambil kalau tidak ya goodbye!
Bahkan pedagang yang sudah saya kenal saja masih ada tawar-menawar. Sungguh, masalah harga ini bikin pusing kepala! Mau tak mau kita harus membiasakan diri untuk menawar. Meski sudah kenal dan akrab dengan penjualnya. Apakah memang ini
sudah kebiasaan atau bagaimana ya?
Masalahnya untuk belanja kain itu tidak ada harga pasaran. Misalnya kain batik tulis Madura, harga terendah sekian. Begitu tiba di sebuah kios batik Madura, kita sudah memiliki info harga sehingga bisa membandingkan. Jika harga di kios mahal, coba saja menawar sesuai dengan harga yang kita ketahui.
Tidak
seperti produk rumah tangga, harga kain bisa berbeda karena banyak hal. Namun jika
kita sudah berusaha mencari harga pasaran itu akan lebih baik daripada tidak
tahu sama sekali. Bagaimanapun juga pembeli pasti suka membeli dengan harga
murah. Entah untuk dipakai sendiri atau untuk dijual kembali.
Yang
pandai menawar bisa jadi dapat harga murah. Sebaliknya, orang awam bisa
saja terjebak dengan bujuk rayu penjual. Bahwa kain ini bla... bla..bla. Sehingga
harga yang ditawarkan tidak bisa turun. Kembali lagi pengalaman adalah
sebaik-baik guru. Bagaimana seseorang mengenali jenis-jenis kain dsb akan mempermudah
transaksi jual beli.
Happy
shopping!
^_^
Wah, aku gak pandai menawar. Kalau sudah kenal sama yang jual malah gak enak hati. Biasanya nunggu dikasih diskon aja, hahaha. Paling betah tuh aku lihat-lihat kain atau baju gitu. Suka banget bikin dress, terutama batik :)
BalasHapusAku juga gak pandai nawar mbak. Asal aja sih. Sambil berharap si bakul menurunkan harga
HapusBatik-batiknya cantik dan alus, jadi pengen ditawarin semua.
BalasHapusMakasih mbak, jadi tau tempat asik buat belanja batik.
Kalau disini kudu pinter pilih barang. Kalau bisa sekalian nawar.
Hapus