3 Tempat Yang Harus Kalian Ketahui di Menara Pandang Kaliurang
Jumat, 13 Maret 2020
3 Komentar
Assalamualaikum
“Buat
apa ke menara pandang? Buat apa?”
Saya
masih tidak mengerti mengapa saya harus ikut berhenti disini. Kenapa tidak
langsung ke destinasi yang saya inginkan, mumpung suasana masih bersahabat. Tidak
cerah, tapi sedikit kelabu.
Tanpa
perlu bertanya kepada google, bayangan saya akan sebuah menara usanglah yang
melintas. Bangunan tinggi menjulang dan ya kita bisa melihat apa saja di
bawahnya. Kalau seperti itu saja, tidak keren! Tapi apa boleh buat ketika suami
keukeuh mampir di tempat ini.
Tidak
terlalu ramai. Mungkin masih pagi atau memang sehari-hari pengunjungnya segini
saja. Tapi ini musim liburan loh! Tempat parkir tidak penuh oleh pengunjung. Satu dua kendaraan roda empat
berhenti, yang lain keluar. Di lokasi ini ada panggung seni saat merayakan
pergantian tahun, yang didukung oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman.
Saya
mengedarkan pandangan sambil membaca semua tulisan di warung-warung. Gorengan! Saya
memutuskan untuk membeli mendoan sebagai pengganjal perut selama di sini. Bebas
membawa makanan dan minuman merupakah kebahagiaan pengunjung seperti saya.
Sayangnya, kebebasan seperti ini menjadi bumerang. Bungkus makanan dan minuman
terserak, padahal sudah disediakan tempat sampah.
Selama di menara pandang ini apa saja yang bisa kita ketahui? Minimal untuk memperkaya wawasan bukan sekedar cuci mata. Menurut saya ada 3 tempat menarik yang wajib kita ketahui. Tak butuh waktu lama, kita bisa keliling lokasi ini.
Selama di menara pandang ini apa saja yang bisa kita ketahui? Minimal untuk memperkaya wawasan bukan sekedar cuci mata. Menurut saya ada 3 tempat menarik yang wajib kita ketahui. Tak butuh waktu lama, kita bisa keliling lokasi ini.
1. Menara Pandang
Ini adalah tempat wajib buat pengunjung. Bangunan dua lantai ini tampak menjulang dari tempat parkir. Saya bergegas mendekatinya, naik ke tangga sampai di lantai atas. Tersedia beberapa bangku untuk pengunjung. Jika mengajak anak kecil harus benar-benar diawasi.
Kalau saya membaca di beberapa situs web, katanya dari menara pandang ini terlihat gunung Merapi. Itulah tujuan dibuat menara pandang, untuk melihat pergerakan gunung yang masih aktif ini, bukan begitu? Parahnya, saya kurang tahu darimana bisa terlihat. Saya sudah naik sampai lantai teratas menara pandang dan tak saya temukan. Sejauh mata memandang, hanya ada bukit-bukit yang menghijau yang ditemani semak belukar. Mungkinkah tertutup kabut? Atau saya yang salah memilih tempat. Ah, pandangan saya hanya fokus dengan satu bukit yang oleh anak saya disebut gunung. Jelas bukan! Ini terlalu kecil untuk disebut sebuah gunung.
Kalau saya membaca di beberapa situs web, katanya dari menara pandang ini terlihat gunung Merapi. Itulah tujuan dibuat menara pandang, untuk melihat pergerakan gunung yang masih aktif ini, bukan begitu? Parahnya, saya kurang tahu darimana bisa terlihat. Saya sudah naik sampai lantai teratas menara pandang dan tak saya temukan. Sejauh mata memandang, hanya ada bukit-bukit yang menghijau yang ditemani semak belukar. Mungkinkah tertutup kabut? Atau saya yang salah memilih tempat. Ah, pandangan saya hanya fokus dengan satu bukit yang oleh anak saya disebut gunung. Jelas bukan! Ini terlalu kecil untuk disebut sebuah gunung.
Suhu udara agak dingin. Sebungkus mendoan isi 10 biji, saya
bagi bersama anak-anak dan suami. Sebotol air mineral sebagai penutup makan
mendoan. Anggap saja sebagai penggugur lemak, minyak yang nyangkut di
tenggorokan.
Setelah
menikmati mendoan dan air mineral, saya keliling menara pandang dan merasa
hanya begitu saja. Akhirnya saya memutuskan untuk menuruni menara lalu kembali
ke parkiran. Anak-anak masih senang dengan tanah lapang disini. Berlarian
adalah salah satu cara untuk menyalurkan energi mereka.
Wisata
menara pandang ini sebenarnya luas. Sayangnya tidak semua tempat dimaksimalkan.
Seperti playground yang saya rasa sudah lama bertahan ditengah musim kemarau
dan hujan. Terlihat dari cat yang memudar. Juga rumput-rumput liar yang
memenuhi lokasi.
Saya
berhenti sejenak di tanah lapang. Di depannya ada tanah yang berundak. Di situ
rumput tumbuh dengan subur. Oh ya, disini banyak bangku buat pengunjung.
Bagi
saya meski tempat ini jauh diluar ekspektasi, tapi senang saja bisa menghirup
udara segar dan sejuk dataran tinggi. Mata juga bisa memandang dengan leluasa,
tanpa dibatasi tembok atau bangunan tinggi. Memang hal remeh seperti ini harus selalu
disyukuri.
Setelah
anak-anak merasa puas, kami memutuskan untuk pulang saja. Eits, tunggu dulu,
sepertinya ada taman yang menarik disini. Pengunjung yang datang bersama
keluarga atau teman atau siapapun itu lebih banyak berada disini daripada naik
ke menara pandang seperti kami. Apalagi yang membawa balita, malas kan naik
turun tangga seperti itu.
2. Taman Gardu Pandang
Dilihat
dari kejauhan Taman Gardu Pandang ini menarik. Konsepnya sederhana, tangga dan
taman. Karena lokasinya lebih rendah daripada tempat saya tadi, jadinya banyak
tangga. Dimana-mana ada tangga. Melingkar dengan tanaman pucuk merah
ditengah-tengahnya. Daun-daun pucuk merah merupakan sebuah perlawanan warna. Hijau
dan merah di bagian atas tanaman membuat suasana meriah. Banyak pengunjung yang
memanfaatkan daun-daun pucuk merah sebagai background foto mereka. seolah
sedang bersembunyi diatara daun-daun yang memerah.
Sementara
di bawah tulisan Gardu Pandang ada tangga yang dibuat simentris. Dari jauh,
taman ini terlihat cantik. Mungkin mirip labirin kecil. Tapi tidak membingungkan.
Cuma satu putaran. Jadi, bukan labirin juga. Apapun namanya, taman ini menjadi
penawar segala rasa yang telah mendekam di hari.
Karena
taman ini berada dibawah, maka untuk menghubungkan dengan tempat lainnya
dibuatlah jembatan. Yang menarik itu bentuk jembatan yang melengkung dan
berundak. Dilihat dari bawah tampak sedikit melengkung. Taman dibawahnya tampak
seperti berada di lembah. Sementara itu kalau saya lihat dari jembatan biasa
saja. Tangganya biasa, tidak naik banget. Cuma kalau jalan tetap harus
waspada.
Dari
semua tempat di Menara Pandang ini yang paling menarik adalah taman Gardu
Pandang. Meski naik turun tangga tetap diburu pengunjung. Semoga saja semua
taman yang ada selalu dirawat demi membuat kenyamanan pengunjung.
3. Ruang Lindung Darurat
Kaliurang (bungker)
Sebagai
orang pantai, saya tidak mengenal bungker untuk tujuan perlindungan saat perang
ataupun saat bencana alam. Jadi, ketika berkunjung ke menara pandang Kaliurang
ini saya benar-benar tahu seperti apa bentuk bungker. Cuma tampak depan saja.
Sebelum pulang, kami melintasi ruang lindung darurat Kaliurang. Andai tidak ada tulisannya, saya pasti akan mengabaikan tempat ini. Karena ketika kami sedang berjalan, pandangan akan tertuju pada jalan yang berundak (tangga).
Bangunan
yang dibangun di bawah tanah ini biasa disebut bungker. Pintunya
seperti sebuah pagar, bentuk jaring, bercat hijau, kecil dan
sempit. Dari luar, tertutup. Tapi pengunjung tetap bisa melihat dan
menerka-nerka
suasana di dalamnya. Gelap! Di tempat ini saya bisa bercerita kepada
anak tentang fungsi bungker sebagai tempat berlindung. Ya, saya berusaha
menghadirkan edukasi tentang tempat-tempat yang kami kunjungi.
Tertarik untuk berkunjung ke Menara Pandang Kaliurang dan melihat tempat-tempat diatas? Atau ada yang mau menambahkan tempat lain di Menara Pandang yang harus dikunjungi? Silakan tulis di komen ya.
Setiap membuka galeri foto, saya seolah menangkap udara segar, bebas. Hmmm...sesuatu yang semakin susah diperoleh jika tinggal di perkotaan. Oh ya, tiket masuknya murah loh.
Tersedia fasilitas umum seperti toilet dan musholla.
Setiap membuka galeri foto, saya seolah menangkap udara segar, bebas. Hmmm...sesuatu yang semakin susah diperoleh jika tinggal di perkotaan. Oh ya, tiket masuknya murah loh.
Tiket
masuk:
Rp
2.000
Parkir
kendaraan roda empat:
Rp
5.000
***
Sejujurnya,
beberapa tempat yang saya kunjung di sekitar Merapi ini ternyata taman-taman,
seperti di Merapi Park dan Taman Kaliurang. Pengen lebih jauh lagi meniti
tempat-tempat lainnya di sekitar Merapi, namun cuaca saat itu sedang tidak
mau bersahabat.
Happy
traveling!
^_^
Bagus mb, banyak undakan undakannya, cocok buat yg hobi jepret2 kayak aku
BalasHapusTrus pas bgt emang sambil nyemil mendoan #perbaikan gizih hihi
Aku pernah kesituuu ..., tapi entah bener atau salah lokasinya,soalnya kalau dilihat di foto bangunannya kok berbentuk bangunan gedung ya 🤔 ?.
BalasHapusKalau dulu lihat dan naiknya gardu pandang dari bangunan kayu gitu, kak ...
Dan jalanannya belum di semen kayak gitu, masih trek alami dan jalurnya bikin ngos-ngosan 😄
Udara sejuk sambil makan yang anget-anget pas banget itu mbak, ditambah pemandangannya tentram begitu
BalasHapus