Merapi Park: Landmark Keren dari Eropa Hingga Amerika
Jumat, 06 Maret 2020
6 Komentar
Assalamualaikum
Karena
satu atau banyak hal akhirnya cerita jalan-jalan ke Yogyakarta tertunda. Kadang
saya merasa akhir-akhir ini kesulitan mengatur waktu untuk ngeblog. Tapi
kemudian ada semacam panggilan jiwa. Baiklah. Semoga ada cukup waktu untuk
berbagi cerita, kisah dan ya...yang seru di blog. Dimulai dari Merapi Park yang memiliki spot bagus, landmark dunia.
***
Tempat
menginap kami tergolong dekat dengan tempat-tempat wisata di sekitar Merapi.
Jadi, tujuan jalan kesana saja. Sayangnya selama 3 hari di Yogyakarta, 2 hari
diwarnai dengan mendung dan hujan. Huhu...jadinya menikmati hujan di
Yogyakarta.
Beberapa
destinasi yang ingin saya kunjungi harus dicoret dan kembali ke hotel. Hanya di
hari terakhir saja, langit cerah. Saya tidak banyak berharap untuk berkunjung
ke destinasi lebih jauh atau meneruskan tempat yang ingin saya kunjungi
kemarin. Karena takut mepet dengan waktu check out dan terlalu malam tiba
kampung halaman. Benar saja, di Yogyakarta cerah, kemudian langit mulai mendung
dan hujan begitu keluar Yogyakarta.
***
Merapi
Park ini adalah tempat yang pertama kali saya kunjungi di area wisata dekat
Merapi. Baru pertama kali kesini dan blank banget. Ini mau kemana dulu. Saya sudah
menyodorkan beberapa tempat yang bisa dikunjungi dalam satu hari itu mulai dari
pagi sampai sore nanti. Ini baru imajinasi belum realita.
Sebelum
memasuki area wisata (saya baru tahu, ternyata banyak loh wisata di sekitar
Merapi), kendaraan kami memasuki gerbang. Disini kami harus membayar tiket
masuk yang dikelola oleh desa setempat. Saya lupa harus membayar berapa. Disini,
bapak petugasnya menjelaskan tempat-tempat yang bisa kami kunjungi, lewat jalur
mana saja. Mendadak tujuan kami berubah. Kemudian kami belok ke kanan menuju
Merapi Park.
Lokasi
parkir semua kendaraan ada di depan tempat wisata. Jadi tempatnya luas dan di
sekitar jalan banyak yang berjualan makanan dan minuman.
Temukan Landmark Dunia
Disini!
Bunga-bunga
bermekaran di Merapi Park. Berwarna-warni. Saya kurang tahu jenis bunga apa
saja disini. Saya hanya tahu bunga kertas saja. Jadi, ini modelnya seperti
taman bunga dengan banyak landmark dunia. Beberapa landmark dunia seperti
Menara Eiffel, Menara Pisa, Burj al Arab, patung Liberty, Menara jam Big Ben, kincir angin,
pagoda, piramida dibuat versi mini. Bahkan ada patung Masha and The Bear. Di dekat
landmark tersebut ada papan info yang menjelaskan landmark dan keunikannya.
Landmark
ini menjadi daya tarik pengunjung. Jelas banyak yang berburu foto dengan
background landmark dunia versi mini. Kalau mau bersabar, ya menunggu agak
sepi. Lalu cekrek! Meski belum bisa berkunjung ke negara asalnya, sekarang kita
bisa foto dulu di depan miniatur landmark dunia. Bagaimana teman-teman?
Capek
berkeliling the world landmark, kita bisa santai sejenak di bangku-bangku yang
ada di sekitar taman. Atau memilih satu tempat di gazebo. Saya suka suasana
disini. Taman dengan bunga dan kupu-kupu. Jadi ingat masa kecil ketika masih
banyak rumah dengan halaman luas dan tanaman sekedarnya. Kupu-kupu dan belalang
masih banyak berkeliaran. Seperti itulah suasana disini. Yang berbeda adalah
ada alunan musik entah apa mengiringi langkah kami, beradu dengan celoteh para
pengunjung.
Saya
memilih duduk di salah satu bangku. Dari sini saya menikmati udara sejuk bebas
polusi. Mata juga dimanjakan dengan warna-warni bunga dan daun. Langit agak
cerah, meski kadang ada semburat kelabu berarak.
Cowboy Town: Tempat
Bermain Anak
Jalan-jalan
di taman kadang terasa kurang seru buat anak-anak. Cuma jalan dan melihat saja
tidak ada aktivitas apalagi tantangannya. Buat anak yang kurang suka foto-foto,
ini sungguh menyiksa. Solusinya adalah dengan mengajak anak ke tempat bermain.
Disini
ada kolam renang untuk anak. Tapi karena bukan tujuan, jadi saya tidak
membawakan baju renang. Lagipula di hotel anak-anak bisa berenang. Lebih tenang
daripada ketika sedang jalan-jalan seperti ini.
Oke,
kami berjalan ke tempat selanjutnya, Cowboy Town, tempat bermainnya anak-anak. Terdapat
beberapa tempat yaitu archery, sheep farm, rabbit farm, cats’ house dan farm
cafe. Tidak semua tempat saya kunjungi. Hanya rabbit farm dan cats’ house.
Untuk bermain ditempat ini saya harus membeli tiket Rp 15.000 untuk si anak
bungsu. Itu sudah satu paket. Tiap satu tempat ada batasan waktu.
Tempat
pertama yang dituju adalah rabbit farm. Anak-anak tidak perlu melepas alas kaki
untuk bermain dengan kelinci. Rabbit farm ini menggunakan rumput sintesis
sebagai alas. Kemudian di beberapa bagian ditaruh kandang kecil-kecil dan
tempat-tempat persembunyian untuk kelinci. Sebenarnya ini khusus untuk
anak-anak, tapi kalau anaknya masih kecil biasanya satu orang tuanya ikut masuk,
menemani.
Anak-anak
bebas bermain dengan kelinci mana saja. Seringnya anak-anak mengejar kelinci
sampai di lubang persembunyiannya. Kalau tidak bisa menangkap kelinci, diuber
terus kelincinya. Lalu si mbak penjaga akan membantu mencarikan kelinci.
Anakpun puas mendapatkan kelinci.
Kalau
melihat anak saya bermain dengan kelinci, saya ikut senang. Tapi kemudian saya
kasihan dengan kelincinya. Sudah berapa kali dipegang-pegang anak-anak, dikejar-kejar.
Bahkan kadang asal tarik saja. Apakah binatang ini tidak terganggu atau stress?
Atau mungkin sudah terbiasa diperlakukan seperti ini?
Kepada
anak, saya katakan untuk berhati-hati memegang kelinci. Biarpun binatang tetap
harus disayang. Beberapa kali dia merengek minta kelinci, saya tidak bergeming.
Siapa juga yang merawat kelinci. Belum lagi kalau kami keluar kota, harus
dititipkan biar terurus. Sepertinya keluarga kami tidak cocok memelihara
binatang. Lebih baik seperti ini. Kalau mampir di tempat wisata yang ada
binatang-binatang peliharaan, saya kasih kesempatan anak untuk dekat dengan
binatang.
Usai
dari rabbit farm, si bungsu kembali bermain dengan binatang, yaitu kucing. Saya
menunggu dari luar ruangan yang tertutup. Ada banyak bangku yang disediakan
sambil melihat bunga-bunga di sekitar sini. Tapi saya jadi penasaran dengan
kucing-kucingnya. Kata anak saya kucingnya lucu-lucu kayak kucing persia gitu.
Pengunjung
yang masuk dibatasi baik jumlah maupun waktunya. Sebelumnya, pengunjung harus
mencuci tangan dan melepaskan alas kaki. Kemudian menyerahkan tiket tadi.
Setelah selesai bermain dengan kucing, pengunjung juga harus mencuci tangan di
wastafel yang ada di samping cats’ house.
Langit
sudah mendung sejak si anak masuk ke cats’ house. Anak-anak tidak begitu peduli
dengan cuaca. Tapi saya, duh, nanti baju basah bagaimana? Ah, sudahlah,
menunggu si bungsu sambil jalan-jalan di sekitar cats’ house. Pandangan mata
saya tertarik dengan toilet yang berderet rapi warna-warni, mencolok dan bersih.
Seperti ruangan kelas anak TK.
Selain
ada cafe, di dekat pintu masuk Merapi Park ada rumah makan. Tempatnya dekat
dengan The World Landmark. Tertarik mengajak keluarga bermain ke Merapi Park dan melihat landmark keren dari Eropa hingga Amerika? Pastikan cuaca sedang bersahabat ya.
Tiket
masuk:
Rp 20.000 - weekdays
Rp 20.000 - weekdays
Rp
22.000 - weekend dan libur nasional (Rp 10.000 untuk tiket masuk dan Rp 12.000 untuk biaya perawatan dan
jasa raharja)
Happy
traveling!
^_^
Wah tempatnya keren ya mbak. Cocok buat keluarga dan anak-anak. Sekali masuk sudah serasa keliling dunia karena banyak terdapat landmark negara-negara terkenal. Siapa bilang ke Eropa atau Amerika tiketnya mahal? Hehe.
BalasHapusWow, ada menara Pisa juga ya mbak biarpun mini. Kalo Piramida Mesir ada ngga?
BalasHapusKenapa tiket masuk hari biasa lebih murah daripada hari libur ya, disini juga ada Waterboom kalo hari biasa 25 ribu, kalo Minggu 30 ribu.😑
Saya belum kesampaian kesini mbak.. Hehe cz kmrn pas timing-nya panas lao pas musim sprti seger banyak yang hijau. Pas buat foto-foto apalagi buat cinematic vlog
BalasHapussaya pas ke sana di akhir tahun
BalasHapuswadaw banyak pengunjungnya jd kurang nyaman
ke museum merapi juga mbak?
Bagus banget mb nur, anak aku pasti suka kalau ada spot kelinci kelinci gini, mana di jogja lagi, aduh pengen mampir misalkan ntar pulkam lagi
BalasHapusTapi agaknya sering mendung ya mb, secara kawasan pegunungan
Wa'alaikumsalam.. aku juga udah ke tempat ini lho, Teh. Memang sih dulu sama saat ini ada perubahan tiket, dulu masih 15k, sekarang sudah 20k, tapi waktu aku kesana pas panas-panasnya. Ramenya jangan ditanya? Tetep rame dan cuaca sore itu memang menyenangkan apalagi buat foto-foto..
BalasHapus