Inilah 7 Manfaat Mainan Balok Susun Untuk Anak
Assamualaikum,
Teman-teman
apa kabar? Setelah dua bulanan di rumah, rasanya saya kehabisan ide kegiatan
buat anak-anak. Sudah banyak permainan hingga berantem yang mengisi hari-hari
di rumah.
Masalahnya saya dan anak-anak sedang hidup nomaden. Apa sih yang cocok mengambarkan kehidupan kami? Ceritanya, gara-gara Covid-19, kantor melarang pegawai keluar kota dengan alasan apapun. Kemudian ada rencana PSBB. Saya memutuskan membawa anak-anak ke kota tempat suami kerja. Sudah banyak barang yang saya bawa, termasuk mainan dan buku. Tapi ternyata masih kurang saja. Untungnya di dekat rumah dinas ada toko mainan. Eh, itupun masih belanja mainan murah di toko online.
Saya ingin si bungsu tidak bosan selama menghabiskan waktu di rumah. Kalau membeli mainan lego, tidak sampai sejam sudah selesai dan bosan. Aduh, jangan beli mainan mulu, ya dek! Selain boros juga bakal banyak yang berserakan di lantai. Kemudian suami ada ide untuk membelikan mainan balok susun untuk anak.
Macam-macam mainan balok susun berdasarkan bahannya
- Balok susun berbahan kayu
- Balok susun berbahan plastik
Kalau bentuknya, banyak. Mulai yang balok (persegi) biasa alias polos hingga bangun datar. Sudah banyak juga variasinya mulai dari warna hingga tulisan. contohnya bangun datar yang berwarna-warni mencolok, menggunakan alfabet, huruf hijaiyah, angka, dsb.
Penasaran dengan harga mainan balok susun? Sesuaikan dengan budget kita!
Saya tidak sengaja melihat mainan ini di toko online. Ada yang murah, dibawah Rp 50.000 dan bentuknya bermacam-macam. Bukan balok saja, namun ada beberapa bangun datar seperti lingkaran, segitiga, dan persegi. Semuanya dengan warna yang terang. Harga sesuai dengan kualitas. Yang murah isinya tidak banyak.
Namun harga mainan di toko mainan berbeda daripada di toko online. Apalagi di toko online kita bisa membandingkan semua harga. Kalau membeli di toko mainan disini lebih mahal. Selisihnya bisa sampai Rp 10.000 an. Misalnya yang dari plastik itu sampai Rp 68.000. Padahal di toko online bisa murah lagi. Tidak apa ya, demi anak-anak agar tidak bosan di rumah.
Sebenarnya
mainan balok susun ini sudah saya kenalkan kepada anak-anak sejak kecil. Namun
bentuknya tidak seperti milik si bungsu saat ini. Untuk bahannya dari plastik.
Mainan itu tak bertahan lama, karena anak kecil suka seenaknya saja. Sering
dilempar, diinjak dan adegan kasar lainnya menyebabkan cepat rusak. Sampai
sekarang sudah tak bersisa lagi. Ya, sudah terlalu lama, bahkan sudah banyak
yang pecah, hingga hilang. Sisa sedikit sudah saya singkirkan saja. Sudah tidak layak dipakai mainan lagi.
Tips membeli mainan balok susun untuk anak usia dini
Sumber gambar: tokopedia |
- Buat anak usia dini, sebaiknya menggunakan bahan yang aman. Kalaupun kayu, sebisa mungkin yang halus permukaannya sehingga aman ketika dipegang anak. Demikian juga jika baloknya berwarna, lebih baik pilih yang dicat dengan rapi dan tidak cepat mengelupas.
- Pilih bentuk mainan yang menarik buat anak-anak. Misalnya balok yang bisa disusun menjadi gedung, rumah, tempat bermain, dsb.
Bagaimana dengan anak yang bukan balita lagi, tapi masih suka bermain? Saya rasa semua anak normalnya suka bermain. Ya, bermain apa saja, yang bisa membuatnya senang. Balok susun tetap bisa memenuhi keinginan mereka. Mainan ini tidak mengenal usia. Si sulung dan si tengah saja masih sering main atau dipaksa main oleh adiknya.
Anak-anak itu memiliki imajinasinya lebih luas daripada balita. Lebih bisa mengekspresikan keinginannya, tanpa perlu dikomando orang dewasa. Balok susun ini tetap bagus sebagai media pembelajaran anak-anak.
Sebagai bahan pertimbangan, untuk anak-anak TK atau SD bisa memilih balok yang polos, yang bentuknya balok saja. Contohnya balok kayu. Meski satu bentuk, saya percaya jika imajinasi anak-anak ini luar biasa. Dengan mudah menyusun bentuk-bentuk yang dipikirkan di dalam kepalanya.
Manfaat mainan balok susun untuk anak
- Melatih imajinasi anak
- Mengenal
konsep sederhana
- Melatih kesabaran
- Melatih motorik halus
- Belajar warna, bentuk, angka, huruf, dsb
- Melatih
jiwa sosial
- Belajar bertanggung jawab
Ketika
bermain balok susun anak akan membayangkan “sesuatu”. Kira-kira balok-balok ini
mau disusun dan dijadikan bentuk apa? Anak akan memikirkan konsep sederhana dan mewujudkan dalam
susunan balok. Sayangnya kalau bermain bersama saya, justru saya yang ditodong pertanyaan anak, "Ibu bikin apa dong? Yang bagus gitu."
Nah,
ketika bermain balok bersama teman atau saudaranya, anak akan belajar tolerasi.
Tentu saja balok-balok itu harus dibagi dengan mereka. Tidak boleh egois bahwa
balok itu miliki dia saja. Anak harus belajar mengendalikan diri agar tidak
terjadi pertengkaran, rebutan bahkan intimidasi. Anak belajar bekerjasama
menghasilkan bentuk yang diinginakan bersama. Jika mereka bermain dengan
gembira, hasilnyapun menyenangkan. Tidak perlu skor, karena ketika anak-anak
senang bermain bersama-sama, sejatinya dia telah menemukan kebahagiaan.
Setelah selesai bermain anak akan belajar bertanggung jawab untuk membereskannya. Ini masih PR buat saya. Kadang mau kadang tidak. Tergantung suasana hatinya. Kalau sedang tidak mau, saya mesti turun tangan membantunya. Dibereskan bersama-sama, jadi lebih ringan.
Untung rugi bermain balok susun
Keuntungan atau manfaatnya seperti yang saya tulis di atas. Sedangkan kerugiannya adalah ketika anak-anak tidak mau membereskan mainan ini. Seperti menebar ranjau saja. Kalau kita, orang dewasa tidak hati-hati bisa terpeleset dan jatuh menginjak balok-balok yang berserakan.
Biasanya
ketika anak sudah main dan capek atau mengantuk, akan meninggalkan mainan yang
berserakan di lantai. Sayapun memberi mengingatkan untuk beres-beres atau minimal
dipinggirkan saja. Biar orang yang mondar-mandir di rumah tidak kena ranjau. Tapi sayangnya kalau lelah banget, ya mau apa lagi selain ditinggalkan begitu saja.
Selain
itu, ketika balok sudah tersusun dengan rapi tapi tidak di tempat yang tepat,
bisa-bisa kesenggol saya lalu ambruk. Si anakpun kecewa. Ada dua
reaksi anak yaitu sedih dan marah. Sedih karena rusak, tapi dia masih mau membuat
lagi. Kemudian marah, biasanya kalau mood sedang tidak baik, jadi mudah marah. Ujung-ujungnya orang dewasa ikut membantu menyusun balok.
Bagaimanapun mainan balok susun ini tetap lebih banyak manfaatnya. Dalam sekali duduk, sekali bermain, anak bisa membuat berbagai bentuk. Kadang tidak sesuai dengan keinginannya, dibongkar, bikin lagi, dan seterusnya. Kegiatan seperti ini membutuhkan waktu lebih lama.
Saat ini saya cenderung memilih mainan balok susun daripada lego kecil-kecil yang sekali bikin selesai dan bentuknya sudah paten seperti di gambar. Kegiatan menyusun balok bisa jadi alternatif kegiatan anak yang menyenangkan selama di rumah.
^_^
wah dua anakku juga dulu suka main tapi ya gitu gak sampai bisa bikin sesuatu yang bagus
BalasHapus