Si Kecil Suka Hewan Peliharaan? Yuk, Cari Tahu Manfaat Memelihara Hewan Buat Anak
Assalamualaikum,
Saya dan suami sepakat untuk tidak memelihara hewan apapun di rumah. Kami bukan termasuk dalam golongan orang yang telaten merawat hewan. Malas, ribet dan butuh modal. Apalagi kadang kami hidup nomaden.
Kalau memiliki hewan peliharan saya harus ikut memikirkannya. Bukan si anak saja. Masak sih hewan peliharaan diajak kemana-mana.
Dititipkan saja? Aih, kalau cuma sebentar tidak apa. Tapi kalau seminggu dua minggu, modal lagi kan. Ampun deh, kalau semua dihitung materi. Tapi memang begitu, bukan? Lalu apa manfaat memelihara hewan kalau kami tidak bisa menikmatinya!
Pengalaman anak merawat hewan peliharaan
Kami sudah berkali-kali memiliki ikan hias. Dulu ketika anak masih balita, suka obok-obok air dan ikan. Semua ikan baik pemberian orang maupun yang beli sendiri berakhir dengan kematian.
Saya dengan tegas mengatakan tidak ada hewan peliharaan apapun di rumah. Meski si bungsu kerap merengek minta macam-macam hewan. Sebagai konsekuensinya, saya mengajak ke tempat wisata yang ada hewan peliharaannya. Atau ke rumah mbah, ada banyak burung dan ikan peliharaan baik di akuarium maupun di kolam. Meski tidak memiliki hewan tersebut, si anak tetap bisa bermain-main dengannya.
Pikiran kami berubah ketika pandemi Covid-19 belum berakhir hingga kini. Segala macam cara kami usahakan agar anak-anak betah di rumah. Memang ada yang berhasil namun kembali lagi bosan. Hingga suatu hari saya dan suami sedang mencari perabot rumah dan melewati deretan penjual ikan. Segera saya minta suami untuk menghentikan mobil.
Saya pikir anak pasti suka dengan hewan peliharaan ini. Ikan tidaklah terlalu repot perawatannya. Meski tetap butuh modal juga. Ikan butuh dikasih makan dan diganti airnya ketika kotor. Sebagai langkah awal, suami membeli 4 ekor ikan hias dan akuarium kecil. Sayangnya ikan-ikan ini tidak bisa bertahan lama. Hanya 3 hari saja. Setelah itu akuarium terlantar.
Beberapa hari kemudian, suami membeli ikan dan kura-kura. Cukup dua makhluk penghuni akuarium. Takutnya meraka kurang bebas bergerak. Anak-anak senang karena dua makhluk air ini mampu bertahan lebih lama daripada yang kemarin. Atau mungkin saja yang kemarin mati karena akuariumnya kecil. Entahlah...
Akhirnya ganti akuarium lebih besar. Penghuninya bertambah. Tentu saja akuarium ini jadi lebih ramai seolah sedang menghibur kami yang di rumah saja. Sebentar-sebentar kami mengamatinya. Ternyata melihat ikan-ikan berenang itu menyenangkan juga, ya.
Hanya saja posisi kami sedang tidak berada di kampung. Rencananya jika keadaan sudah membaik, ikan-ikan ini akan kami bawa pulang. Kelihatannya mudah. Kira-kira stress tidak ya, dalam perjalanan pulang sekitar 2 jam? Tapi adik saya pernah membawa pulang ikan dari Surabaya ke Tuban dan baik-baik saja. Saya harap semua bisa berjalan baik.
Kapan anak boleh memelihara ikan?
Untuk anak SD, lebih mudah untuk memahami apa saja yang menjadi kebutuhan hewan peliharaan. Asal si anak tidak sedang bete atau emosi. Anak akan belajar bertanggung jawab terhadap hewan peliharaannya. Sementara tugas orang tua sebagai pengingat saja.
Anak juga paham apa yang harus dilakukan ketika hewan peliharaannya mati. Seperti tadi malam, seekor ikan mengapung tak bergerak di permukaan air. Si anak langsung mengambilnya dan menguburnya. Kemudian dia bertanya, “Ibu, kalau kura-kuranya mati gimana?”
Saya jawab, “Ya, dikubur.” Dia pikir ikan dan kura-kura beda perlakukan, hihi...
Berbeda dengan anak balita. Misal anak usia 2 tahunan boleh saja memelihara hewan. Tapi lebih banyak orang tua yang mengurusnya. Seperti cerita saja diatas, anak kecil belum bisa bertanggung jawab terhadap hewan peliharaan. Baginya kehadiran hewan peliharaan sama seperti mainan. Gawat kan kalau air diobok-obok terus. Bisa-bisa ikannya cepat mati.
Banyak teman-teman saya yang mengeluhkan hewan peliharaan anak-anaknya. Di awal saja anak suka, setelah itu dibiarkan. Akhirnya orang tua yang mengurusnya. Sementara si anak sudah lupa atau bosan. Nah, yang seperti ini tidak bisa dibiarkan karena menyangkut nyawa hewan yang berada dalam tanggungan kita.
Manfaat memelihara ikan buat anak
1. Melatih rasa tanggung jawab
Dengan adanya hewan peliharaan, anak akan berusaha untuk merawatnya. Cara merawatnya dengan memberi makan dan menjaga kebersihan tempat tinggal. Anak akan langsung praktik tanpa membaca teori seperti di buku sekolahnya.
2. Melatih empati
Hewan peliharaan ini sangat bergantung kepada orang-orang yang memeliharanya. Karena kitalah yang menyediakan makanan dan minumannya. Sehingga kita harus tahu kapan waktunya makan, jangan sampai terlambat dan terlantar.
3. Meningkatkan rasa percaya diri
Saya senang ketika anak saya dengan yakin mengatakan bisa merawat hewan peliharaannya. Dia berhak untuk mendapatkan kesempatan dan membuktikannya. Terbukti ketika hewan tersebut sehat dan mampu bertahan lama. Anak jadi lebih percaya diri menyalurkan emosi dan energinya saat bersama hewan peliharaannya.
Keberadaan
ikan-ikan ini bisa jadi sebuah hiburan. Kami dengan mudah bisa menikmati
pemandangan ikan-ikan yang tidak pernah capek berenang. Setiap waktu. Makluk
kecil ciptaan Allah ini benar-benar menggemaskan. Semoga kehadiran mereka memberi banyak manfaat bukan saja buat si anak namun semua penghuni rumah kami.
Teman-teman boleh dong cerita, si anak suka memelihara hewan apa? Share di kolom komentar, ya! Terima kasih.
^_^
Jadi ingeet mbaak dulu pas kecil seumuran TK juga pelihara ikaan, seneng banget pas ngasih makan sama menguras aquarium hehehe
BalasHapusdulu lagi kecil anakku mau pelihara hamster ngerengek terus dan aku bolehin asal mau bersihkan kandang sendiri, eh lama2 dia bosan akhirnya aku aksihkan tetanggaku
BalasHapusMaaf dari foto-fotonya sepertinya ikan-ikannya kekurangan oksigen, Berikut potongan artikelnya:
BalasHapusThe reason they are at the surface trying to breathe is due to a lack of dissolved oxygen in the water. The low levels of oxygen are mainly due to a lack of aeration or poor water quality, which can then cause the fish to stress.
Coba pakai aerator kecil. Cupang juga perlu pompa udara meskipun mereka cenderung bertahan karena bisa dapat oksigen dari air dan udara.
Jika dipelihara dengan baik mereka bisa bertahan sampai 5 tahun. Ikanku (ikan mas) malah sampai lebih dari 10 tahun.
Dan jangan lupa ukuran minimum akuarium cupang itu 2,5 galon. Meski kecil mereka butuh space, karena di alam hanya saat kemarau saja mereka di tempat dangkal :) Sayang banget di sini masih banyak kesalahpahaman dikira cupang (dan ikan hias lainnya) boleh dipelihara di botol/toples. Iya, mereka hidup tapi gak happy :)
Maaf ya kalau aku cerewet. Soalnya ikan gak seharusnya mati hanya dalam waktu beberapa hari. Biasanya ada masalah di kualitas airnya, dll. Tapi aku suka dan setuju dengan poin di postingan ini kok :)
Oh iya, ikan bisa dibawa di perjalanan jauh. Mereka bisa tahan 6 jam perjalanan. Tapi kalau pakai oksigen bisa tahan sampai 2 hari. Bisa minta ke pet shop, gratis, hehehe. Good luck.
Kayaknya ikut ikut senang kali liat anak2 kita bermain dgn hewan yah.
BalasHapusKemaren baby girl kami suka sekali liat kucing. Terus kami melihara 1 kucing kampung sih, eh malah alergi dianya.
Trs ganti kelinci, kaminya yang gk pandai merawat. Seminggu kemudian kelincinya mati
anakku suka melihara ikan cupang, katanya gpp mah asal bukan cupang adu, ya udah aku ijinin deh
BalasHapus