5 Pertanyaan Bijak Saat Bertemu Teman Lama
Selasa, 23 Juni 2020
2 Komentar
![]() |
Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels
|
Assalamualaikum
Bertemu
teman lama? Senang, dong! Lama tak jumpa kemudian tiba-tiba bertemu begitu saja.
Saya pernah mengalami kejadian ini. Meski tak sering, tapi ada pengalaman haru
bahkan lucu.
Ya
kalau sampai puluhan tahun baru bertemu sekarang-sekarang ini tentu banyak
perubahan baik fisik maupun cara berpikirnya. Tapi ingat, ada hal-hal yang
tidak perlu dipertanyakan apalagi diperdebatkan. Saya sih berusaha untuk
nyambung saja ketika bicara dengan teman.
Tidak
mungkin ketika bertemu, saya langsung bertanya masalah pribadi. Aih, jadi malu.
Seperti tidak ada bahan obrolan saja. Atau bertanya hal-hal yang sifatnya
sensetif. Takut juga bakal menyinggung perasaan teman. Apalagi dianggap
sombong. Wah, jangan sampai itu terjadi. Saya mesti mencari pertanyaan bijak
ketika bertemu teman lama.
Inilah 5 pertanyaan bijak saat bertemu teman lama
Sebagai
panduan, ada beberapa pertanyaan yang saya anggap aman. Iya, aman karena
pertanyaan ini bersifat umum. Untuk jawabannya, ya sesuai dengan konteks. Simak
pertanyaan berikut, ya!
![]() |
Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels
|
1. Apa kabar?
Sering
mendapatkan pertanyaan seperti ini? Atau kita yang sering melemparkan
pertanyaan seperti ini? tenang! Ini adalah pertanyaan umum. Wajar, bukan ketika
bertemu dengan teman atau keluarga kita bertanya kabar yang berarti menanyakan
kesehatan, keadaah hidup kita, yang seperti itulah.
2. Alamat rumah?
Tiba-tiba
saja bertemu dengan teman SD. Pasti sudah lama sekali, bahkan ada yang sejak
lulus SD tidak pernah bertemu lagi. kemudian 20 tahun kemudian bertemu, antara
lupa dan ingat dimana rumahnya. Kalau dulu sering main, biasanya masih ingat. Tapi
kalau sekali main, duh bisa-bisa lupa. Tak ada salahnya menanyakan alamat
rumah. Bisa jadi teman kita sudah pindah ke rumahnya sendiri. Sementara yang
dulu adalah rumah orang tuanya. Siapa tahu kita ada waktu atau lagi tersesat
dekat rumahnya, bisa sekalian mampir dan reunian.
3. Apa kesibukan saat ini?
Daripada
bertanya tentang pekerjaan yang ada kemungkinan bikin kesenjangan sosial, lebih
baik bertanya tentang kesibukan saja. kesibukan itu bisa berarti pekerjaan atau
hobi yang sedang disukai saat ini. kita bisa tahu ada jenis hobi baru yang
mungkin saja kita jadi tertarik setelah mendengarkan jawaban teman. Siapa tahu
loh?
4. Pernahkah bertemu teman-teman sekelas lainnya?
Ini
semacam keinginan untuk reuni tapi masih dalam tahap wacana. Dulu belum
zamannya sosial media, belum terhubung dengan akun teman-teman yang upload foto
maupun status apapun. begitu lulus sekolah seolah semua sibuk dengan dirinya
sendiri. Kita kehilangan jejak teman-teman sekolah. Nah, begitu bertemu teman,
coba saja kita bertanya teman-teman lain. Siapa tahu dia terhubung dengan
sosial media mereka. jadi, jarak dan tempat bukan halangan untuk silaturahmi.
5. Nostalgia (kenangan) apa saat sekolah dulu?
Bertemu
dengan teman lama itu identik dengan nostalgia. Tak bisa dipungkiri kalau kita
bakal diajak kembali ke masa lalu, masa saat masih sekolah. Lalu semua kenangan
yang tersimpan seperti benang kusut itu kembali hadir, perlahan. Oh, iya...
kita jadi ingat lagi si A, B, C, dst yang unik dengan segala kisahnya. Karena nostalgia
itu seperti hiburan.
Dengan
pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya berusaha untuk netral saja. Pasti
mengerikan jika tiba-tiba saja kita bertanya tentang status. Kalau masih jomblo sementara saya sudah
menikah, jadi tidak nyaman saja. Seolah ditanya kapan nikah? Woi, ini obrolan
teman lama yang baru ketemu. Mau jomblo atau menikah, kita tetap berteman. Tidak
perlu menyinggung urusan pribadi, pekerjaan, dsb.
Saya
pernah ngobrol dengan teman SMA yang saya lupa namanya. Saya bahkan mengamati
wajahnya lekat-lekat. Makin cantik dan terawat. Beda banget dengan zaman
sekolah dulu. Pantas saya pangling! Untungnya, teman saya tidak tersinggung
ketika saya lupa namanya. Bahkan setelah dia memberikan beberapa clues dan saya
masih tidak tanggap. Ah, sesempit itulah otak saya menyimpan masa lalu.
Tidak
terasa kami ngobrol apa saja. 5 bahkan 20 menitpun berlalu begitu saja. Rasanya
baru sebentar. Bahkan ketika kami ngobrol sambil berdiri, tak terasa pegal. Aslinya
pegal begitu sampai di rumah.
Kesan setelah memberikan 5 pertanyaan bijak saat bertemu teman lama?
![]() |
Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels
|
Semakin
bertambah usia, saya semakin merasa bukan waktunya lagi untuk berhahahihi
seperti anak-anak abege. Namun bukan berarti tidak bisa menikmati waktu saat
bersama teman lama. Cuma saya berpikir, kesan apa yang saya maupun teman saya
dapat setelah bertemu ini.
Jangan
sampai gara-gara salah melemparkan pertanyaan membuat teman kita meradang. Padahal
maksudnya bukan begitu. Namun jika salah ngomong bisa bahaya juga. Seperti
orang bijak berkata, “Pikir dulu sebelum ngomong!”
Benar
bukan. Jangan asal njeplak. Meski menurut kita baik, belum tentu orang lain
merasa seperti itu. Jadi kesan apa yang saya dapatkan dari pertemuan dengan
teman lama?
1. Senang
Iya,
pasti karena kita itu makhluk sosial, senang berteman. Termasuk dengan
teman-teman lama. Kita senang bisa mendengar kabar baik teman-teman saat ini. Berharap
seperti ini saja.
2. Bermanfaat
“Sebaik-baik
orang adalah yang bermanfaat buat orang lain.” Namun jangan disalahartikan. Mentang-mentang
teman kita baik, jadi seenaknya saja memanfaatkan. Contohnya ujug-ujug pinjam
uang. Ada loh yang seperti ini. Ada juga yang tiba-tiba minta pekerjaan. Tipsnya
adalah pandai membawa diri saja. Karena kita tidak pernah tahu apa yang terjadi
selama kurun waktu tersebut. Apakah teman kita menjadi lebih baik atau
sebaliknya. Apakah dia bisa hidup dengan layak, berlebih atau justru
sebaliknya. Lebih baik mendoakan kebaikan teman-teman lama.
Yeah,
bertemu teman lama itu menyenangkan. Kita bisa nostalgia zaman sekolah dulu. Namun
ada baiknya kita tetap menjaga diri. Dengan 5 pertanyaan bijak saat bertemu
teman lama, kita bisa mengarahkan pembicaraan pada topik yang umum namun tetap
menarik.
^_^
Betul banget mbak, kalau berjumpa kembali dengan teman lama secara tidak terduga, meskipun di hati banyak yang mau diungkap, tapi harus dipilah-pilah dengan bijak biar suasana jadi tidak canggung. Aku pernah nih salah mengajukan pertanyaan waktu ketemu sahabat lama dan aku langsung jadi yang 'Duh harusnya aku nggak nanyain itu, duh dia tersinggung enggak ya.'
BalasHapusDuh, jadi nggak enak kalau salah ngomong.
Hapus