Tips Membangunkan Anak di Pagi Hari Tanpa Drama
Assalamualaikum
Membangunkan anak yang sedang tidur nyenyak itu susah-susah gampang. Maksud orang tua agar anak bisa disiplin bangun tidur, tapi justru terjadi penolakan. Anak masih “belum sadar” tapi dipaksa untuk bangun pagi bikin ngamuk.
Masalahnya kalau menyangkut kewajiban, saya tetap memaksa anak untuk bangun. Misalnya sudah waktunya sholat shubuh tapi tak kunjung bisa bangun. Saya tetap berusaha membangunkan sampai benar-benar bangun. Kadang memang melelahkan dan hampir putus asa. Sementara orang tua ingin memiliki anak yang gampang diatur, ya yang baik-baiklah. Tapi faktanya tidak semua anak semudah itu. Ada yang gampang banget dibangunkan, cuma dipanggil namanya sekali bisa bangun. Namun ada juga susahnya bukan main. Jadi semacam ujian juga buat orang tua.
Dengan berbagai kendala saat membangunkan anak, saya berusaha memahami masalah si anak. Misalnya karena banyak tugas sampai larut malam, jadi kecapekan dan sulit bangun pagi. Kadang sudah bangun, saya tinggal sebentar ambruk lagi. Tidur! Kadang bangun dan pindah tempat tidur. Ya muter saja, intinya tetap tidur lagi.
Mengapa anak sulit bangun pagi?
Adakah teman-teman yang memiliki kesulitan membangunkan anak di pagi hari? membangunkan anak menjadi tantangan berat ketika orang tua sedang kelelahan atau sakit. Tapi tak ada yang tak mungkin kalau kita belum mencobanya.
Banyak alasan ketika anak sulit bangun pagi. Namun bukan berarti alasan tersebut menjadi dasar untuk tidak mau bangun pagi. Yuk kita kenali masalah anak-anak dan mencari solusi!
1. Tidur larut malam
Banyak alasan anak tidur hingga larut malam mulai dari tugas sekolah, nonton film, main game, baca buku hingga cemas.
2. Sakit
Salah satu penyebab sulit bangun pagi adalah ketika anak sakit. Jadwal tidurnya kacau karena memang diharuskan banyak istirahat.
3. Terlalu banyak tidur siang
Tidur siang merupakan salah satu cara untuk mengistirahatkan tubuh. Kadang setengah jam sudah cukup, namun pernah juga anak tidurnya lama. akibatnya, di malam hari dia tidak kunjung mengantuk. Baru bisa tidur setelah tengah malam.
4. Malas bangun
Alasan ini terkesan mengada-ada. Bangun pagi terasa berat sekali. Hari masih gelap, sepi dan aroma kantuk yang sangat kuat menjadikan anak memilih tidur kembali.
Dalam keluarga saya, bangun pagi harus menjadi kebiasaan baik. Karena di saat itulah kami menunaikan kewajiban shalat shubuh berjamaah. Sebelum pandemi anak-anak terbiasa sholat di masjid. Biasanya berkejaran dengan waktu sholat di masjid, jangan sampai terlambat. Malu kan kalau datang sholat terlambat. Di waktu tertentu bisa mendengarkan kultum atau kajian.
Nah, saat ini lebih banyak sholat di rumah. Kami yang mengatur waktu sholat. Ketika terdengar adzan, kamipun bersiap. Namun karena suasana di rumah, kadang ada saja anak yang mengulur waktu karena masih mengantuk
Membangunkan anak di
pagi hari tanpa drama? Bisa, kok! Ini tipsnya!
1. Tanamkan kewajiban sholat tepat waktu
Sejak kecil anak-anak diajak untuk sholat tepat waktu. Seiring waktu mereka akan terbiasa. Termasuk ketika harus bangun pagi untuk menunaikan sholat shubuh.
2. Batasi penggunaan gadget dan komputer
Gadget bisa melenakan ketika anak asyik bermain game, nonton film dsb. Penting banget untuk mengingatkan anak berhenti ketika waktunya tidur. Misalnya dengan membuat kesepakatan pembatasan waktu Anak akan memiliki waktu untuk beristirahat dengan cukup. Sehingga bangun tidur di pagi hari jadi mudah.
3. Memberi contoh
Orang tua sebaiknya memberikan contoh untuk bangun lebih pagi. Karena bangun pagi itu menyenangkan, tubuh tetap segar dan sehat. Anak akan senang melihat orang tuanya tetap ceria bukan mengantuk saat membangunkannya.
4. Memasang alarm
Jika dengan bunyi alarm, anak bisa bangun, pasti lebih menyenangkan. Orang tua tidak perlu bersusah payah membangunkannya.
5. Mengurangi kenyamanan di kamar
Bisa dengan mematikan AC, si anak merasa gerah kemudian bangun. Sebelum melakukannya, sebaiknya diskusi dulu dengan anak. Karena ketika kenyamanannya berkurang anak akan gelisah. Itu masih mending. Namun bisa makin mengamuk, bisa kacau, kan.
Intinya bangun pagi dan melakukan kewajiban sebagai muslim itu tidak akan berat jika anak terbiasa sejak kecil. Masalahnya untuk membiasakan seperti ini butuh waktu. Ada yang mudah dan ada pula sebaliknya. Butuh trik agar anak tetap nyaman saat bangun pagi.
Namun jika anak sedang sakit, pasti berbeda cara membangunkannya. Bahkan saya sendiri tidak memaksa anak untuk bangun pagi dan sholat tepat waktu karena kadang benar-benar kesakitan. Saya biarkan anak istirahat dulu. Ketika sakitnya agak reda, saat itulah saya ingatkan untuk segera menunaikan sholat. Kemudian lanjut istirahat lagi.
^_^
Terimakasih Tips nya untung skrg udah ada alarm ka , Salam Dari Bali
BalasHapus