Tips Agar Tidak Mudah Batal Wudhu di Masjidil Haram
Assalamualaikum
Kali ini
saya masih menulis seputar tips untuk jamaah haji atau bisa juga jamaah umroh.
Hal-hal kecil yang kadang terlewatkan begitu saja, namun banyak mempengaruhi
pikiran kita. Pengennya, kita tetap suci selama berangkat ke Masjidil Haram
hingga selesai ibadah di sana. Padahal disana itu kita bisa berjam-jam. Kalau ingin sholat shubuh itu jamaah haji biasa berangkat di waktu tahajud sekitar pukul 02.00. Di waktu itu kami sekalian bisa melakukan thawaf karena masih agak sepi. Kemudian
lanjut tahajud, shubuh, hingga dhuha. Ada juga yang memilih berlama-lama di masjid yaitu di waktu dhuhur hingga ashar, atau ashar hingga maghrib. Sekitar 4 jam itu kami harus menahan diri agar tidak batal wudhu di masjidil Haram. Menahan dari kentut, BAK dan BAK!
Menahan semua itu berat! Tapi bukan seperti itu sih konsepnya! Kita hanya perlu usaha untuk
tetap sehat dan terjaga wudhu. Jangan menahan diri karena bisa mempengaruhi
ketenangan atau kekusyukan ibadah. Nah, bagaimana caranya agar kita tidak batal
wudhu selama di Masjidil Haram? Ini tipsnya!
Tips Menghindari Batal Wudhu di Masjidil Haram
1. Hindari Makanan Pencetus
Selama
beribadah kita ingin selalu terjaga wudhu. Kita mulai dengan makanan yang biasa
kita konsumsi. Untuk jamaah haji, makanan tidak ada pilihan lain selain jatah
dari pemerintah. Konsumsi untuk jamaah haji 2022 bagi saya sudah luar biasa. Saya
tidak perlu susah payah untuk memasak atau hunting makanan karena sudah
disediakan makan 3 kali sehari plus buah.
Namun jika
jamaah haji ingin menikmati menu lain, bisa belanja sendiri dan memasak di
dapur. Di hotel ada dapur, meski tidak terdapat di semua kamar tapi bisa
dipakai bareng-bareng. Lumayan untuk sekedar masak ulang menu yang tidak habis.
Atau kita kisa juga kita membeli makanan yang dijual di depan hotel.
Agar tetap
sehat, para jamaah haji hendaknya menjaga makanan yang dikonsumsi. Misalnya
jika kita tidak ingin mudah kentut, sebaiknya
menghindari makanan yang mengandung gas. Untuk sayur contohnya kubis,
brokoli, kembang kol dan kacang-kacangan. Kalaupun makanan yang tersedia adalah
makanan tersebut, sebaiknya ambil secukupnya saja. Untuk buah-buahan ada
persik, apel, pir, plum.
2. Minum Secukupnya
Musim haji
2022 itu bertepatan dengan musim panas. Cuaca sedang panas-panasnya. Tapi untuk
urusan minum tetap seperti biasa. Justru kita dianjurkan untuk banyak minum agar tidak dehidrasi.
Kalau saya
banyak minum jadi masalah besar. Saya menyiasati dengan banyak minum ketika di hotel.
Nah, sebelum berangkat ke masjid, tidak minum banyak. Secukupnya saja. Juga
ketika berada di masjid. Saya tetap minum air zamzam.
3. Hindari Tempat Sholat Dekat AC
Meskipun di
luar panas sekali, namun di dalam area Masjidil Haram dingin. Pernah saya dapat
tempat sholat yang AC nya dingin banget. Sholat di lantainya tanpa karpet.
Alhamdulillah saya membawa sajadah, meskipun tidak cukup kuat untuk menahan
dingin tapi lumayanlah daripada duduk langsung di lantainya. Kalau dingin seperti ini rasanya pengen BAK. Ada yang seperti saya nggak?
Kalau sudah
mepet waktu sholat, saya tetap disitu. Bertahan sebentar, insyaallah masih
kuat. Tapi begitu selesai, saya mencari tempat lain yang lebih nyaman untuk menambah bacaan Al
Qur’an.
4. Membawa Sajadah
Kalau
kalian tidak tahan dingin, sebaiknya ketika hendak sholat selalu membawa
sajadah. Jangan sajadah lipat yang tipis, tapi sajadah biasa, yang berbulu.
Tapi jangan yang tebal. Karena yang tebal itu kalau dibawa kemana-mana tidak
efektif.
Saya merasa
cukup tertolong dengan sajadah yang saya beli di sana. Karena sajadah bisa menahan suhu dingin selama di masjid. Sejujurnya saya membawa
sajadah kecil. Tapi saya merasa tidak cukup dengan sajadah kecil. Tiap mau
duduk, kurang luas saja. Sementara kalau terdesak dengan jamaah lain yang
postur tubuhnya lebih besar dari saya, tempat sholat saya seolah habis. Saya
kayak terlipat jadi tipis …(hahaha..).
5. BAK (Buang Air Kecil) Sebelum Berangkat Sholat
Ada suatu
masa kita ragu-ragu dengan kondisi tubuh. Misalnya, saya kok rasanya pengen
pipis. Ya, sudah mumpung masih di hotel, pipis dulu. Kemudian wudhu. Mantapkan
hati untuk tidak “merasa” kebelet lagi. Yang penting sudah dikeluarkan apa yang
menjadi “beban”. Sehingga ketika berangkat ke Masjidil Haram kita dalam keadaan
tenang.
6. Memakai Sarung Tangan
Sarung tangan
yang saya maksud adalah sarung tangan khusus untuk haji. Bisa dibeli di toko
perlengkapan haji. Fungsinya agar ketika kita sedang berdesakan dengan jamaah
lainnya, tidak langsung bersentuhan dengan lawan jenis. Sarung tangan ini bisa
dipakai mulai keluar kamar hotel. Pastikan sarung tangan dipakai dengan benar. Dari kamar hotel menuju lift sudah biasa berdesakan. Lalu berebut naik bus menuju masjidil Haram hingga ibadah. Setelah selesai, silakan
saja kalau mau dilepas.
7. Jangan Overthinking
Kendalikan
pikiran kita ke jalan yang lurus. Jangan berpikir berlebihan. Karena sesuatu
yang berlebihan itu bisa memacu kecemasan. Bahkan pikiran ragu-ragu hingga
buruk, Bisa secara tak langsung memerintahkan kita untuk melakukannya. Contohnya ketika kita khawatir, jangan-jangan pengen BAK. Pikiran seperti inilah yang memperburuk keadaan kita. Jadi beneran pengen BAK.
Bagaimanapun
selama berada di dalam masjid, kita harus selalu dalam keadaan suci. Untuk
menjaganya, kita harus berusaha untuk menyingkirkan pikiran-pikiran buruk
tersebut. Kemudian segera mencari solusi. Misalnya dengan banyak berdzikir,
membaca Al Qur’an selama menunggu waktu shalat.
Semoga tips
tersebut bermanfaat ya!
^_^
Pas umroh trakhir, aku juga ga mau banyak minum pas mau ibadahnya mba. Jadi minum banyak pas di hotel aja. Krn ya kuatir bak tadi, apalagi akupun kalo kena AC yg dingin, pasti bawaan mau pipis banyak 😅.
BalasHapusMakanpun di atur ga mau terlalu banyak. Supaya ga terlalu kepengen bab atau kentut. Agak susah sih, tapi toh kalo umroh kan ga terlalu lama, jadi walo pola makan minum agak kacau, gapapa deh. Yg penting khusyuk ke ibadah dulu.