Begini Rasanya Naik Bus MTrans Surabaya-Denpasar
Assalamualaikum
Alhamdulillah
bisa tiba di Bali dengan selamat. Ya, kata-kata itu mensugesti saya untuk
melakukan perjalanan dengan bus menuju Bali. Selanjutnya saya berusaha untuk
“kerasan" selama tinggal di Bali. Hidup seperti ini bukan hal baru buat saya. Awal
menikah hingga saya memiliki anak kedua masih ikut kemanapun suami dinas.
Oke, saya
mau cerita perjalanan yang super panjang dengan bus MTrans. Super panjang
karena saya berangkat pada tanggal 22 Maret 2023. Dari Tuban pukul 14.00, tiba
di kosan suami di Kuta pukul 10.00 keesokan harinya. Sebenarnya wacana untuk
ikut suami sudah ada sejak suami pindah ke Bali. Tapi memang waktunya yang
tidak pernah tepat. Bahkan saat saya ikutpun rasanya masih tidak tepat juga.
Ya, kali berangkat kesana pas hari raya Nyepi, pas besoknya puasa pertama pula.
Tapi karena ini jadwal kerja suami mau bagaimana lagi. Satu-satunya
transportasi yang memungkinkan saat mendadak untuk kami adalah bus MTrans. Dan
tara…perjalanan dimulai!
Perjalanan Surabaya-Denpasar dengan bus MTrans
Sebenarnya
suami saya sudah pesan tiket melalui website resmi Mtrans. Kemudian saya
mendadak ikut sehingga suami menelpon contack person Mtrans untuk menambah satu
bangku untuk saya. Untuk pembayarannya bisa dengan transfer. Alhamdulillah
meski waktu sungguh mepet, kami masih bisa mendapatkan bangku bersebelahan.
Jadwal
keberangkatan kami pukul 16.30. Pihak bus sempat menelpon suami untuk segera
datang. Kami datang saat injuri time. Tinggal kami berdua, penumpang
yang ditunggu. Tidak ada waktu buat pergi ke toilet meskipun saya sudah menahan
diri selama perjalanan Tuban-Surabaya kurang lebih 2,5 jam. Belum sholat ashar
pula. Terpaksa sholat di bus. Tapi bus harus berangkat tepat waktu.
Sayapun
duduk dengan tenang dan tak lama kemudian bus berangkat. Setiap penumpang
mendapatkan snack dan satu botol air mineral. Perjalanan ini lancar. Tidak ada
kendala apapun selama di jalan. Menjelang maghrib sudah tiba di sebuah rumah
makan untuk makan malam dan menunaikan ibadah. Alhamdulillah rumah makannya
cukup nyaman dilengkapi dengan mushola dan banyak toilet yang bersih. Untuk
menu ada nasi putih dan nasi kuning, mie goreng. Kering tempe, telur bumbu
bali, ayam goreng, kerupuk. Tersedia buah semangka dan pisang. Minumnya, ada
teh manis, dingin, kopi.
Sesudah
makan, para penumpang bisa beristirahat di bus dengan damai. Kami mendapatkan
tambahan minuman di dalam bus. Pilihannya ada teh hangat atau kopi. Minuman ini
dikemas dalam gelas plus sedotan dan dibungkus plastik. Jadi aman. Karena ada
bungkus plastiknya saya bisa menggantung minuman ini di bagian belakang kursi
(kursi depan saya).
Perjalanan
berlanjut hingga pelabuhan Ketapang. Kami tiba di Pelabuhan ini menjelang pukul
23.00 dan bus berhenti cukup lama karena menunggu penyeberangan dibuka. Karena
masih hari raya Nyepi jadi kami terdampar disini. Saya keluar bus, mencari
masjid, membeli makan (cukup dengan pop mie untuk sahur). Para penumpang bus
lainnya juga banyak yang keluar dan duduk-duduk di pelabuhan dan sekitarnya. Oh
ya, di pelabuhan ini ada mushola. Tapi kalau saya mending ke masjid
saja. Lokasinya dekat, bahkan terlihat dari pelabuhan. Bisa sholat tarawih
lebih nyaman di karpet walaupun di teras masjid. Masjid ini buka 24 jam dan ada
penjaganya. Kamar mandi banyak dan bersih.
Fasilitas Bus MTrans
Bangku nyaman
Bangkunya
dua-dua, sehingga penumpang bisa lebih nyaman menikmati perjalanan jauh. Setiap
bangku dilengkapi dengan sandaran kaki. Ini bisa disetel hingga lurus. Lumayan
buat selonjoran meskipun tidak benar-benar selonjoran. Tapi daripada kaki
menekuk, pasti lebih sakit dan pegal, bukan? Untuk bangkunya bisa disetel
sedikit rebahan.
Ada bantal dan selimut selama perjalanan di dalam bus
Di dalam
bus para penumpang mendapatkan bantal kecil dan selimut. Bantal kecil yang cukup empuk ini bisa dipakai sebagai sandaran kepala. Kami bisa istirahat dengan damai selama perjalanan.
Snacknya lumayan banyak dan enak
Saya memiliki
hanya setengah jam saja persiapannya dan cuma memasukkan baju dan skincare. Tidak
sempat memikirkan jajanan. Tapi tenang saja, suami sudah pernah naik bus Mtrans
dan sering membawa pulang sncaknya. Ada roti, puding dan dua biskuit.
Bus dilengkapi dengan toilet dan ruang untuk merokok
Baik toilet
maupun ruang merokok itu sama sempitnya. Pengalaman saya menggunakan toilet sangat
tidak menyenangkan. Ini situasi yang kepepet banget. Saya sudah tidak tahan
untuk BAK. Kalau mau menunggu sampai pemberhentian berikutnya pasti butuh waktu
lagi. Dengan terpaksa saya masuk ke dalam toilet sementara suami menunggu di
ruang merokok (bukan buat merokok tapi buat jaga saya). Ini letaknya
bersebelahan. Saya sengaja membawa tissue basah buat jaga-jaga saja barangkali
saya membutuhkan. Begitu masuk toilet saya langsung duduk dan BAK. Sejujurnya
kondisi ini susah banget karena bus berjalan dan jelas berguncang-guncang. Saya
seperti didorong ke segala arah dinding. Parahnya, kran di dekat saya tidak
mengeluarkan air. Maklum baru kali ini saya menggunakan toilet bus, jadi kagok.
Tapi ada air dibak tertutup. Ada gayungnya. Cuma kondisi bak memprihatinkan.
Toilet ini sebenarnya cukup oke tanpa “aroma khas toilet”
Pesan saya
pada diri sendiri, jangan pergi mendadak, tanpa persiapan. Seperti ini jadinya,
datang telat, belum ini dan itu. Sampai harus menahan BAK. Sungguh tidak nyaman
banget.
Bagasi luas
Karena barang saya cukup banyak, saya meletakkan koper dan barang-barang lainnya di dalam bagasi. Disini aman dan setelah tiba di tujuan barang-barang dikeluarkan. Kami tinggal mengambil di pemberhentian bus saja.
Cara memesan tiket bus Mtrans
Untuk pemesanan sangat mudah karena tersedia di aplikasi. Kita bisa download applikasi Mtrans Online Ticketing di Play Store. Atau melalui website redbus. Sekedar informasi, lebih murah kalau pesan tiket melalui website resmi Mtrans atau melalui contact person Mtrans. Kalau mendadak bisa langsung menghubungi orang Mtrans, biar lebih mudah dan cepat untuk memastikan masih ada bangku kosong atau tidak.
Untuk ongkos perjalanan Surabaya-Denpasar ini Rp 265.000. Harga ini termasuk terjangkau. Bisa dikatakan harga rakyat meski harus menempuh berjam-jam perjalanan.
Perjalanan
ke Bali dengan bus Mtrans cukup menyenangkan kecuali bagian toilet tadi. Sejauh
ini jumlah bangku hampir seluruhnya terisi. Tinggal bagian paling belakang
saja. Kalau bisa pesan tiket jangan mepet waktu keberangkatan.
Pemberhentian
terakhir di pool bus Mtrans di Denpasar selatan. Disini para penumpang bisa menunggu
jemputan atau pesan kendaraan online menuju rumah masing-masing. Ruang tunggunya
nyaman, luas dan dilengkapi dengan toilet bersih.
Jadi, pengalaman
pertama menggunakan bus Mtrans jurusan Surabaya-Bali ini cukup berkesan. Saya
bisa berisitirahat hingga tidur beberapa kali. Cukup nyenyak meski gampang
terbangun juga. Untuk pelayanan kru bus lumayan bagus. Para penumpang yang gelisah kapan nyampe Bali ditanggapi dengan baik dan sopan. Itu sih resiko kami saya yang berangkat ketika hari raya Nyepi. Kalau hari-hari biasa tidak akan selama ini.
Happy traveling!
^_^
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSejauh ini ke Denpasar kalau di Pasuruan pilihannya ya travel ..
BalasHapusMelakukan perjalanan sendiri sih belum pernah, sejauh ini hanya memesankan untuk bapak saja.
Kalo senyaman itu, pergi jauhpun tak terasa ya
BalasHapus