Sakit saat Traveling? Bagaimana Mengatasinya?
Selasa, 13 Februari 2018
17 Komentar
Siapapun
pasti tidak akan mau sakit saat sedang traveling. Tidak! Masalahnya sakit itu
tidak pernah kita undang. Sakit bisa terjadi
tiba-tiba saja. Padahal persiapan sudah maksimal. Upaya pencegahan sudah
dilakukan.
Beberapa
kali saya, suami dan anak-anak pernah mengalami sakit saat sedang traveling. Jujur,
kami tak ingin itu terjadi. Tapi apa daya, tubuh seolah menyerah ketika sakit
datang.
Kalau
anak-anak seringnya tiba-tiba demam. Nah, obat itu sepertinya sudah kewajiban. Jangan
sampai lupa, deh! Atau kalau sedang batuk, tapi tidak parah, saya tetap membawa
obat batuk. Tetap dengan catatan bahwa larangan makan tertentu yang memicu
batuk harus dipatuhi.
Seperti
kasus saya berikut. Saya dan keluarga sedang mengantarkan si sulung ke Malang. Bersama
bapak saya juga. Malam harinya kami mencari makan malam. Karena bapak suka
makanan berkuah, maka kami mencari warung soto yang katanya terkenal.
Semuanya
makan dengan lahap. Eh, begitu tiba di hotel saya merasa perut kok tidak
nyaman. Benar saja. Beberapa saat kemudian saya muntah. Semua makan malam
keluar tak bersisa. Badan lemas. Saya yang tak berdaya dan memilih untuk
tiduran saja.
Saya
cukup memakai minyak kayu putih yang dioles di perut dan punggung. Kemudian istirahat.
Alhamdulillah bisa tidur nyenyak. Pagi hari, seperti sudah lupa, saya sudah
sembuh. Perut juga sudah bisa diajak makan pagi dengan damai. Kalau kata orang
sih masuk angin. Apapun itu tetap waspada dan segera diobati.
Untuk
kasus ringan, insyaAllah bisa diatasi dengan obat-obatan yang dibawa dari
rumah. Namun, pernah juga suami saya sakit hingga harus ke dokter. Sejujurnya saya
galau waktu itu. Bagaimana mungkin kami sedang ke Yogyakarta dan tiba-tiba
suami sakit. Berangkat dalam keadaan sehat wal afiat. Segar bugar. Makanya kami
berangkat dengan gembira.
Sesuai
rencana yang sudah dibuat beberapa bulan sebelumnya, kami ingin ke Solo
kemudian Yogyakarta. Namun rencana manis tinggallah rencana ketika ada salah
satu keluarga yang sedang sakit. Fokus dengan destinasi wisata mendadak harus
diubah. Tentu saja harus sesegera mungkin mencari pertolongan. Obat-obatan yang
saya bawa sudah lengkap. Mulai obat untuk anak-anak (obat demam), obat batuk,
obat maag, vitamin, susu.
Sayangnya
obat-obatan tersebut bawa tidak mempan. Saat sedang bingung saya berusaha
menghubungi teman-teman di daerah. Sayangnya tidak ada jawaban. Mungkin karena
waktu yang tidak tepat, sudah malam dan musim liburan. Tahu dirilah saya!
Saya
tak mau menyerah begitu saja. Rencananya saya mau mencari rumah sakit terdekat.
Saya sudah googling lokasi. Tapi mendadak
saya ingat. Sekilas saya melihat ada apotik di dekat hotel. Mungkin juga ada
klinik.
Saya
keluar dari hotel dan mencari lokasi apotik. Beruntung hotel yang saya tempati
ketika di Yogyakarta ini dekat dengan klinik (Kimia Farma). Segera saja saya
mampir ke klinik dan bertanya apakah ada dokter jaga. Ternyata ada, dan saya
disuruh langsung membawa pasien ke klinik. Alhamdulillah.
Dokternya
masih muda dan bercerita bahwa hari ini juga menangani pasien (bule) yang
tiba-tiba sakit perut. Ternyata banyak juga kasus seperti suami sayasaat musim
liburan seperti ini. Penasaran dengan penyebabnya, saya segera bertanya. Benar saja,
makanan menjadi salah satu penyebab sakit perut. Suami saya merasa baik-baik
saja saat makan sebelumnya. Bahkan beberapa jam setelahnya. Baru keesokan
harinya perut terasa sangat mual. Makan tak lagi selera. Tubuh menjadi lemas
dan dan kepala pusing.
Sebenarnya
makan apa sih yang membuat tubuh mendadak sakit? Nasi pecel.
Ketika
sedang traveling saya berusaha untuk tidak makan yang aneh-aneh. Dalam arti
ingin wisata kuliner kemudian mencoba menu-menu baru. But, masalahnya tubuh mungkin sedang lelah, kemudian perut tidak
bisa diajak kompromi. Bahan makanan
tertentu menjadi semakin memicu penyakit kita.
Dalam
kasus seperti ini tidak bisa disamaratakan. Seperti makanan tadi (misalnya nasi
pecel atau soto ayam) bakal bikin orang sakit. Tidak! Tidak juga. Karena orang
lain yang sama-sama makan, baik-baik saja.
Ketika traveling saya biasa membawa snack. Nah, snack ini berguna untuk mengganjal perut ketika tiba waktu makan tapi belum ketemu tempat makan yang cocok. Ya, setidaknya kita masih bisa ngemil dulu.
Tips mengatasi sakit saat sedang traveling:
- Membawa obat-obatan dari rumah. Pertolongan pertama dengan minum obat, jika memang ada obat untuk penyakit yang kita derita.
- Istirahat. Lupakan itinerary yang sudah kita susun. Fokus pada kesehatan adalah yang utama.
- Usahakan tetap makan. Meski tak ada selera, cobalah untuk makan sedikit tapi sering (ngemil).
- Jika sakit tak kunjung sembuh segera periksa ke dokter terdekat. Jangan ditunda lagi. Karena kita sedang di perjalanan tentu tidak mudah untuk survive.
Anggap
saja ketika sedang sakit saat traveling sebagai sebuah ujian. Bukankah tidak
semua keinginan kita terpenuhi. Ada kalanya kita harus siap-siap kecewa. Tapi percayalah,
dengan adanya kasus seperti ini saya semakin memahami prioritas dalam keluarga.
Well,
buat yang ingin traveling bareng keluarga maupun sendirian, obat-obatan pribadi
itu penting. Selain itu ada baiknya kalau kita mengenal lokasi. Misalnya dekat
dengan..... Biasanya ada keterangan saat memesan hotel. Tapi masalah lokasi ini
bisa diatasi dengan googling. Sekarang
ini apa sih yang tidak bisa ditemukan di internet. Atau bertanya kepada warga
setempat.
Dengan
kasus-kasus sakit yang pernah kami alami semoga saja tidak kapok traveling. Karena
sesungguhnya traveling bisa jadi sebuah kebutuhan, menjalin silaturahim dan
dalam rangka tadabbur alam.
^_^
Iya, biasanya saya juga bawa obat-obatan dari rumah. Trus, diusahakan paling lambat pukul 8 udah sampai penginapan buat istirahat. Disiplin makan juga harus apalagi anak saya yang sulung memang wajib disiplin makan. Dia mudah sakit kalau makannya gak disiplin.
BalasHapusMakasih sharingnya ya. Noted deh.
Hapusyang sering itu maag kambuh
BalasHapusaduh ampun jadi bener mbak harus siap2 obat dari rumah.
Aku juga punya maag. Ampuh deh kalau kambuh.
Hapuswah selama ini kalau bepergian jarang banget euy bawa obat-obatan. paling-paling minyak angin. makasih sharingnya, mbak
BalasHapusBawa obat obatan dari rumah itu yang penting, apalagi tujuan traveling nya ke medan yang berat atau extream perlu perlengkapan p3k yang memadai
BalasHapusKudu lengkap P3K.
Hapuswah mba ini saya bangetttt, saya gampang banget sakit kalo lagi liburan, jadi selain sedia P3K saya rutin masukin tempat pijet refleksi atau spa di itinerary, jadi ada waktu buat unwind dan istirahat. lumayan lho membantu banget hehehe
BalasHapusWah makasih sharingnya mba Agi. Aku nggak sampai pijat refleksi sih. Sampai rumah pijatnya. Hihi... kelamaan ya.
HapusKlo aku, klo jarak pendek minyak kayu putih mb. Klo pke nginep..obat demam juga bawa.
BalasHapusBlm sampe sih, yang pke ke dokter mba..
Minyak kayu putih itu wajib.
HapusKalau ke dokter karena kondisi tak kunjung membaik. Sehat-sehat selalu ya.
sakit ketika bepergian / saat perjalanan itu hal yang menyedihkan, tapi gimana sakit tidak ada yang tahu. tips mbak nur rohmah sangat bagus.
BalasHapusMakasih mas Adhika.
HapusSedih banget ya mba lagi traveling pengennya puas puasin jalan2 makan yang enak2 kalau sakit kayanya berkurang yaa waktu mainnya.. hiks sedih deh ... iaa nih mba kadang aku seringnya gatau napa kalau jalan jauh malah suka demam atau sakit.. bener nih mba harus siap2 makanan atau snack kalau kelaperan sama bawa obat2an yang memungkinkan untuk dibawa... nice sharing mba aku share yaaa
BalasHapusGak tahu juga kenapa. Padahal berangkat dalam keadaan sehat namun tiba-tiba sakit. Ya mau gimana lagi mesti istirahat dan periksa dokter karena nggak kunjung sembuh.
HapusMakasih ya mba.
Kalau saya biasanya sering migren saat traveling. Juga tangan yang kena sinar matahari terik langsung gatal2 sepertinya alergi matahari huhuhu
BalasHapusKalau traveling direncanakan saya pasti bawa perlengkapan segambreng.
Jadi ingat waktu kami traveling via darat di Bali, bukan hanya kotak obat yang lengkap, kami juga bawa makanan dan minuman segambreng.
Jadi.. Selain irit juga mengantisipasi sakit yang diakibatkan telat makan
Bener deh. Kadang nggak ketemu tempat makan yang pas atau alasan lain, jadinya telat makan.
Hapus