Ngerujak di Kebun Buah Mekarsari



spot ngerujak


Jika sedang berkunjung ke kebun buah, pikiran saya langsung tertuju pada keinginan untuk memetik buah. Seolah sedang menikmati panen ala petani buah, kebun buah menjadi pilihan wisata untuk keluarga. Kita bisa berbagi kegembiraan bersama keluarga. Sayang, keinginan tersebut harus dipendam.


Baca juga Masjid Kubah Emas...

Masalahnya bukan saja harga tiket untuk ke kebun ini mahal, namun jika kebun sedang tidak panen, pengunjung akan kecewa. Begitupun dengan waktu. Kita mesti mengalokasikan waktu yang memadai untuk keliling lokasi. Rasanya satu hingga dua jam tak cukup. Sementara keluarga saya mesti berburu dengan waktu.

Kebun buah Mekarsari ini memang memiliki area perkebunan yang luas. Kalau mau jalan-jalan boleh saja. Tapi saya lihat jarang yang jalan kaki keliling kebun. Kalaupun ada, paling memilih lokasi yang dekat-dekat. Jika ingin keliling kebun tanpa capek bisa memanfaatkan kendaraan dari Mekarsari.

harga tiket wahana



Selain kebun buah-buahan, ada berbagai wahana yang memanjakan pengunjung. Ada 3D trick eye, wahana petualangan bermain, wahana petualangan kebun, wahana petualangan kanal, wahana petualangan farm, fruitty world tour. Kami memilih fruitty world tour saja.


Kalau capek? Gampang. Di sini tersedia banyak bangku untuk sekedar duduk-duduk santai. Atau duduk di tempat selfie, tempat mangkal kendaraan (mobil dan kereta Mekarsari). Jadi, tetap bisa beristirahat dengan santai dan menemani anak-anak yang bermain.

Seperti saya yang melihat wahana bermain untuk anak-anak. Mampirlah sebentar untuk menyenangkan anak-anak. Benar saja, andai tak berhenti di tempat ini bisa jadi rencana jalan-jalan ke Mekarsari kacau.

wahana anak


Agar anak-anak senang, maka mereka harus puas bermain. Contohnya, naik helikopter ini. Selanjutnya saya membeli tiket untuk keliling kebun. Tiket ini termasuk murah dibandingkan lainnya. Fasilitasnya adalah kita bisa menukarkan struk pembelian tiket dengan sekotak rujak segar.

Tiket masuk:

Rp 25.000 per orang

Note:

Anak-anak dengan tinggi 90 cm harus membayar tiket masuk.

Tiket kereta:

Rp 25.000

Dengan membeli tiket kereta tersebut kami bisa keliling lokasi sambil melihat hijaunya kebun buah. Sayang buah-buahan tidak terlihat dari jalan. Sepi. Jalanan lenggang. Kereta melaju sendirian. Pohon-pohon besar menjadi pemandangan di kanan dan kiri jalan. Beberapa kebun diberi nama pohon.

naik kendaraan mekarsari


Di kereta ini tidak ada guide yang menjelaskan area kebun buah Mekarsari. Berbeda dengan kereta yang mengantarkan pengunjung ke kebun buah (wahana petualangan kebun). Semua hanya masalah harga tiket masuk. Dengan harga murah, pengunjung tetap mendapatan fasilitas. Cuma tidak lengkap saja. Jadi selama perjalanan, saya hanya menebak-nebak tempat-tempat yang dilalui. Hanya kebun buah dan air terjun buatan di tengah kebun.

Selanjutnya kami diturunkan di sebuah tempat ngerujak. Ada papan bertuliskan spot ngerujak. Semula saya berpikir suasana ngerujak ala rumahan. Seperti ini, ada cobek dan buah-buahan. Lalu kita mengulek bumbu rujak. Aduh imajinasi saya... kebangetan. Kalaupun ada bakal betah dan lupa janjian untuk pulang.

Di tempat ini semua penumpang wajib turun. Kemudian kereta melaju ke tempat pemberhentian selanjutnya dan menjemput penumpang. Bye...


kebun buah mekarsari


Tempat ngerujak ini berupa rumah joglo ukuran kecil dengan meja yang penuh dengan rujak kemasan. Di depan meja ada bangku panjang untuk pengunjung. Namun kami bisa memilih tempat ngerujak lainnya yaitu di depan danau. Inilah yang disebut spot terbaik ngerujak. Sambil memandang danau sambil bercengkerama dengan orang-orang terkasih. Ada beberapa bangku dan meja di tempat yang rindang. Atau cukup dengan lesehan di tepi danau.

Karena agak terburu-buru, kami justru tak memilih lokasi ngerujak disini di tepi danau. Cukup buat foto-foto saja. Kalau beruntung kita bisa melihat perahu yang melintas.  Perahunya unik dengan ornamen naga yang meliuk di kedua ujungnya. Mungkin ini yang dimaksud wahana petualangan kanal.

Suasana di danau ini bikin adem dan tenang. Begitulah kami memaknai air. Tak ada salahnya untuk sejenak memandang danau yang tenang. Perlahan perahu mulai menjauh.  

perahu



Struk kereta tadi segera saya tukar dengan satu buah rujak yang sudah dikemas dalam wadah bening. Buahnya antara lain pepaya, kedondong dan bengkoang. Pepaya masih mangkal, agak keras. Bumbu rujak dibungkus dalam plastik. Kalaupun tidak dimakan akan aman dibawa pulang.


Saya berharap akan segera medapatkan kereta baru setelah mengambil rujak. Tidak perlu makan rujak disini. Ya, kami tak memiliki waktu banyak. Ingin keliling lokasi lainnya dan selesai. Kalau perlu, rujak dibawa pulang saja.

Begitu ada kereta datang, kami segera mendekatinya. Sayangnya tidak boleh naik kereta disini. Kereta tidak mengangkut penumpang. Ini hanya tempat menurunkan penumpang. Baiklah saya tetap di tempat ngerujak dan makan rujak ramai-ramai.

ngerujak


Dapat rujak gratis, namun setelah makan pasti pengunjung butuh minum. Mungkin dibuat sedemikian rupa sehingga ada penjualan air minum kemasan disini. Tinggal pilih dan bayar. Padahal sebelum masuk tadi, ada stok air mineral di mobil.  Bulik saya berpesan untuk tidak membeli minuman. Membawa dari rumah lebih hemat. Cuma kami pikir bakal capek membawa botol-botol minuman ini sementara kita muter-muter.  

Suasana menjelang siang yang panas membuat kerongkongan cepat mengering. Aduh, pengen sebentar-sebentar minum saja. Jadilah, kita sebentar-sebentar membeli minuman dingin.

Setelah menghabiskan rujak, (eh yang anak-anak tidak ikut makan rujak ya) kami melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Karena tidak paham peta lokasi dan jalur kereta, jadi kami jalan kaki sambil menengok ke jalan. Barangkali ada kereta yang lewat. Atau barangkali kami ketemu tempat mangkalnya kereta. Kemudian kami menumpang sampai pemberhentian akhir. Lumayan kan tidak perlu jalan jauh.

Ops, tak ada kereta yang lewat. Kami tetap harus jalan kaki. Sebenarnya tidak jauh. Hanya saja karena kami akan pulang ke Tuban sore nanti, jadinya agak tergesa-gesa.

Ketika berjalan kaki ini saya melihat ada terapi ikan. Jika tertarik, pengunjung bisa membeli tiket kemudian masuk ke kolam. Pilih tempat duduk dan segera saja masukkan kaki ke dalam kolam yang berisi ikan-ikan kecil. Nanti ikan-ikan ini akan menggigit kaki kita. Rasanya seperti dipatuk-patuk.

Atau ingin menikmati perahu yang berbentuk bebek yang diparkir di pinggir danau. Ehm.... permainan seperti ini biasanya menarik buat anak-anak. Pengunjung bisa keliling danau dengan si bebek.

taman mekarsari


Di sekitar lokasi banyak penjual makanan dan minuman. Kalau sedang kelaparan, pasti ini menggoda sekali. Lalu...outlet buah yang menjual buah-buahan segar. Yang menarik adalah buah belimbing berukuran besar. Warnanya kuning dan segar. Saya tanya jenis belimbing apa, namun jawabannya belimbing sini. Kalaupun saya dikasih tahu jenisnya, mungkin juga tidak paham. Ya sudahlah, lihat saja. Niatnya melihat kemudian berujung belanja. Saya tergoda untuk membeli keripik pisang rasa coklat buatan Mekarsari. 

Cara membeli makanan di outlet buah ini dengan menggunakan kartu. Tadi ketika membeli tiket masuk, pengunjung mendapatkan gelang kertas yang direkatkan melingkar di lengan dan satu buah kartu. Kalau mau belanja pengunjung bisa mengisi kartu dengan voucher.

Saya membeli keripik pisang seharga Rp 22.500. Tapi saya mesti membayar voucher Rp 25.000. Sisanya bagaimana? Sisanya Rp 2.500 itu bisa saya ambil di loket pembelian tiket masuk di pintu keluar.


toko buah

Pengalaman saya ketika belanja disini kok ribet ya. Ketika saya hendak mengambil uang kembalian, saya bingung dengan prosedurnya. Saya harus menunjukkan kartu ketika saya mengisi voucher.

Masalahnya saya membawa banyak kartu. Saya bersama rombongan keluarga suami. Ketika tiba di pintu keluar, saya menyerahkan semua kartu. Setelah saya komplain tentang uang kembalian, saya harus menyertakan kartu yang saya isi dengan voucher. Sayang, saya tidak ingat kartu mana yang saya pakai. Semua kartu tampak sama dan memang sama. Jadi saya serahkan semua kartu dan menyisakan satu kartu untuk saya.

Si mbak bagian tiket mengatakan bahwa harus kartu yang diisi voucher tadi. Saya tetap pada pendirian saya. Saya tidak tahu kartu yang mana. mengapa tidak cukup dengan kartu yang saya bawa saja. Atau, mestinya ada transaksi pada sistem mereka. Okelah sedikit berdebat dengan si mbak.

Ini bukan masalah uang Rp 2.500. Saya bisa saja mengiklaskan uang tersebut. Namun lebih pada aturan yang diterapkan. Katanya lagi, uang sisa bisa dipakai belanja kalau saya datang kesini.

Memang rumah saya di dekat sini! Rumah saya jauh, mbak dan saya tidak ada rencana dalam waktu dekat ke Jakarta. Setelah berdebat, akhirnya si mbak dengan wajah tak lagi ramah menyerahkan uang kembalian. 

Semoga untuk kasus voucher itu bisa diperbaiki lagi sehingga pengunjung mudah bertransaksi.

tiket masuk mekarsari


Oh ya, di dekat pintu keluar itu masih ada deretan penjual cindera mata maupun makanan dan minuman. Di siang yang terik rasanya sebotol minuman dingin bakal menyenangkan. Aduh, minuman lagi. Jujur deh, kalau suasananya seperti ini rasanya haus saja.

Kemudian di dekat pintu keluar ada toko tanaman. Mau mencari bibit tanaman, dsb bisa mampir disini. Atau sekedar bertanya tentang tanaman buah, boleh kok. Ada yang siap melayani kita.

Lokasi:

Jalan Raya Cileungsi Jonggol Km 3 Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

Happy traveling!

^_^


Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

6 Komentar untuk "Ngerujak di Kebun Buah Mekarsari"

  1. Waah ada rujakannya. Padahal waktu lewat ini aku pengin mampir tapi suami bablas krn takut keburu kejebak macet dibawah. Kapan2 harus mampir.

    BalasHapus
  2. Wah Mekarsari ternyata ada arena mainnya juga ya, ditambah lagi dengan rujakkan gratis. Saya pun malas jalan2 bawa ini itu berat2, karena saya mau hepi2 bukan mau pindah rumah, hahah... Tentang pengembalian uang dari kartu, mungkin kalau belum punya sistem yang canggih, jangan dulu banyak gaya pakai2 kartu lah. Sewaktu kami ke Taman Legenda TMII juga pakai gelang, cuma begitu di scan, muncullah sisa saldonya.

    BalasHapus
  3. Bener sih spotnya bagus banget dan asik buat bersantai, terlebih bisa ngerujak. Duh jadi pengen deh rujak, dah lama nggak makan..he

    BalasHapus
  4. dulu pernah ke Mekarsari, memang perlu minum yg banyak, untungnya waktu itu bersama rombongan yg panitianya banyak ngasih minum. Itu kok transaksinya beneran ribet ya, bikin gregetan

    BalasHapus
  5. Segar-segar kayaknya kalau lihat buah di Mekarsari. Mengingatkan saya kalau belum pernah ke sana :D

    BalasHapus
  6. Lumayan juga harga tiket masuknya mbak. 25 ribu.
    Adem gitu keliatannya. Tapi sayang, pas di dalem kereta kita nggak dapet keterangan apapun dari pihak Mekarsari. Jadi ya, berasa "man-eman". Udah piknik ke taman buah, setidaknya pas dateng udah ada niatan buat nambah-nambah sedikit ilmu tentang dunia perbuahan, etapi pas sampai lokasi malah cuma lewat-lewat doang.

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel