Membaca Saat Traveling, Yay or Nay?
Selasa, 01 Mei 2018
12 Komentar
Halo
teman-teman?
Kapan
terakhir membaca? Semalam atau bulan lalu? Atau mungkin sudah lup? Semoga
selalu diberi kemudahan untuk membaca buku-buku yang bermanfaat, ya!
Biasanya
saya selalu menyelipkan satu buku ketika bepergian. Saya membaca ketika sedang
santai. Seperti ketika sudah masuk hotel dan ingin beristirahat. Buka buku dan
baca sebentar. Lumayanlah menyelesaikan bacaan. Kadang juga tidak selesai. Lanjut
besok...
Berbeda
dengan buku anak-anak. Buku yang tipis seperti ini mudah saja diselipkan ke
koper atau tas. Membawa dua bahkan tiga juga tidak terasa berat sekali. Tapi kadang saya cuma membawa satu buku yang dibaca berulang-ulang. Namun kalau
bukunya berat pastinya saya memikirkan cara yang efektif agar bisa masuk ke
koper. Pilihan lainnya, tidak saya bawa.
Dalam
perjalanan jarak dekat dan membawa kendaraan sendiri, mudah saja bagi saya untuk
membawa buku. Kadang saya membacakan buku cerita di dalam mobil. Karena buku
anak banyak gambarnya, saya bisa bertahan untuk membaca satu buku. Lumayan juga
buat membiasakan anak membaca buku. Kalau buku yang berat, jujur saja saya
tidak sanggup. Mata saya yang minus dan silinder tidak bisa dipaksa membaca
banyak. Apalagi dalam keadaan kendaraan yang sedang melaju.
Ketika
naik transportasi umum, saya mesti lebih selektif membawa buku. Saya mesti
memikirkan barang-barang lainnya dan tingkat prioritas. Kalau prinsip saya
kalau tidak penting tidak usah dibawa.
Bagaimana
dengan buku?
Dengan
prinsip saya, penting dan tidak, saya memilih tidak membawa buku. Aduh kalau
membayangkan sebuah buku bisa saja membuat barang bawaan semakin berat, apalagi
masih harus memikirkan anak-anak. Aduh, saya tidak sanggup.
Dengan
tidak membawa buku bukan berarti tidak bisa membaca. Saya masih bisa membaca
buku. Asal ada waktu, membaca itu menyenangkan. Saya download aplikasi ipusnas.
Oh ya, teman-teman bisa googling perpustakaan online, banyak pilihannya. Bahkan
saat ini perguruan tinggi, toko buku, perpustakaan kota-kota kabupaten, dll sudah
banyak yang membuat perpustakaan digital. Kita bisa memilih salah satu atau
banyak perpustakaan digital.
Dengan
meminjam buku digital ini saya merasa lebih mudah membaca. Tentang ebook dan buku konvensional ini kita bisa membaca tulisan mak Kania Ningsih. Lengkap dengan
tips membaca buku dengan dana terbatas. Kalau membaca dengan mudah seperti ini,
duh rasanya seperti candu ya. Ingin membaca terus.
Note:
Buku
elektronik atau disingkat buku e atau ebook, buku digital adalah versi
elektronik dari sebuah buku. Jika buku cetak berisi sejumlah kertas dengan teks
dan gambar, maka buku digital berisi informasi digital berupa teks dan gambar. Selain itu, pada buku cetak bisa kita raba dan rasakan aroma kertas demi kertas, sementara buku digital tidak. Namun, pada dasarnya isi buku sama saja.
Untuk
buku digital sampai saat ini saya hanya memilih buku-buku yang ringan dibaca. Saya sangat terbantu dengan tidak perlu membeli buku. Cukup dengan meminjam saja. Nanti buku tersebut akan menghilang dengan sendirinya. Di iperpus, setelah tiga hari, buku secara otomatis akan kembali. Selama waktu tersebut saya bisa membaca perlahan. Dilanjutkan besok. Atau kadang saya catat saja, kalau ada resep yang menarik.
Dengan
perpustakaan digital ini, saya mengajak di bungsu untuk meminjam buku. Wah, kalau
anak yang mencari buku, jatah peminjaman buku saya langsung habis. Suatu hari
ketika sedang mencari buku, eh ketemu buku yang seperti milik si anak. Dia bersorak.
Saya tetap meminjam bukunya. Biarlah dibaca lagi. Anaknya tetap senang.
Kapanpun dan dimanapun, baca buku, yuk!
Membaca buku itu bisa dimana saja dan kapan saja, termasuk saat traveling. Kita bisa memilih waktu yang tepat untuk membaca buku. Lalu, kapan dan dimana kita bisa membaca buku?
Dengan mencari waktu longgar, kalau ada, kita bisa membaca sebentar. Misalkan saja saya sedang menunggu pesanan makanan. Nah, buka buku digital, baca deh. Menunggu makanan datang tidak akan terasa lama. Sementara kalau
jadwal padat merayap, kita membuat prioritas saja.
Well, meski sedang traveling
biasanya ada jedanya. Misalnya sedang menunggu kendaraan, menunggu anak-anak bermain atau sedang istirahat di hotel. Manfaatkan saja waktu tersebut
untuk membaca buku, baik buku cetak maupun buku digital.
Tulisan
ini merupakan respon trigger dari #KEBloggingCollab dari kelompok Rini Soemarno
yang ditulis oleh Mak Kania Ningsih.
Happy
reading!
Aku biasanya juga bawa buku, tidak perlu yang tebal halamannya, isinya ringan, terutama bertema motivasi. Meskipun terkadang tidak sampai selesai juga bacanya hehe
BalasHapusAku nih yang sering nggak selesai. Keburu ngantuk, hihi..
HapusSaya juga sekarang lumayan sering pinjam buku ke perpustakaan digital kayak ijak.Lumayan banget bisa tetap baca buku tanpa harus membeli. Hehe
BalasHapusTetap bisa baca walau nggak beli ya.
HapusJujur skrg baca2 jd lebih sering saat BW dr pada fisik buku 😂😂 Padahal dulu juga rajin membaca. Tapi aku sukanya majalah dan cerpen kalo novel pilih pilih dulu. Tapi asik ya bawa buku kemana2 aplg saat traveling.. kalo aku bayangin aku yg diposisi itu pasti ga bs berenti baca kalo udh keseuran gahaha.. jarang baca setengh2 langsung di abisin aplg klo resep 😂😂 #inimahnintondrakor kali ya 😂 hidup baca buku 😘
BalasHapusHahah...memang baca buku kalau seperti novel kudu selesai baru puas deh
Hapussuka , buat kalau nuggu pesawat atau kereta atau di dalam kereta, untuk bunuh kebosanan juga
BalasHapusBener ya, membaca banyak manfaatnya.
HapusKalo aku baru baru ini memulai membaca buku lg mb ( awal th 2018), setelah 3 thun lebih rasanya ( sejak menikah ) gak pernah baca. Kebanyakan mantengin hp. Memulai membaca itu bagi saya seperti berpetualang . Apalagi menyentuh lembar demi lembar kertasnya - saya lebih memilih buku yg berfisik sih daripada yg digital..rasanya lain gitu..heheh
BalasHapusAh, aku juga suka buku fisil. Masih bisa merasakan aroma kertasnya.
Hapusaku sll bawa buku fisik hehehe biarpun bikin berat belom bisa baca yg versi digital mba biasanya klo nunggu dibandara, dipesawat, kereta atau di mobil wong pas mau lahiran aja aku sempet2nya di mobil baca buku dulu wkwkwk biar lupa rasa sakit tp ternyata sakit mules mah tetep 🤣
BalasHapusHebat mba. Kemana aja diselipkan buku biar nggak bosen Aku kalau bawaan banyak sudah deh skip bawa buku. Andalannya ya buku digital meski sesungguhnya nggak kuat baca lama.
Hapus