Mukena Yang Nyaman Untuk Traveling
Senin, 11 Juni 2018
1 Komentar
Dewasa
ini perkembangan mukena menjadikan muslimah semakin dimanjakan. Banyak
pilihannya, baik motif maupun modelnya. Semua jenis mukena tersebut sesuai
dengan kebutuhan kita.
Zaman
saya kecil dahulu hanyak mengenal mukena dari bahan katun dan terdiri dari satu
model. Saya menyebutnya mukena langsungan. Jadi cuma terdiri dari satu model,
tidak seperti sekarang bisa terdiri dari dua yaitu atasan dan bawahan.
Untuk
motif, cuma ada warna putih. Kalau yang lebih bagus lagi dengan bordiran dan
kombinasi warna benangnya. Tidak banyak motifnya, dan begitu-begitu saja. Namun
sekarang, semakin banyak model yang membuat para muslimah perlu memiliki
beberapa mukena. Contohnya mukena untuk dipakai di rumah dan untuk bepergian.
Mukena
yang dipakai sehari-hari berbeda dengan mukena untuk traveling. Terutama untuk
bahan lebih diperhatikan lagi. Kalau bepergian, tentu kita ingin yang lebih
ringan, ringkas dan mudah dibawa kemanapun. Mau dimasukkan ke dalam tas juga
boleh. Mau ditenteng saja, gampang.
Sedangkan
mukena untuk di rumah, kita bisa memilih bahan sesuai dengan selera. Di pasaran
kita mengenal beberapa jenis bahan mukena antara lain kain katun biasa, katun
rayon, katun Jepang, katun Paris, katun sutera (perpaduan katun dan sutera),
kain sutera, kain parasut.
Untuk dipakai sehari-hari saya lebih suka menggunakan kain katun, katun rayon
dan katun Jepang. Karakteristik katun Jepang ini sangat lembut dan adem sehingga mudah menyerap keringat. Selain itu warnanya tajam dengan motif kain yang cantik. Sedangkan kain katun rayon atau biasa disebut kain santung (shantung) biasa kita temukan di daerah Pekalongan, Solo dan Yogyakarta sebagai bahan batik dan baju. Kain ini memiliki ciri licin dan halus. Terasa adem ketika dipakai. Cocok untuk dipakai di negara kita yang beriklim tropis.
sumber: bukalapak |
Tak
bisa dipungkiri bahwa traveling membutuhkan stamina yang prima. Maka untuk
menjaga tubuh tetap sehat, saya perlu memperhatikan bawang-barang yang saya
bawa. Barang yang banyak mengakibatkan kelelahan. Apalagi kalau menggunakan
transportasi umum.
Untuk
mengurangi barang bawaan saya memilih membawa baju yang bisa dipadupadankan dengan
mudah. Juga memilih bahan yang ringan. Termasuk dalam memilih mukena. Karena membawa
barang berat bisa menyiksa tubuh, bukan.
Untuk traveling saya memilih mukena dengan bahan parasut. Mukena ini memiliki tekstur kusut, mengkilat, licin dan ringan. Bahkan ketika hanya menenteng saja terasa
ringan. Selain itu mukena jenis ini mudah perawatannya. Tidak butuh waktu lama
untuk mengeringkan. Juga tidak perlu diseterika karena bahannya sudah tipis. Jangan lupa melihat
dengan rapi dan memasukkannya ke dalam tas.
Biasanya
mukena parasut ini sudah satu bagian dengan tasnya. Untuk tas ada yang terbuat
dari kain parasut dan ada pula yang memang sengaja dibuat berbentuk tas dan
kokoh. Apapun bentuknya yang penting mukena tetap bisa dimasukkan agar lebih
aman dan terjada kebersihannya.
Selain
itu, mukena yang sudah dimasukkan ke dalam tas tidak akan tercecer atau
terselip ke dalam tumpukan pakaian. Begitu mengambil mukena sekaligus dengan
tasnya.
Seperti
mukena saya dengan tas dari kain parasut. Setelah selesai sholat tinggal memasukkan
ke dalam tas. Tarik talinya agar mukena tidak keluar. Jika ingin dimasukkan ke
dalam tas, mudah dan fleksibel. Karena tas tidak kaku alias lentur, maka dengan
mudah akan menyesuaikan ruang kosong di dalam tas.
Sumber: tokopedia |
Bentuk
mukena parasut semakin berkembang, tidak saja yang satu bagian, namun juga ada
yang terdiri dari dua bagian, atasan dan bawahan. Ada juga mukena abaya. Mukena seperti ini juga cocok dibawa selama dalam perjalanan baik ketika mudik lebaran maupun untuk sholat tarawih di masjid. Mukena abaya ini bentuknya
seperti baju, namun lebih longgar. Demikian
juga dengan bagian leher yang longgar, agar memudahkan muslimah untuk
memakainya.
Mukena parasut selain enteng untuk dibawa pergi, juga enteng harganya. Dibandingkan mukena jenis lain, mukena parasut ini lebih murah. Tak heran jika mukena jenis ini sering dijadikan buah tangan.
Jadi,
teman-teman kalau traveling tetap membawa mukena? Kalau saya, iya. Daripada mengandalkan
mukena pinjaman, baik pinjam teman, saudara atau siapapun lebih baik memakai
mukena sendiri. Toh, tidak susah membawa mukena seringan ini. Daripada pinjam di
masjid dan harus menunggu giliran, lebih baik pakai mukena sendiri. Iya, bukan?
^_^
^_^
Mukena parasut memang yang paling diminati untuk dimasukkan ke tas saat bepergian ya. Cuma memang harus sering2 dicuci karena agak susah keringnya kalau udah kena air wudhu :D
BalasHapus