Hadiah Untuk Wali Kelas
Rabu, 13 Juni 2018
2 Komentar
Memberi
hadiah atau kenang-kenangan untuk wali kelas bisa jadi sepertinya sudah menjadi
kebiasaan bagi ibu-ibu wali murid. Bisa jadi ada sekolah yang melarang
pemberian hadiah. Semua tergantung peraturan dari sekolah. Sebagai wali murid,
sudah sepatutnya untuk mematuhi.
Baca juga Hadiah Untuk Kebaikan Sang Guru...
Namun
jika ada keinginan untuk memberi, saya rasa tidak masalah. Memberi hadiah bukan
saja di waktu perpisahan, saat kenaikan kelas. Memberi hadiah bisa kapan saja.
bukan saklek harus di saat kenaikan kelas.
Memberi
hadiah versi saya adalah memberi sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan. Memberi
bisa perseorangan maupun per kelas sesuai dengan kesepakatan. Jangan sampai
kita memberikan hadiah lalu membuat pengumuman bla.. bla.. sehingga banyak
orang yang tahu. Sudah deh, lebih baik diam-diam saja.
Hadiah
apa saja yang bisa diberikan kepada wali kelas?
- Makanan
- Buah-buahan
- Perlengkapan rumah tangga
- Baju dan kerudung
Kalau
kita suka memasak tak ada salahnya jika menyiapkan makanan/kue untuk gurunya
anak-anak. Tidak perlu berlebihan. Cukup apa yang biasa kita masak saja. Saya
lebih suka menyebutnya berbagi saja.
Atau
jika kita memiliki pohon buah-buahan, bisa loh berbagi buah-buahan dengan
guru-guru di sekolahnya anak-anak. Misalnya ada pohon mangga yang berbuah
lebat. Saat panen itulah yang paling tepat untuk berbagi.
Mungkin
jika si guru baru menempati rumah baru, lalu wali murid usul untuk urunan
membeli perlengkapan rumah tangga. Namanya urunan, dapatnya berapa ya itulah
yang digunakan untuk membeli barangnya.
Moment
yang sering digunakan untuk memberi hadiah adalah saat perpisahan. Apalagi di
saat seperti ini, barengan dengan lebaran. Biasanya pilihan ibu-ibu wali murid
adalah membeli baju beserta kerudungnya.
Moment
lainnya adalah setelah kita pergi berlibur. Jika ada rezeki tak ada salahnya
membelikan oleh-oleh untuk gurunya anak-anak. Apapun oleh-olehnya yang penting
terlihat pantas buat si guru. Tidak perlu berlebihan, memberilah secara ikhlas. Bukankah niatnya
untuk memberi hadiah saja. Bukan untuk mendapatkan perhatian berlebihan. Atau
agar nilai anak jadi membaik padahal kemampuan anak kita masih begitu saja. Oh,
no!
Akibatnya
orang tua berharap secara berlebihan sementara guru sungkan. Ini akan membuat
hubungan antara guru dan wali murid tak harmonis. Ya, mungkin ada perasaan tidak nyaman.
Oh
ya, kalau gurunya laki-laki bagaimana?
Yang
saya tulis diatas adalah untuk guru wanita (ustadzah). Saya merasa lebih leluasa
memilih hadiahnya daripada dengan guru laki-laki. Tapi masak memberi hadiah cuma
untuk guru wanita? Jika memang tidak ada peraturan dari sekolah, baiklah,
memberikan hadiah kepada guru anak-anak kita boleh-boleh saja. Tergantung kesepakatan para
wali murid. Biasanya akan ada diskusi ramai di WAG.
Nah,
hadiah untuk guru laki-laki ini biasanya berupa: uang, baju, kain batik, sepatu
dan sandal. Untuk sepatu dan sandal ini harus tahu ukurannya. Kalau dikira-kira
takutnya tidak pas. Kita yang rugi juga.
Koordinator
wali murid inilah biasanya yang mendekati si guru dan menanyakan ukuran sepatu
atau sandalnya. Bagaimanapun hadiah seperti ini kalau sudah menjadi kesepakatan
ya tidak boleh lagi ada yang mengeluh.
Pengalaman
saya ketika menjadi koordinator wali murid ada saja diskusi panjang hanya untuk
memilih barang apa yang cocok untuk wali kelas. Satu atau beberapa orang setuju
namun ada juga yang kurang sreg. Akhirnya dibuatlah polling. Dalam kasus
seperti ini mbok ya memudahkan orang-orang yang bersedia menjadi koordinator. Karena
tugas koordinator itu tidak ada bayarannya. Semua dilakukan dengan penuh
tanggung jawab. Yang ada sering diprotes wali murid lainnya karena berbeda
pendapat. Huhu...
^_^
Biasanya sehabis mudik gini, orang-tua suka banyak yang berbagai oleh-oleh ke bapak atau ibu guru. Saya percaya, orang-tua hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan guru anak2 mereka, nggak lebih :D
BalasHapusDulu waktu SD, masih inget banget guru kelas minta secara tersirat kalau mau ngasih ya rokok aja... Udah dibeliin, malah dimarahin sama orang tua, kog di tas sekolah ada rokok. :D
BalasHapusTapi biasanya, kalau ngasih makanan aja yang dikirim langsung ke rumah gurunya. Padahal bener tulisan ini ya, sendal atau sepatu aja atau apa aja biar berbekas...