Mukena Yang Nyaman Untuk Traveling


mukena parasut


Dewasa ini perkembangan mukena menjadikan muslimah semakin dimanjakan. Banyak pilihannya, baik motif maupun modelnya. Semua jenis mukena tersebut sesuai dengan kebutuhan kita.


Zaman saya kecil dahulu hanyak mengenal mukena dari bahan katun dan terdiri dari satu model. Saya menyebutnya mukena langsungan. Jadi cuma terdiri dari satu model, tidak seperti sekarang bisa terdiri dari dua yaitu atasan dan bawahan.

Untuk motif, cuma ada warna putih. Kalau yang lebih bagus lagi dengan bordiran dan kombinasi warna benangnya. Tidak banyak motifnya, dan begitu-begitu saja. Namun sekarang, semakin banyak model yang membuat para muslimah perlu memiliki beberapa mukena. Contohnya mukena untuk dipakai di rumah dan untuk bepergian.

Mukena yang dipakai sehari-hari berbeda dengan mukena untuk traveling. Terutama untuk bahan lebih diperhatikan lagi. Kalau bepergian, tentu kita ingin yang lebih ringan, ringkas dan mudah dibawa kemanapun. Mau dimasukkan ke dalam tas juga boleh. Mau ditenteng saja, gampang.

Sedangkan mukena untuk di rumah, kita bisa memilih bahan sesuai dengan selera. Di pasaran kita mengenal beberapa jenis bahan mukena antara lain kain katun biasa, katun rayon, katun Jepang, katun Paris, katun sutera (perpaduan katun dan sutera), kain sutera, kain parasut.

Untuk dipakai sehari-hari saya lebih suka menggunakan kain katun, katun rayon dan katun Jepang. Karakteristik katun Jepang ini sangat lembut dan adem sehingga mudah menyerap keringat. Selain itu warnanya tajam dengan motif kain yang cantik.  Sedangkan kain katun rayon atau biasa disebut kain santung (shantung) biasa kita temukan di daerah Pekalongan, Solo dan Yogyakarta sebagai bahan batik dan baju. Kain ini memiliki ciri licin dan halus. Terasa adem ketika dipakai. Cocok untuk dipakai di negara kita yang beriklim tropis.

sumber: bukalapak

Tak bisa dipungkiri bahwa traveling membutuhkan stamina yang prima. Maka untuk menjaga tubuh tetap sehat, saya perlu memperhatikan bawang-barang yang saya bawa. Barang yang banyak mengakibatkan kelelahan. Apalagi kalau menggunakan transportasi umum.

Untuk mengurangi barang bawaan saya memilih membawa baju yang bisa dipadupadankan dengan mudah. Juga memilih bahan yang ringan. Termasuk dalam memilih mukena. Karena membawa barang berat bisa menyiksa tubuh, bukan.  

Untuk traveling saya memilih mukena dengan bahan parasut. Mukena ini memiliki tekstur kusut, mengkilat, licin dan ringan. Bahkan ketika hanya menenteng saja terasa ringan. Selain itu mukena jenis ini mudah perawatannya. Tidak butuh waktu lama untuk mengeringkan. Juga tidak perlu diseterika karena  bahannya sudah tipis. Jangan lupa melihat dengan rapi dan memasukkannya ke dalam tas.

Biasanya mukena parasut ini sudah satu bagian dengan tasnya. Untuk tas ada yang terbuat dari kain parasut dan ada pula yang memang sengaja dibuat berbentuk tas dan kokoh. Apapun bentuknya yang penting mukena tetap bisa dimasukkan agar lebih aman dan terjada kebersihannya.

Selain itu, mukena yang sudah dimasukkan ke dalam tas tidak akan tercecer atau terselip ke dalam tumpukan pakaian. Begitu mengambil mukena sekaligus dengan tasnya.

Seperti mukena saya dengan tas dari kain parasut. Setelah selesai sholat tinggal memasukkan ke dalam tas. Tarik talinya agar mukena tidak keluar. Jika ingin dimasukkan ke dalam tas, mudah dan fleksibel. Karena tas tidak kaku alias lentur, maka dengan mudah akan menyesuaikan ruang kosong di dalam tas.

Sumber: tokopedia


Bentuk mukena parasut semakin berkembang, tidak saja yang satu bagian, namun juga ada yang terdiri dari dua bagian, atasan dan bawahan. Ada juga mukena abaya. Mukena seperti ini juga cocok dibawa selama dalam perjalanan baik ketika mudik lebaran maupun untuk sholat tarawih di masjid. Mukena abaya ini bentuknya seperti  baju, namun lebih longgar. Demikian juga dengan bagian leher yang longgar, agar memudahkan muslimah untuk memakainya.

Mukena parasut selain enteng untuk dibawa pergi, juga enteng harganya. Dibandingkan mukena jenis lain, mukena parasut ini lebih murah. Tak heran jika mukena jenis ini sering dijadikan buah tangan.

Jadi, teman-teman kalau traveling tetap membawa mukena? Kalau saya, iya. Daripada mengandalkan mukena pinjaman, baik pinjam teman, saudara atau siapapun lebih baik memakai mukena sendiri. Toh, tidak susah membawa mukena seringan ini. Daripada pinjam di masjid dan harus menunggu giliran, lebih baik pakai mukena sendiri. Iya, bukan?

^_^

Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

1 Komentar untuk "Mukena Yang Nyaman Untuk Traveling"

  1. Mukena parasut memang yang paling diminati untuk dimasukkan ke tas saat bepergian ya. Cuma memang harus sering2 dicuci karena agak susah keringnya kalau udah kena air wudhu :D

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel