Tips Merawat Sepeda Ala Anak
Selasa, 18 September 2018
5 Komentar
Sejak
duduk di Taman Kanak-Kanak, anak-anak biasanya sudah terbiasa bermain sepeda.
Ada yang memang sudah bisa ada juga yang masih proses belajar. Rata-rata
anak-anak sudah memiliki sepeda di usia tersebut.
Dengan
memiliki sepeda sendiri, anak akan berlatih mengayuh sepedanya, belajar mandiri dan berani. Mulai dari
sepeda dengan roda empat. Dua roda yang ditaruh di bagian belakang akan
membantu anak menjaga keseimbangan. Ketika sudah mulai lancar, dua roda
tersebut dilepas.
Jatuh
bangun belajar bersepeda menjadi hal yang biasa. Kadang saya deg-degan juga
ketika sepeda mulai melaju. Masalahnya anak yang belajar, belum peka kapan dia
harus mengayuh pelan, dan kapan harus mengerem.
Setelah
memiliki sepeda, orang tua memiliki pekerjaan tambahan yaitu merawat sepeda.
Lebih sering anak atau orang tua yang merawat sepeda? Saya pasti ngacung deh,
kalau saya kerap ke tukang sepeda untuk menambal ban yang kempes. Karena
tukangnya buka di pagi hari otomatis saya yang pontang-panting membawa sepeda anak.
Untungnya dekat rumah.
Sekarang
ini tukang sepeda yang dekat rumah sudah tidak buka lagi. sedih juga melihat
sepeda anak terlantar ketika bannya kempes. Kalau memompa, saya masih bisa.
Tapi urusan membawa sepeda ribet juga. Kalau dulu, karena dekat, saya yang
menuntun sepeda. Paling punggung yang pegal karena sepeda anak kan kecil,
sementara saya harus agak membungkuk ketika membawa sepeda.
Nah,
minggu lalu, tepat di tanggal merah suami mengajak anak-anak ke tempat tukang
sepeda. Sebenarnya si tengah disuruh berangkat sendiri. Berkali-kali pula
menolak. Akhirnya berangkatlah ayah dan dua anak bersepeda. Sepeda si bungsu
yang paling parah. Sebelumnya dipompa dulu, minimal bisa dipakai sampai ke
tempat tukang sepeda.
Sayangnya
di tengah jalan ada masalah, jadi berhenti dulu lalu berangkat lagi. Tiba di
tukang sepeda, anak-anak ikut bersuara. Ya, karena ini adalah sepeda mereka,
maunya bagaimana kan harus ngomong sama tukang sepedanya. Kalau orang tua
paling cuma pengen memperbaiki yang rusak saja.
Ketika
si bapak tukang sepeda menawari untuk mengecat sepeda, si bungsu bersorak. Dia ingin
warna orange. Hah, serius itu sepeda mau dicat orange? Minggu ini sepeda si
bungsu bakal diambil. Menunggu akhir pekan saat ayah dan si bungsu libur.
Menunggu giliran dicat |
Jadi
sebenarnya anak-anak bisa kok diajak merawat sepedanya. Kalau orang tua mau
sedikit bersabar dan memberikan contoh, anak-anak senang saja ketika mengurus
sepedanya. Contohnya juga ketika saya membersihkan motor, anak-anak ikit
membersihkan sepedanya. Sama-sama terurus kan kendaraan kami. Meski tidak
benar-benar bersih, tapi lumayanlah kalau dipandang mata.
Tip merawat sepeda ala anak-anak:
- Orang tua memberikan contoh cara merawat sepeda
- Bersama-sama merawat sepeda
- Mengantarkan anak ke tukang sepeda jika ada kerusakan
- Meletakkan sepeda pada tempatnya
- Jangan bersepeda jika ban kempes
Anak
kecil itu kadang suka seenaknya meletakkan sepeda. Ketika bermain di rumah
temannya, bukannya sepeda itu dimasukkan di halaman, namun ditelantarkan di
jalan. Pernah juga si anak sudah pulang, tapi lupa tidak membawa pulang
sepedanya. Alhamdulillah ada tetangga-tetangga yang baik. kalau ada sepeda
tergeletak dijalan, saya dipanggil. Kalau lupa tidak membawa pulang sepeda,
dijaga di rumahnya.
^_^
Setuju, saya yang sering bersepeda sangat memperhatikan kesehatannya..hehe
BalasHapusKarena kalau gak sehat gak bisa digunakan, kalau dipaksa malah rusak.
Bersepeda selain menyenangkan juga bisa sehat karena olahraga ya, Teh.
Biasanya anak-anak sama ayahnya yang sepedaan di hari libur. Sehat dan menyenangkan.
HapusNeyna masih bosanan naik sepeda skrg sepedanya teronggok dibawah tangga hahaha yg rawatnya emang masih ortunya dia blm kenal dan aware jaga barang miliknya soalna
BalasHapusAnak saya punya sepeda pas usia 4 tahunan, awalnya dibiarin teronggok saja, nanti usia 5 tahun baru mau belajar naik sepeda.
BalasHapusDan setuju mba, emang harus dicontohin merawat sepedanya, biar anak bisa lebih peduli dengan barangnya :)
Ini aku banget, kak ... , paling rajin nganterin ponakanku ke .., tukang sepeda.
BalasHapusLah gimana, bentar-bentar sepedanya rusak gara-gara suka kebut-kebutan naik sepeda.
Giliran ngebut senengnya bukan main, giliran sepeda rusak ... howaaaa .., aku yang menderita ... wkkkwwkk 😂