Tips Merawat Sepeda Ala Anak




bersepeda


Sejak duduk di Taman Kanak-Kanak, anak-anak biasanya sudah terbiasa bermain sepeda. Ada yang memang sudah bisa ada juga yang masih proses belajar. Rata-rata anak-anak sudah memiliki sepeda di usia tersebut.


Dengan memiliki sepeda sendiri, anak akan berlatih mengayuh sepedanya, belajar mandiri dan berani. Mulai dari sepeda dengan roda empat. Dua roda yang ditaruh di bagian belakang akan membantu anak menjaga keseimbangan. Ketika sudah mulai lancar, dua roda tersebut dilepas.

Jatuh bangun belajar bersepeda menjadi hal yang biasa. Kadang saya deg-degan juga ketika sepeda mulai melaju. Masalahnya anak yang belajar, belum peka kapan dia harus mengayuh pelan, dan kapan harus mengerem.

Setelah memiliki sepeda, orang tua memiliki pekerjaan tambahan yaitu merawat sepeda. Lebih sering anak atau orang tua yang merawat sepeda? Saya pasti ngacung deh, kalau saya kerap ke tukang sepeda untuk menambal ban yang kempes. Karena tukangnya buka di pagi hari otomatis saya yang pontang-panting membawa sepeda anak. Untungnya dekat rumah.

Sekarang ini tukang sepeda yang dekat rumah sudah tidak buka lagi. sedih juga melihat sepeda anak terlantar ketika bannya kempes. Kalau memompa, saya masih bisa. Tapi urusan membawa sepeda ribet juga. Kalau dulu, karena dekat, saya yang menuntun sepeda. Paling punggung yang pegal karena sepeda anak kan kecil, sementara saya harus agak membungkuk ketika membawa sepeda.

Nah, minggu lalu, tepat di tanggal merah suami mengajak anak-anak ke tempat tukang sepeda. Sebenarnya si tengah disuruh berangkat sendiri. Berkali-kali pula menolak. Akhirnya berangkatlah ayah dan dua anak bersepeda. Sepeda si bungsu yang paling parah. Sebelumnya dipompa dulu, minimal bisa dipakai sampai ke tempat tukang sepeda.

Sayangnya di tengah jalan ada masalah, jadi berhenti dulu lalu berangkat lagi. Tiba di tukang sepeda, anak-anak ikut bersuara. Ya, karena ini adalah sepeda mereka, maunya bagaimana kan harus ngomong sama tukang sepedanya. Kalau orang tua paling cuma pengen memperbaiki yang rusak saja.

Ketika si bapak tukang sepeda menawari untuk mengecat sepeda, si bungsu bersorak. Dia ingin warna orange. Hah, serius itu sepeda mau dicat orange? Minggu ini sepeda si bungsu bakal diambil. Menunggu akhir pekan saat ayah dan si bungsu libur.

ke tukang sepeda
Menunggu giliran dicat


Jadi sebenarnya anak-anak bisa kok diajak merawat sepedanya. Kalau orang tua mau sedikit bersabar dan memberikan contoh, anak-anak senang saja ketika mengurus sepedanya. Contohnya juga ketika saya membersihkan motor, anak-anak ikit membersihkan sepedanya. Sama-sama terurus kan kendaraan kami. Meski tidak benar-benar bersih, tapi lumayanlah kalau dipandang mata.

Tip merawat sepeda ala anak-anak:


  1. Orang tua memberikan contoh cara merawat sepeda
  2. Bersama-sama merawat sepeda
  3. Mengantarkan anak ke tukang sepeda jika ada kerusakan
  4. Meletakkan sepeda pada tempatnya
  5. Jangan bersepeda jika ban kempes


Anak kecil itu kadang suka seenaknya meletakkan sepeda. Ketika bermain di rumah temannya, bukannya sepeda itu dimasukkan di halaman, namun ditelantarkan di jalan. Pernah juga si anak sudah pulang, tapi lupa tidak membawa pulang sepedanya. Alhamdulillah ada tetangga-tetangga yang baik. kalau ada sepeda tergeletak dijalan, saya dipanggil. Kalau lupa tidak membawa pulang sepeda, dijaga di rumahnya.

^_^

Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

5 Komentar untuk "Tips Merawat Sepeda Ala Anak"

  1. Setuju, saya yang sering bersepeda sangat memperhatikan kesehatannya..hehe
    Karena kalau gak sehat gak bisa digunakan, kalau dipaksa malah rusak.

    Bersepeda selain menyenangkan juga bisa sehat karena olahraga ya, Teh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya anak-anak sama ayahnya yang sepedaan di hari libur. Sehat dan menyenangkan.

      Hapus
  2. Neyna masih bosanan naik sepeda skrg sepedanya teronggok dibawah tangga hahaha yg rawatnya emang masih ortunya dia blm kenal dan aware jaga barang miliknya soalna

    BalasHapus
  3. Anak saya punya sepeda pas usia 4 tahunan, awalnya dibiarin teronggok saja, nanti usia 5 tahun baru mau belajar naik sepeda.
    Dan setuju mba, emang harus dicontohin merawat sepedanya, biar anak bisa lebih peduli dengan barangnya :)

    BalasHapus
  4. Ini aku banget, kak ... , paling rajin nganterin ponakanku ke .., tukang sepeda.
    Lah gimana, bentar-bentar sepedanya rusak gara-gara suka kebut-kebutan naik sepeda.
    Giliran ngebut senengnya bukan main, giliran sepeda rusak ... howaaaa .., aku yang menderita ... wkkkwwkk 😂

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel