Balada Celana Seragam Sobek
Selasa, 23 Oktober 2018
7 Komentar
Sepertinya
balada celana anak-anak yang sobek tidak akan berakhir kecuali mereka lulus
sekolah. Kemungkinan sampai lulus SMU. Itu baru kemungkinan saja. Bisa jadi
sampai nanti dewasa juga mengalami celana sobek karena sebab-sebab tak terduga.
Tapi
kejadian celana sobek untuk orang dewasa itu sudah amat jarang. Jadi saya mau
cerita ringan tentang celana sekolah anak-anak saya yang sobek.
Anak
saya tiga, laki-laki semua. Pada waktu TK anak-anak tidak pernah ada keluhan
celana seragam yang sobek parah. Sobek pada bagian kaki, menurut saya masih
wajar. Itupun sedikit dan sangat jarang. Menginjak usia SD inilah, mereka sering
mengalami kejadian – kejadian yang membuat celana seragam sobek.
Wilayah
sobek bermacam-macam, mulai dari kaki, pantat hingga ritsleting. Bahkan ada
yang sampai tiga kali sobek ditempat yang sama. Saya heran! Yang salah itu anak
saya atau celananya? Eh, masak celana yang disalahkan sih!
Saya
sampai bolak-balik ke tukang permak. Orangnya hafal banget dengan keluhan celana-celana ini. Untuk ketiga kalinya sobek, saya tidak membawa ke tukang permak. Saya jahit
dengan tangan sambil menunggu celana baru. Saya tahu jahitan tangan tidak
bertahan lama. Tapi setidaknya bisa mengulur waktu barang seminggu sebelum
membeli celana baru.
“Kak,
nggak usah lari-larian atau main bola, atau main basket, atau main apa aja deh.
Yang penting jangan lari.” Begitu saja sounding kepada si anak. Biar celana
awet.
“Ini,
sobek bukan karena lari. Kaki diangkat sedikit saja sudah sobek,” kata si anak.
Jadi
celana seragamnya itu memang jahitannya tidak pas dengan ukuran si anak. Ya,
bagaimana lagi. Celana seragam ini merupakan pembagian dari sekolah. Seperti sekolah
lainnya, masuk bayar dapat seragam baru.
Jadi ukurannya standar, ukuran di pasaran. Namun tidak sesuai dengan
body si anak. Resikonya seperti ini, bergerak sedikit saja sudah sobek.
Dulu,
saya memiliki teman yang bisa menjahit. Sekarang orangnya sudah pindah ke kota
lain. Dengan teman saya ini saya bisa minta tolong dijahitkan celana-celana
yang sobek. Kapan saja. karena rumahnya selalu terbuka buat saya. Pernah juga saya
tunggu orangnya menjahit celana-celana sobek itu biar langsung dikerjakan. Sudah
beres jahitnya, gratis pula. Semoga bisa menjadi amal baik teman saya, ya.
Mengapa
sobek?
Ada
banyak alasan mengapa celana anak-anak itu mudah sekali sobek.
- Jahitannya tidak bagus
- Ukurannya tidak pas dengan tubuh anak
- Anak yang aktif bergerak
- Dan sebab-sebab tak terduga seperti ditarik teman, tersangkut paku atau benda lain, jatuh, dsb.
Bagi
saya anak-anak itu harus bergerak, bermain dan bersosialisasi. Meski memang ada
saja resiko yang ditimbulkan namun masa anak-anak haruslah menyenangkan. Saya tidak
mungkin membatasi ruang gerak mereka demi seragam yang tetap rapi dan awet. Kalaupun seragam mereka tidak rusak, pastilah tidak cukup karena anak-anak yang tumbuh, makin tinggi dan besar.
Kalaupun
celana mereka sobek, anggap saja sedang apes. Tapi seapes-apesnya, jangan
sampai memalukan. Anak-anak tetap memakai celana dalam dan celana pendek selulut. Ini sudah menjadi kebiasaan mereka. Memang pakai
celana dengan cara seperti ini kesannya menumpuk dan sesak. Tapi ada ikhtiar
untuk tetap menjaga aurat.
^_^
Sumber gambar: www.wofficlothing.com
Waduh sobek sampe tiga kali di tempat yang sama mba hehehe. Memang sih umur umur segitu harus banget aktif, daripada diem dan jarang bersosialisasi, lagian kalo robek masih bisa di jahit ya mba hehehe.
BalasHapusIya dijahit. Kalau parah banget baru diganti.
Hapussetuju dengan uraiannya...bermanfaat.
BalasHapusthank you for sharing
Sama-sama mbak.
HapusWkwkwkw, kalau anak saya cuman di bagian kakinya aja mba, tapiiiii kalau emak bapaknyeehampir di berbagai tempat sobeknya :D
BalasHapussaya yang perempuan aja rok seragamnya suka robek, lusuh, dan semacamnya. Apalagi anak laki-laki ya. Jadi ingat, dulu waktu masih jaman sekolah saya sering ditegur orang tua saya gara-gara kalau pulang sekolah seragam saya lusuh sekali. ada sobeknya, ada yg kena cat, kena oli, dll. Dulu, saya kira waktu saya SMA semua akan berakhir. Ternyata tidak. Wkwwkwkwk...
BalasHapusSampai pas tetangga mau pinjam seragam SMA saya, nggak jadi pinjam saking lusuhnya. XD
setuju anak anak gak bisa diem
BalasHapus