5 Novel Romance Favorit Saya


novel habibi ya nour el ain


Sebenarnya saya galau ketika harus menulis tentang buku. Ada banyak buku bagus yang menurut saya layak untuk ditulis reviewnya. Saya mudah jatuh cinta dengan novel, asalkan alur tidak membingungkan, pilihan diksi tepat dan pesan yang disampaikan menarik.


But, 5 novel yang saya pilih ini bukan novel menye-menye. Tidak ada tulisan vulgar ataupun yang mengarah ke hal-hal negatif. Kalau untuk 17 tahun keatas memang iya. Genre romance seperti itulah. Namun bagaimana penulis membuat alur dan membungkus adegan demi adegan membuat saya kagum. Sambil membaca saya memikirkan seperti apa sih racikannya sehingga enak dibaca. Demikian juga penokohan, pembaca mampu membayangkan seperti apa.

Saya memilih novel-novel ini karena pesan yang disampaikan penulis itu universal. Bahwa cinta itu milik semua makhluk Allah. Cinta laki-laki dan perempuan. Tapi bagaimana lika-liku cinta itu berlabuh itu tidak membuat lupa akan kebesaran Allah, keluarga dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Yuk, simak 5 novel kesayangan saya!

1. Akik dan Penghimpun Senja by Afifah Afra

Novel ini bercerita tentang kehidupan para caver (mapala) ketika melakukan penelitian di dalam gua. Mengambil lokasi di pantai dan goa yang terletak di Pacitan, Jawa Timur sekelompok mahasiswa melakukan petualangan ke dalam goa yang masih perawan. Dibumbui dengan kisah seorang penghimpun akik yang penuh mistik. Mengapa lebih percaya kepada selain Tuhan?

Novel ini menarik karena saya baru tahu tentang struktur batuan di dalam goa dan bagaimana menyusuri goa tanpa merusak. Diksinya sangat bagus, meski ada kata-kata yang tidak populer. Tapi percayalah ini bukan sekedar rayuan maut seorang Anton kepada Fahira.

2. Habibi Ya Nour El Ayn (Kekasihku Cahaya Mataku) by Maya lestari GF

Novel ini bercerita tentang kehidupan di pesantren. Meski bukan pesantren modern namun ayah Nilam tidak melakukan kekerasan fisik ketika ada santri melakukan kesalahan. Sebaliknya, beliau melakukan pendekatan yang sangat personal sehingga terketuk hatinya untuk memperbaiki sikap dan perbuatan. Dalam novel ini, para asatidz terlihat begitu dekat dengan para santri, menghargai bakat dan potensi mereka.

Cerita dimulai dengan kedatangan seorang anak laki-laki yang bernama Barra Sadewa. Anak SMA ini mengaku tidak percaya Tuhan. Dia dipaksa kepala sekolahnya yang katakanlah sudah angkat tangan dengan semua ulahnya. Barra diminta mondok selama 2 minggu di pesantren Nurul Ilmi. Dia datang dengan kebencian dan mengira pesantren adalah sebuah penjara. Tepat ketika pertama kali datang, Barra bertemu dengan Nilam  yang pendiam, pemalu dan sangat menjaga etika pergaulan. Dalam beberapa detik segalanya berubah. Pertemuan yang singkat ini membekas sepanjang usia.

3. Aftertaste by Sefryana Khairil

Novel kuliner yang pertama kali saya baca. Unik juga karena novel ini memiliki bagian tentang bagaimana mengolah bahan-bahan makanan menjadi sebuah hidangan yang lezat. Dari novel ini saya tahu istilah-isitlah kuliner, seolah pembaca dipandu untuk membuat masakan. Untuk alurnya, yaitu alur maju membuat pembaca bisa menebak-nebak akhir cerita. Namun tetap ada kejutan-kejutan yang membuat novel ini enak dibaca sampai akhir.

Novel ini berkisah tentang Narend, seorang chef yang sikapnya dingin, sombong, keras terhadap perempuan. Bersama adiknya Praya yang memiliki sifat kalem dan sabar ini, mengelola restoran Bellaria. Sayang, pegawainya sering tak tahan dengan sikap Narend sehingga banyak yang keluar.

Masalah terjadi ketika Praya mempekerjakan asisten chef yang bernama Farra. Narend tidak setuju dan marah. Farra cukup tabah, berani dan ambisius. Dia tidak mudah menyerah menghadapi sifat Narend. Mungkin mirip cinta segitiga namun. Tapi sesungguhnya ada masalah besar yang dihadapi Narend, tentang dirinya.

4. Ketika Embun Merindukan Cahaya by Hadis Mevlana

novel ketika embun merindukan cahaya


Novel ini sangat toleran terhadap agama lain. Sebenarnya novel menyajikan pembahasan yang cukup berat. Karena memuat perselisihan agama. Kemudian perbandingan dengan kitab suci agama lain yang disajikan dengan santai. Juga tentang bagaimana menyikapi perbedaan keyakinan. Novel berlatar di Saskatoon, Kanada menarik karena perjuangan Sofyan dan teman-temannya hingga lulus kuliah.

Tidak seperti novel romance pada umumnya, novel ini banyak bercerita tentang keyakinan kita dalam berIslam (hal. 156).


Aku tak bermaksud memaksa. Apalagi masalah keyakinan yang tak seorangpun telah memaksanya kepada orang lain. rasanya tugas kita sekedar menyampaikan dengan jelas dan sebaik-baiknya. Selebihnya biarlah Allah yang menyempurnakan dengan cahaya iman dan hidayah.


Cerita bermula di tepi sungai Saskatchewan. Gadis kristen ortodoks bermata biru menjelma seupa bidadari surga usai melafalz “mantra cinta”. Dua kalimah syahadat terurai penuh makna. Sofwan, pemuda Teluk Kuantan, sang penyaksi syahadat turut haru bahagia sebab cahaya telah menerangi hati Kiara.

5. Soedirman & Alfiah by E. Rokajat Asura

novel soedirman dan alfiah


Sejujurnya ini bukan novel, tapi saya masukkan saja dalam daftar novel favorit saya karena kisah-kisah romantis Panglima Besar Jenderal Soedirman ini patut diacungi jempol. Sungguh saya terharu membaca kisah-kisah romantis beliau. Bacaan yang bagus buat para suami, untuk meneladani sikap beliau terhadap istri dan keluarganya. Saya sampai berhari-hari tidak bisa move on setelah membaca buku ini.

Kisah cinta Soedirman dan Alfiah ini awalnya tidak direstui keluarga besar Alfiah. Cinta mereka mulai tumbuh sejak berada di sekolah yang sama, Wiworo Tomo, saat Soedirman menjadi sekretaris himpunan siswa dan Alfiah menjadi bendaharanya.

Dalam buku ini tidak seluruhnya berisi tentang kisah cinta Soedirman dan Alfiah. Ada cinta yang lebih agung seperti yang tertulis di halaman 73.


“Aku paling senang kalau azan atau iqamat. Cara memberi aba-aba untuk salat itu lebih indah dan penuh makna daipada sekedar teriak, ‘siap grak’ pada upacara bendera,” ujar Soedirman sepulang dari Kantor Kecamatan.


Kisah-kisah dalam novel ini inspiring banget. bagaimana jenderal besar Soedirman memperlakukan para prajurit, bahkan yang memberontak. Bagaimana beliau sangat menyangi istrinya hingga sering membelikan baju dan bedak. Demi bangsa dan negara beliau rela bergerilya, jauh dari keluarga. Demikian juga Alfiah, yang ikhlas melepaskan kepergiannya walau dalam keadaan sakit. Dan sakit itu semakin parah sepulang dari gerilya.

Foto buku-bukunya tidak lengkap, ya. Mohon maaf karena tidak sempat memotret semuanya.

#BPN30dayChallenge2018

#bloggerperempuan

#day10

^_^


Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

8 Komentar untuk "5 Novel Romance Favorit Saya"

  1. Tampaknya bukunya bagus-bagus. Ahhh aku belum pernah lihat buku itu....

    BalasHapus
  2. suka baca novel roman mbak? kalau saya sih sukanya yang fantasi. nggak ada yang nanya padahal XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di rumah macem-macem genre sih. Tapi aku sukanya yang romance.

      Hapus
  3. Yg terakhir agaknya menarik ni, sisi lain pahlawan kita jenderal soedirman,
    Selain perjuangannya kisah cinta para pembesar memang mnarik sih untuk diulik
    Klo yg avivah afra dlu pernah dpt hadiah pas mrnang cerpen tingkat sekolah, cm yg novelnya kecil, apa y judulnya, kulupa, tp beda ma yg no.1

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang Akik dan Penghimpun Senja ini menarik karena banyak pengetahuan tentang goa.

      Hapus
  4. Tulisannya betul-betul jadi pencerahan bagi saya, Mba. Selama ini saya jarang baca novel karya penulis-penulis dalam negeri. Setelah ini sepertinya pikiran saya berubah untuk lebih sering membaca buku-buku dari penulis kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi...akhir-akhir ini aku banyak baca novel lokal mbak Yas.

      Hapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel