Murottal Animasi: Belajar Menghafal Surat-Surat Al Qur’an dengan Film Animasi
Selasa, 06 November 2018
2 Komentar
Pernah
merasa bosan menghafal surat-surat dalam Al Qur’an dengan cara begitu-begitu
saja. Hafalan terasa monoton karena hanya mendengar dan menirukan saja. Saya
juga masih seperti ini. Demikian juga pelajaran mengaji dan menghafal juz Amma buat anak-anak.
Mendengar dan menirukan adalah yang paling mudah bagi saya dan anak-anak. Karena
bisa dilakukan kapan saja.
Mendengarkan
murottal itu seperti memberikan asupan qizi untuk jiwa dan raga. Ada ketenangan batin
yang sulit diungkapkan. Ada rasa senang dan tenang ketika selesai mengaji. Semacam kebahagiaan dan kedamaian ketika dekat dengan ayat-ayat Al Qur'an. Bagaimana
dengan anak-anak?
Belajar
mengaji sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Alhamdulillah anak-anak sekolah di
sekolah Islam sehingga durasi untuk belajar agama lebih banyak dan konsisten. Termasuk untuk belajar menghafal ayat-ayat suci Al Qur'an.
Di sekolah, anak-anak belajar
mengaji bersama para asatidz yang memang konsen dan lebih paham di bidangnya. Saya
berharap mereka selalu dekat dengan Al Qur’an dimanapun berada, baik ketika
masih bersama saya atau ketika merantau. Jangan sampai lelah dan menjauh dari
ayat-ayat Allah. Jangan sampai lengah ataupun berhenti untuk mempelajari
ayat-ayatNya.
Kalau
di rumah, saya memberikan kebebasan untuk urusan mengaji ini. Ops... kebebasan apa ya? Bebas
memilih cara dan metode. Tapi tetap dengan membuat jadwal rutin untuk mengaji
setiap hari baik. Biasanya selepas Maghrib.
Kalau
di rumah, mereka bisa memakai buku mengaji dari sekolahnya. Mereka sudah patuh pada pakemnya, memakai
buku tersebut. Sementara kalau sedang pergi-pergi, tidak mungkin bukunya dibawa
kemana-mana. Nanti kalau terselip dan hilang lalu besoknya masuk sekolah kan
gawat juga. Solusinya dengan menggunakan aplikasi belajar Al Qur’an dan menonton
channel youtube.
Kali
ini saya mau cerita tentang channel youtube yang dipakai anak-anak untuk belajar
menghafal juz Amma. Sudah lama saya subcribe Kastari Sentra untuk memperdengarkan ayat-ayat suci Al Qur’an. Saya
download beberapa surat buat si bungsu belajar hafalan. Kalau senggang saya
buka offline. Menontonnya bareng saya sambil santai-santai, selonjoran bahkan
tiduran.
Waktunya bisa kapan saja. Kadang menjelang tidur. Tapi saya tidak cukup konsisten. Karena sebelum tidur itu urusannya banyak dan sering drama juga. Tapi sebenarnya enak kalau menjelang tidur. Anaknya sudah lelah lalu mendengarkan murottal itu seperti sedang mendengarkan lagu nina bobo. Kadang ketika pagi hari setelah urusan bangun tidur dan sholat shubuh sambil menunggu saya selesai memasak.
Yang
menarik adalah kami mendengarkan suara anak mengaji tanpa merasa sedang belajar
mengaji. Karena setiap surat dibuat dengan model film animasi, jadi seolah
sedang menonton film saja. Saya download di gadget jadi bisa diputar
dimana saja.
Tokohnya
Diva, seorang gadis kecil yang aktif dan seekor kucing putih yang lucu. Film animasi
berkisah tentang aktivitas Diva dan kucingnya. Kadang ada tokoh lain yaitu manusia dan binatang sebagai
figuran. Untuk jalan cerita, tidak jelas. Intinya kegiatan bermain Diva di alam terbuka. Film animasi ini seperti
sebuah penggalan adegan saja. Bisa jadi karena terbentur durasi yang pendek sehingga jalan ceritanya bisa dikatakan kurang.
Channel
youtube Kastari Sentra ini bermanfaat banget buat anak-anak yang sedang belajar
mengaji dan hafalan. Gambarnya lucu dengan warna-warna cerah, sudah cukup sebagai sarana belajar. Kadang anak
saya tidak ikut menghafal, tapi menonton. Tidak masalah juga sih. Karena telinga
masih mendengar surat-surat Al Qur’an. Secara tak sadar otak akan merekamnya.
Di
bagian bawah film ada teks berupa ayat yang sedang dibaca. Tulisannya besar dan
mudah untuk dibaca anak-anak. Sedangkan suara murottalnya merdu dan jelas tajwidnya.
Bagi
anak-anak, menonton sambil belajar itu menyenangkan. Mereka tidak seperti sedang disuruh belajar. Sebaliknya mereka hanya disuruh menonton film animasi. Mereka bisa menirukan
suara murottal sambil bermain-main juga. Apalagi buat anak kecil yang aktif. Bisa
diam dengan kedua mata yang menatap ke layar handphone pasti luar biasa.
Oh
ya, saya berharap ada tokoh anak laki-laki. Karena bagaimanapun, anak saya
laki-laki dan lebih suka dengan tokoh dengan jenis kelamin yang sama seperti
dia.
^_^
Waah bisa diterapkan ini mbak
BalasHapusIya, silakan.
Hapus