Ibu Jangan Sakit
Selasa, 22 Januari 2019
20 Komentar
Menjadi
ibu itu dituntut untuk sehat dan kuat. Tetap semangat menjalani hari-hari bersama keluarga. Tahan banting dalam segala situasi. Memangnya barang ya? Tak peduli
cuaca sedang panas banget atau hujan yang tak kunjung reda, tubuh harus tetap
kuat untuk mengurus anak-anak.
Tubuh
kuat, sehat dan segar (memang tanaman ya!) sepanjang hari. kalau bisa sepanjang
masa. Pusing sedikit jangan mengeluh, urusan anak-anak tidak boleh ada jeda. Tidak
ada kata libur.
Tapi
saya sakit. Siapa juga yang mau sakit. Pengennya tetap sehat dan mampu
beraktivitas seperti biasa. Pengennya tetap bisa memasak. Tetap bisa mengantar
dan menjemput anak. Tetap bisa belanja. Tetap bisa melakukan kegiatan
sehari-hari.
Dulu
ketika anak-anak masih kecil, saya sudah menangis sesenggukan kalau tubuh
sedang ngedrop. Mending kalau suami ada di rumah. Lha, ini suami dinas di luar
kota. Mau minta tolong tetangga kok ya menyusahkan orang. Tapi bagaimana lagi,
sebagai pelaku LDM saya tidak bisa hidup sendiri dalam keadaan seperti ini. Alhamdulillah
ada saja yang membantu, meski sebentar, ada adik ipar yang bersedia momong
anak.
Sesekali
masih meminta tolong tetangga dan teman-teman yang rumahnya dekat dengan saya, “Punya
obat ini nggak?” Pernah juga saya minta diantar ke dokter. Ditunggu sampai
selesai, sampai pulang ke rumah.
Saya
pikir menjadi ibu tidak boleh sakit karena banyak yang harus dikerjakan. Seperti
menyediakan makanan, urusan baju dan antar jemput anak. Sehari saja tepar,
pasti saya sudah sudah menelpon kemana-mana untuk minta tolong.
Nah,
begitu merasa badan tidak nyaman, saya segera meminum obat. Saya tidak mau
menunggu sampai tepar baru meminum obat. Tidak! Sakit jangan lama-lama. Sehari
saja. Kalau bisa tidak usah sakit. Sehat terus. Ini kok seperti sedang nego
dengan yang membuat hidup, sih!
Kalau
sekarang, anak-anak gedhe, dalam arti tidak ada lagi anak balita dan tentu saja tidak serepot dulu ketika masih bayi. Mereka lebih
mandiri. Sudah lebih mampu mengurus diri sendiri. Kalau saya tidak sanggup
masak dan mereka juga tidak mau repot di dapur ya beli saja. Dibikin simple saja hidup ini. Tidak perlu
membebani diri.
Begitu
juga urusan antar jemput ini. kalau tidak bisa, numpang saja sama teman si
anak. Atau ikut jemputan motor atau mobil.
Saya
melihat kondisi sekarang sudah lebih mudah. Dulu di tempat saya hanya ada satu
warung nasi. Sekarang sudah banyak pilihan. Pagi sudah berderet penjual makanan
di pinggir jalan. Agak siang, mereka selesai berjualan. Ganti warung-warung yang
buka, bakul gorengan dan jajanan kaki lima.
Karena
sampai saat ini saya masih menjadi pelaku LDM, maka saya membutuhkan bantuan
orang lain. Kecuali kalau cuma pusing dan masih bisa melakukan pekerjaan
ringan. Urusan rumah tetap lancar.
Yang
perlu dilakukan ketika ibu sakit:
- Segera berobat dan istirahat
- Sosialisasi kepada anak-anak (kecuali kalau masih bayi tentu tak bisa)
- Meminta bantuan orang terdekat
Anak-anak
biasanya mengerti kondisi ibu. Anak-anak saya laki-laki semua sejak kecil saya
biasakan dengan pekerjaan dapur. Ini penting karena jika ada keadaan seperti
ini minimal mereka bisa membuat menu sederhana untuk sarapan lalu berangkat ke
sekolah.
^_^
Memang barang ya ?.
BalasHapusMemang tanaman ya ?.
Dua kalimat itu bikin aku langsung ngakak bacanya :D
Tapi benar, sosok dan peran ibu itu sangat penting.
Post ini jadi mengingatkan mamaku.
Dan aku selalu khawatir tentang kesehatan mamaku yang beranjak ke usia senja.
Semoga selalu diberi kesehatan ya mama mas Himawan.
HapusTugas seorang ibu memang berat ya. Makanya kusalut sama kalian para Ibu. saya yang masih single sih gak kepikiran deh bisa sekuat itu.
BalasHapusSemoga semua ibu-ibu di dunia sehat-sehat selalu ya. Amin!
Makasih mbak
HapusIbu benar-benar pemberi kehangatan pada keluarga, kalau ibu sakit...semua ikut lesu dan banyak hal jadi seolah macet tak bisa berjalan seperti biasa
BalasHapusTerasa banget peran ibu
Hapussemangat mba semoga sehat selalu, aku sangat merasakan sekali dengan dua anak masih cimit2 yang satu masih menyusui satu lagi balita masyaAlloh ruarbiasa energi yang harus aku keluarkan apalagi kalau aku sakit tapi tetep harus mau ga mau mengerjakan rutinitas mba hehehe *jadi curhat
BalasHapusCapeknya berkali lipat kalau punya anak kecil.
Hapussemoga cepat sembuh ya mba, waduh dalam kondisi apapun sepertinya kegiatan ngeblog tetap lancar ya mba hehehe harus di contoh nih.
BalasHapusMakasih mas
HapusMenjadi sakit itu gak enak ya mba, apalagi masih punya anak anak kecil yang masih tergantung sama kita, semangat, semoga lekas sembuh ya mba :)
BalasHapusAamiin. Makasih.
HapusSemoga cepat sembuh mba... anak2 saya 3 cwo paling care kalo umminya yang sakit
BalasHapusAlhamdulillah, anak2 perhatian ya.
HapusWah luar biasa sekali ya bun. Perjuangannya waktu itu. Lagi sakit,suami jauh. Hiks. Aku ikutan sedih. Bener ya jadi ibu mah harus kuat kita ya. Bahkan lagi sakit pun terkadang kita suka memaksakan diri karena ada banyak hal yang harus diurusin
BalasHapusBener deh, sampai aku memaksakan diri.
HapusSetuju, kita ngga bole sakit, semoga keluarga kita sehat selalu mom
BalasHapusBisa kacau ya kalau kita yang sakit.
HapusKlo anak sakit emak dipastikan setelahnya bakalan sakit krn kurang tidur jagain anak. Tp emak ga boleh ikutan sakit, sudah pasti rumah nggak akan keurus 😩😩
BalasHapusKadang ikut gak doyan makan gara-gara anak sakit.
Hapus