Ibu Jangan Sakit


ibu jangan sakit


Menjadi ibu itu dituntut untuk sehat dan kuat. Tetap semangat menjalani hari-hari bersama keluarga. Tahan banting dalam segala situasi. Memangnya barang ya? Tak peduli cuaca sedang panas banget atau hujan yang tak kunjung reda, tubuh harus tetap kuat untuk mengurus anak-anak.

Tubuh kuat, sehat dan segar (memang tanaman ya!) sepanjang hari. kalau bisa sepanjang masa. Pusing sedikit jangan mengeluh, urusan anak-anak tidak boleh ada jeda. Tidak ada kata libur.

Tapi saya sakit. Siapa juga yang mau sakit. Pengennya tetap sehat dan mampu beraktivitas seperti biasa. Pengennya tetap bisa memasak. Tetap bisa mengantar dan menjemput anak. Tetap bisa belanja. Tetap bisa melakukan kegiatan sehari-hari.

Dulu ketika anak-anak masih kecil, saya sudah menangis sesenggukan kalau tubuh sedang ngedrop. Mending kalau suami ada di rumah. Lha, ini suami dinas di luar kota. Mau minta tolong tetangga kok ya menyusahkan orang. Tapi bagaimana lagi, sebagai pelaku LDM saya tidak bisa hidup sendiri dalam keadaan seperti ini. Alhamdulillah ada saja yang membantu, meski sebentar, ada adik ipar yang bersedia momong anak.

Sesekali masih meminta tolong tetangga dan teman-teman yang rumahnya dekat dengan saya, “Punya obat ini nggak?” Pernah juga saya minta diantar ke dokter. Ditunggu sampai selesai, sampai pulang ke rumah.

Saya pikir menjadi ibu tidak boleh sakit karena banyak yang harus dikerjakan. Seperti menyediakan makanan, urusan baju dan antar jemput anak. Sehari saja tepar, pasti saya sudah sudah menelpon kemana-mana untuk minta tolong.

Nah, begitu merasa badan tidak nyaman, saya segera meminum obat. Saya tidak mau menunggu sampai tepar baru meminum obat. Tidak! Sakit jangan lama-lama. Sehari saja. Kalau bisa tidak usah sakit. Sehat terus. Ini kok seperti sedang nego dengan yang membuat hidup, sih!

Kalau sekarang, anak-anak gedhe, dalam arti tidak ada lagi anak balita dan tentu saja tidak serepot dulu ketika masih bayi. Mereka lebih mandiri. Sudah lebih mampu mengurus diri sendiri. Kalau saya tidak sanggup masak dan mereka juga tidak mau repot di dapur ya beli saja. Dibikin simple saja hidup ini. Tidak perlu membebani diri.

Begitu juga urusan antar jemput ini. kalau tidak bisa, numpang saja sama teman si anak. Atau ikut jemputan motor atau mobil.

Saya melihat kondisi sekarang sudah lebih mudah. Dulu di tempat saya hanya ada satu warung nasi. Sekarang sudah banyak pilihan. Pagi sudah berderet penjual makanan di pinggir jalan. Agak siang, mereka selesai berjualan. Ganti warung-warung yang buka, bakul gorengan dan jajanan kaki lima.

Karena sampai saat ini saya masih menjadi pelaku LDM, maka saya membutuhkan bantuan orang lain. Kecuali kalau cuma pusing dan masih bisa melakukan pekerjaan ringan. Urusan rumah tetap lancar.

Yang perlu dilakukan ketika ibu sakit:


  1. Segera berobat dan istirahat
  2. Sosialisasi kepada anak-anak (kecuali kalau masih bayi tentu tak bisa)
  3. Meminta bantuan orang terdekat


Anak-anak biasanya mengerti kondisi ibu. Anak-anak saya laki-laki semua sejak kecil saya biasakan dengan pekerjaan dapur. Ini penting karena jika ada keadaan seperti ini minimal mereka bisa membuat menu sederhana untuk sarapan lalu berangkat ke sekolah.

^_^
Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

20 Komentar untuk "Ibu Jangan Sakit"

  1. Memang barang ya ?.
    Memang tanaman ya ?.
    Dua kalimat itu bikin aku langsung ngakak bacanya :D

    Tapi benar, sosok dan peran ibu itu sangat penting.

    Post ini jadi mengingatkan mamaku.
    Dan aku selalu khawatir tentang kesehatan mamaku yang beranjak ke usia senja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga selalu diberi kesehatan ya mama mas Himawan.

      Hapus
  2. Tugas seorang ibu memang berat ya. Makanya kusalut sama kalian para Ibu. saya yang masih single sih gak kepikiran deh bisa sekuat itu.

    Semoga semua ibu-ibu di dunia sehat-sehat selalu ya. Amin!

    BalasHapus
  3. Ibu benar-benar pemberi kehangatan pada keluarga, kalau ibu sakit...semua ikut lesu dan banyak hal jadi seolah macet tak bisa berjalan seperti biasa

    BalasHapus
  4. semangat mba semoga sehat selalu, aku sangat merasakan sekali dengan dua anak masih cimit2 yang satu masih menyusui satu lagi balita masyaAlloh ruarbiasa energi yang harus aku keluarkan apalagi kalau aku sakit tapi tetep harus mau ga mau mengerjakan rutinitas mba hehehe *jadi curhat

    BalasHapus
  5. semoga cepat sembuh ya mba, waduh dalam kondisi apapun sepertinya kegiatan ngeblog tetap lancar ya mba hehehe harus di contoh nih.

    BalasHapus
  6. Menjadi sakit itu gak enak ya mba, apalagi masih punya anak anak kecil yang masih tergantung sama kita, semangat, semoga lekas sembuh ya mba :)

    BalasHapus
  7. Semoga cepat sembuh mba... anak2 saya 3 cwo paling care kalo umminya yang sakit

    BalasHapus
  8. Wah luar biasa sekali ya bun. Perjuangannya waktu itu. Lagi sakit,suami jauh. Hiks. Aku ikutan sedih. Bener ya jadi ibu mah harus kuat kita ya. Bahkan lagi sakit pun terkadang kita suka memaksakan diri karena ada banyak hal yang harus diurusin

    BalasHapus
  9. Setuju, kita ngga bole sakit, semoga keluarga kita sehat selalu mom

    BalasHapus
  10. Klo anak sakit emak dipastikan setelahnya bakalan sakit krn kurang tidur jagain anak. Tp emak ga boleh ikutan sakit, sudah pasti rumah nggak akan keurus 😩😩

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kadang ikut gak doyan makan gara-gara anak sakit.

      Hapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel