Taman Balai Kota Surabaya: Teduh, Asri dan Bersih
Jumat, 04 Januari 2019
16 Komentar
Bertahun-tahun
saya memendam keinginan untuk melihat dari dekat balai kota Surabaya. Termasuk
melihat anak-anak kecil yang menikmati kebahagiaan hakiki, bermain air mancur
di depan balai kota. Sungguh pemandangan yang natural.
Baca juga Semanggi Suroboyo Bikin Kangen....
Alasan
suami ketika menolak permintaan saya kesini adalah karena susah parkir. Padahal
setiap mendekati balai kota saya siap berteriak, “Berhenti!”
“Memangnya
mau berhenti dimana? Ini Surabaya! SURABAYA! Kita nggak bisa parkir sembarangan!”
kata suami.
Akar
permasalahannya adalah kami tidak tahu lokasi parkir. Karena dilihat sekilas,
ada deretan pembatas jalan (apa ya namanya, yang biasa dipakai untuk menutup
jalan). Kalau mobil bergerak dengan kecepatan sedang, pembatas ini seolah
menutupi jalan.
Tapi
kok banyak orang di depan balai kota. Apalagi anak-anak yang bermain air
mancur. Tidak berkurang. Setiap melewati balai kota selalu melihat pemandangan
seperti ini. Saya biasanya main ke Surabaya kalau hari libur. Yang jelas,
orang-orang yang datang naik kendaraan. Masak jalan kaki. Entah kalau naik
angkot.
Pada
tanggal 1 Januari 2019, jalanan Surabaya sepi, lenggang. Pada ruas jalan
tertentu serasa seperti jalan milik pribadi. Saya sampai takjub melihat suasana
seperti ini. No macet, yes!
Ketika
mobil sudah mendekati balai kota, saya meminta untuk jalan pelan-pelan agar
tidak kebablasan.
Saya
meminta suami untuk berbelok, “Belok sini!”
“Ditutup
jalannya!”
“Sudah
berhenti aja!”
Pokoknya
setiap lewat seperti sedang ditutup jalannya. Begitu dekat, terlihat ada celah
untuk kendaraan yang ingin masuk. Tapi terlambat, mobil sudah tidak mungkin
berbelok. Mau balik lagi, harus siap muter-muter. Itu bikin pusing buat yang
tidak begitu akrab dengan jalur satu arah kota Surabaya.
Untungnya
sejak tadi jalan lenggang. Saya bisa meminta suami untuk sejenak mampir di
balai kota. Agak ragu-ragu, suami menurut, berbelok ke samping balai kota. Ada banyak
mobil yang diparkir di tempat teduh ini. Beberapa satpol PP berjaga di lokasi. Tidak
banyak, tapi cukup membuat kami tahu ada yang mengawasi selain Allah.
Andai
dari dulu mau mampir, si bungsu yang masih kecil bisa ikut bermain air mancur. Berbasah-basah
bersama dengan anak-anak kecil seusianya. Sungguh ini masa kecil yang hakiki.
Waktu
itu matahari sudah mulai terik, meski belum tengah hari. Tapi anak-anak masih
betah bermain air. Basah sudah seluruh tubuh mereka. Ketika air muncrat, segera
saja anak-anak ini mendekat dan menikmati semburan air yang keluar dari
lubang-lubang lantai. Sebentar kemudian air itupun berhenti. Anak-anak tertawa
bahagia.
Sepanjang
area balai kota ini saya senang melihat begitu teduhnya kota Surabaya. Wajah ibu
kota terus berbenah. Salut dan bangga banget dengan kerja keras Bu Risma. Walaupun
bukan penduduk Surabaya, toh saya juga ikut menikmati segala perubahan baik
ini.
Deretan
pohon-pohon (entah apa namanya) menjulang, memberikan efek rindang bagi para
pejalan kaki. Di pohon-pohon tersebut menempel bunga-bunga anggrek yang mekar
sempurna. Bukan sekedar hijau, tapi berwarna-warni memanjakan mata yang lelah
berkeliling kota.
Jalur
pedestrian dibuat nyaman dan aman. Di bagian tepi ditaruh bangku-bangku sebagai
tempat duduk tiga orang. Ada sekat-sekatnya. Ada banyak bangku sehingga saya
bisa memilih salah satu untuk duduk santai sambil melihat suasana jalan.
Tempat
yang cocok untuk sekedar duduk adalah di bagian samping balai kota, di dekat
tempat parkir kendaraan. Disini tempatnya rindang. Sambil ngemil lalu
bungkusnya dibuang di tempat sampah terdekat.
Setelah
berjalan-jalan di air mancur dan pedestrian kemudian kembali lagi ke parkiran,
saya berniat masuk saja ke balai kota. Bukan masuk gedungnya ya. Tadi saya
melihat ada satu keluarga yang main dekat air mancur di taman. Saya pikir
mungkin orang dalam (pegawai). Ternyata tidak.
Jadi
balai kota ini dibuka untuk umum. Karena ini hari libur, maka pengunjung bebas
masuk ke taman yang terletak di depan gedung balai kota. Pintu gerbang terbuka
lebar. Disampingnya adalah pos petugas keamanan.
Taman
balai kota di akhir pekan dan hari libur menjadi ruang publik. Banyak warga
yang memanfaatkan untuk sekedar berkumpul bersama keluarga. Yang hobi olah raga
bisa melewati jogging track yang mengelilingi taman.
Sejauh
yang saya lihat, taman balai kota ini bersih. Di area pedestian juga demikian. Tak
ada sampah yang berceceran kecuali daun-daun kering yang jatuh berguguran. Itupun
tak banyak. Saya yakin tak lama kemudian pasti sudah kembali bersih lagi.
Tempat
sampah ada di sudut-sudut taman. Di dekat pintu masuk tadi lebih banyak lagi
tempat-tempat sampah yang dikumpulkan. Soal kebersihan ini mendapat perhatian
penting.
Kesan
saya, tempat ini sangat asri. Ditengah teriknya kota Surabaya, saya bisa
mencari tempat berteduh yang memanjakan mata. Pohon-pohon palem menjadi tempat
berkembang biak anggrek merah dan ungu. Pohon-pohon
tersebut berjajar rapi, mengapit tiang-tiang bola lampu. Kemudian tanaman pucuk
merah yang dibentuk lancip dan rapi.
Di
dalam area ini ternyata masih ada air mancur. Di dua tempat, sama seperti yang
di depan tadi. Namun disini lebih sepi. jarang yang bermain air. Ada juga
anak-anak kecil yang main kemudian diajak pulang ibunya. Anaknya mogok. Berjongkok
di dekat air mancur sambil menangis. Tapi karena tidak kunjung mendapat
perhatian, si anak akhirnya pasrah, ikut ibunya pulang. Mungkin dia sudah lama
bermain air.
Di
dekat air mancur yang besar ada bangku. Sayangnya, menurut saya penempatan
bangku ini kurang tepat. Panas pool! Kalau pagi dan sore tidak masalah buat
duduk-duduk. Tapi kalau siang, siapa juga yang mau duduk dibawah sengatan sinar
matahari. Kecuali untuk kepentingan foto. Lol!
Secara
keseluruhan, balai kota ini adem, segar, dan asri. Dengan pohon-pohon yang
menghijau, sanggup untuk mengurangi polusi udara di sekitarnya. Andai kantor-kantor
pemerintahan dibuat seperti ini, wajah kaku gedung-gedung mungkin akan pudar. Ruang
hijau menciptakan ketenangan dan kebahagiaan bagi orang-orang disekitarnya. Mungkin
ekspektasi saya berlebihan. Tapi kali ini saya harus mengakui, berada di taman
balai kota rasanya seperti di tempat-tempat wisata yang pernah saya datangi.
***
Oh
ya, buat yang lagi jalan-jalan kesini dan pengen menunaikan sholat, jangan ragu
untuk mampir di masjid Al Muhajirin. Lokasinya berada di belakang balai kota. Masjid
ini bisa terlihat dari pedestrian balai kota. Masjidnya ber AC, bersih, rapi
dan nyaman. Area paling wangi ada di tempat wudhu dan toilet. Tersedia banyak
mukena. Air minum gratis ada di depan masjid dan ruangan dekat tempat wudhu. Yang
membawa mobil bisa parkir di depan masjid karena halamannya sempit. Bayar
parkir mobil Rp 5.000.
^_^
cantik banget balai kota nya. udah gitu ada air mancurnya. seru bawa anak2 main kesitu.
BalasHapusbeda banget sama balai kota di daerah ku (tangerang). isi nya banyak tukang jajan sama orang pacaran kalo malem. haha
Ini bersih dari pedagang makanan. Seneng lihatnya.
HapusBersih dan bagus bangets...pantesan hari libur ke sininya ya, awalnya mikir kok boleh ya duduk-duduk santai di balai kota kwkww. Tapi keren ah memang Bu Risma...Saluuut!
BalasHapusOh ya itu bangku memang untuk sunbathing sepertinya hahaha
Bu Risma memang keren.
HapusHaha...sunbathing ya.
Surabaya Sparkling udh mulai terlihat. Apalagi pas bunga tabebuya mekar kmren udh kayak jepang
BalasHapusAh, aku nyesel belum sempat lihat mekarnya bunga tabebuya.
HapusSuch a good improvement! Ga heran sih wako-nya Bu Risma, junjunganqu. Semoga nanti kota-kota lain mengikuti jejak ini biar banyak ruang terbuka yang ramah dan nyaman untuk masyarakat. ❤
BalasHapusSiapa sih nggak pengen kotanya didandanin kayak gini. Semoga ya menular ke kota-kota lain.
HapusRapi banget ya mbak tata kotanya, salut banget Bu Risma. Ingin deh main kesanaa.. Sore-sore pasti syahdu ya
BalasHapusBu Risma memang hebat!
HapusAku penasaran banget sama Surabaya sekarang. Banyak dipuji. Sudah beberapa kali rencana tapi belum berangkat juga. Aku terakhir kesana udah lama banget bertahun-tahun, waktu masih kerja dulu.
BalasHapusBanyak perubahannya mbak. Surabaya makin hijau ditangan Bu Risma.
HapusUdah lama gak ke Surabaya. Kata orang2 sih tambah cantik. Ternyata beneran. Nice info, Mbak. Saya catet, nih. Akan jadi salah satu tujuan utama saya kalo mbolang ke es-be-ye nanti :) insya Allah
BalasHapusAamiin.
HapusPernah studi banding ke pemkot sby, kami ditunjukkan bagaimana sistem pemantauan kinerja para ASN disana. Salut ut inovasi pemkot SBY
BalasHapusIya, banyak perubahannya Surabaya.
Hapus