Taman Balai Kota Surabaya: Teduh, Asri dan Bersih


taman balai kota surabaya


Bertahun-tahun saya memendam keinginan untuk melihat dari dekat balai kota Surabaya. Termasuk melihat anak-anak kecil yang menikmati kebahagiaan hakiki, bermain air mancur di depan balai kota. Sungguh pemandangan yang natural.

Alasan suami ketika menolak permintaan saya kesini adalah karena susah parkir. Padahal setiap mendekati balai kota saya siap berteriak, “Berhenti!”

“Memangnya mau berhenti dimana? Ini Surabaya! SURABAYA! Kita nggak bisa parkir sembarangan!” kata suami.

Akar permasalahannya adalah kami tidak tahu lokasi parkir. Karena dilihat sekilas, ada deretan pembatas jalan (apa ya namanya, yang biasa dipakai untuk menutup jalan). Kalau mobil bergerak dengan kecepatan sedang, pembatas ini seolah menutupi jalan.

air mancur


Tapi kok banyak orang di depan balai kota. Apalagi anak-anak yang bermain air mancur. Tidak berkurang. Setiap melewati balai kota selalu melihat pemandangan seperti ini. Saya biasanya main ke Surabaya kalau hari libur. Yang jelas, orang-orang yang datang naik kendaraan. Masak jalan kaki. Entah kalau naik angkot.

Pada tanggal 1 Januari 2019, jalanan Surabaya sepi, lenggang. Pada ruas jalan tertentu serasa seperti jalan milik pribadi. Saya sampai takjub melihat suasana seperti ini. No macet, yes!

Ketika mobil sudah mendekati balai kota, saya meminta untuk jalan pelan-pelan agar tidak kebablasan.

pedestrian


Saya meminta suami untuk berbelok, “Belok sini!”

“Ditutup jalannya!”

“Sudah berhenti aja!”

Pokoknya setiap lewat seperti sedang ditutup jalannya. Begitu dekat, terlihat ada celah untuk kendaraan yang ingin masuk. Tapi terlambat, mobil sudah tidak mungkin berbelok. Mau balik lagi, harus siap muter-muter. Itu bikin pusing buat yang tidak begitu akrab dengan jalur satu arah kota Surabaya.

Untungnya sejak tadi jalan lenggang. Saya bisa meminta suami untuk sejenak mampir di balai kota. Agak ragu-ragu, suami menurut, berbelok ke samping balai kota. Ada banyak mobil yang diparkir di tempat teduh ini. Beberapa satpol PP berjaga di lokasi. Tidak banyak, tapi cukup membuat kami tahu ada yang mengawasi selain Allah.

balai kota surabaya


Andai dari dulu mau mampir, si bungsu yang masih kecil bisa ikut bermain air mancur. Berbasah-basah bersama dengan anak-anak kecil seusianya. Sungguh ini masa kecil yang hakiki.

Waktu itu matahari sudah mulai terik, meski belum tengah hari. Tapi anak-anak masih betah bermain air. Basah sudah seluruh tubuh mereka. Ketika air muncrat, segera saja anak-anak ini mendekat dan menikmati semburan air yang keluar dari lubang-lubang lantai. Sebentar kemudian air itupun berhenti. Anak-anak tertawa bahagia.

Sepanjang area balai kota ini saya senang melihat begitu teduhnya kota Surabaya. Wajah ibu kota terus berbenah. Salut dan bangga banget dengan kerja keras Bu Risma. Walaupun bukan penduduk Surabaya, toh saya juga ikut menikmati segala perubahan baik ini.

pedestrian


Deretan pohon-pohon (entah apa namanya) menjulang, memberikan efek rindang bagi para pejalan kaki. Di pohon-pohon tersebut menempel bunga-bunga anggrek yang mekar sempurna. Bukan sekedar hijau, tapi berwarna-warni memanjakan mata yang lelah berkeliling kota.

Jalur pedestrian dibuat nyaman dan aman. Di bagian tepi ditaruh bangku-bangku sebagai tempat duduk tiga orang. Ada sekat-sekatnya. Ada banyak bangku sehingga saya bisa memilih salah satu untuk duduk santai sambil melihat suasana jalan.

Tempat yang cocok untuk sekedar duduk adalah di bagian samping balai kota, di dekat tempat parkir kendaraan. Disini tempatnya rindang. Sambil ngemil lalu bungkusnya dibuang di tempat sampah terdekat.

balai kota surabaya


Setelah berjalan-jalan di air mancur dan pedestrian kemudian kembali lagi ke parkiran, saya berniat masuk saja ke balai kota. Bukan masuk gedungnya ya. Tadi saya melihat ada satu keluarga yang main dekat air mancur di taman. Saya pikir mungkin orang dalam (pegawai). Ternyata tidak.

Jadi balai kota ini dibuka untuk umum. Karena ini hari libur, maka pengunjung bebas masuk ke taman yang terletak di depan gedung balai kota. Pintu gerbang terbuka lebar. Disampingnya adalah pos petugas keamanan.

Taman balai kota di akhir pekan dan hari libur menjadi ruang publik. Banyak warga yang memanfaatkan untuk sekedar berkumpul bersama keluarga. Yang hobi olah raga bisa melewati jogging track yang mengelilingi taman.

air mancur


Sejauh yang saya lihat, taman balai kota ini bersih. Di area pedestian juga demikian. Tak ada sampah yang berceceran kecuali daun-daun kering yang jatuh berguguran. Itupun tak banyak. Saya yakin tak lama kemudian pasti sudah kembali bersih lagi.

Tempat sampah ada di sudut-sudut taman. Di dekat pintu masuk tadi lebih banyak lagi tempat-tempat sampah yang dikumpulkan. Soal kebersihan ini mendapat perhatian penting.

Kesan saya, tempat ini sangat asri. Ditengah teriknya kota Surabaya, saya bisa mencari tempat berteduh yang memanjakan mata. Pohon-pohon palem menjadi tempat berkembang biak anggrek merah dan ungu.  Pohon-pohon tersebut berjajar rapi, mengapit tiang-tiang bola lampu. Kemudian tanaman pucuk merah yang dibentuk lancip dan rapi.

anggrek


Di dalam area ini ternyata masih ada air mancur. Di dua tempat, sama seperti yang di depan tadi. Namun disini lebih sepi. jarang yang bermain air. Ada juga anak-anak kecil yang main kemudian diajak pulang ibunya. Anaknya mogok. Berjongkok di dekat air mancur sambil menangis. Tapi karena tidak kunjung mendapat perhatian, si anak akhirnya pasrah, ikut ibunya pulang. Mungkin dia sudah lama bermain air.

Di dekat air mancur yang besar ada bangku. Sayangnya, menurut saya penempatan bangku ini kurang tepat. Panas pool! Kalau pagi dan sore tidak masalah buat duduk-duduk. Tapi kalau siang, siapa juga yang mau duduk dibawah sengatan sinar matahari. Kecuali untuk kepentingan foto. Lol!


air mancur

Secara keseluruhan, balai kota ini adem, segar, dan asri. Dengan pohon-pohon yang menghijau, sanggup untuk mengurangi polusi udara di sekitarnya. Andai kantor-kantor pemerintahan dibuat seperti ini, wajah kaku gedung-gedung mungkin akan pudar. Ruang hijau menciptakan ketenangan dan kebahagiaan bagi orang-orang disekitarnya. Mungkin ekspektasi saya berlebihan. Tapi kali ini saya harus mengakui, berada di taman balai kota rasanya seperti di tempat-tempat wisata yang pernah saya datangi. 

***

Oh ya, buat yang lagi jalan-jalan kesini dan pengen menunaikan sholat, jangan ragu untuk mampir di masjid Al Muhajirin. Lokasinya berada di belakang balai kota. Masjid ini bisa terlihat dari pedestrian balai kota. Masjidnya ber AC, bersih, rapi dan nyaman. Area paling wangi ada di tempat wudhu dan toilet. Tersedia banyak mukena. Air minum gratis ada di depan masjid dan ruangan dekat tempat wudhu. Yang membawa mobil bisa parkir di depan masjid karena halamannya sempit. Bayar parkir mobil Rp 5.000.


^_^
Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

16 Komentar untuk "Taman Balai Kota Surabaya: Teduh, Asri dan Bersih"

  1. cantik banget balai kota nya. udah gitu ada air mancurnya. seru bawa anak2 main kesitu.

    beda banget sama balai kota di daerah ku (tangerang). isi nya banyak tukang jajan sama orang pacaran kalo malem. haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini bersih dari pedagang makanan. Seneng lihatnya.

      Hapus
  2. Bersih dan bagus bangets...pantesan hari libur ke sininya ya, awalnya mikir kok boleh ya duduk-duduk santai di balai kota kwkww. Tapi keren ah memang Bu Risma...Saluuut!
    Oh ya itu bangku memang untuk sunbathing sepertinya hahaha

    BalasHapus
  3. Surabaya Sparkling udh mulai terlihat. Apalagi pas bunga tabebuya mekar kmren udh kayak jepang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, aku nyesel belum sempat lihat mekarnya bunga tabebuya.

      Hapus
  4. Such a good improvement! Ga heran sih wako-nya Bu Risma, junjunganqu. Semoga nanti kota-kota lain mengikuti jejak ini biar banyak ruang terbuka yang ramah dan nyaman untuk masyarakat. ❤

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapa sih nggak pengen kotanya didandanin kayak gini. Semoga ya menular ke kota-kota lain.

      Hapus
  5. Rapi banget ya mbak tata kotanya, salut banget Bu Risma. Ingin deh main kesanaa.. Sore-sore pasti syahdu ya

    BalasHapus
  6. Aku penasaran banget sama Surabaya sekarang. Banyak dipuji. Sudah beberapa kali rencana tapi belum berangkat juga. Aku terakhir kesana udah lama banget bertahun-tahun, waktu masih kerja dulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak perubahannya mbak. Surabaya makin hijau ditangan Bu Risma.

      Hapus
  7. Udah lama gak ke Surabaya. Kata orang2 sih tambah cantik. Ternyata beneran. Nice info, Mbak. Saya catet, nih. Akan jadi salah satu tujuan utama saya kalo mbolang ke es-be-ye nanti :) insya Allah

    BalasHapus
  8. Pernah studi banding ke pemkot sby, kami ditunjukkan bagaimana sistem pemantauan kinerja para ASN disana. Salut ut inovasi pemkot SBY

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel