Anak Demam, Kapan Harus ke Dokter
Selasa, 05 Maret 2019
1 Komentar
Demam
merupakan penyakit yang biasa terjadi pada anak-anak. Meski demikian orang tua
tetap khawatir. Ketika demam, anak tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.
Kemudian nafsu makannya berkurang.
Umumnya
suhu tubuh anak normal berkisar anara 36,5-37° C. Lebih dari itu seorang anak
bisa dikatakan sedang demam. Pada beberapa anak, kondisi demam masih bisa
ditangani di rumah. Namun perlu diperhatikan pula, jika kondisi anak tidak
kunjung membaik. Saat seperti itulah orang tua sebaiknya memeriksakan anak ke
dokter.
Dua minggu lalu, si bungsu demam.
Saya menjemputnya sesaat setelah wali kelas mengirim pesan bahwa anak saya
sakit. Deg! Tidak perlu menunggu sampai lama, saya segera pakai hijab dan
berangkat ke sekolah.
Baca juga Jangan Panik Ketika Anak Sakit di Sekolah...
Benar saja. Si bungsu wajahnya kemerahan
dan sayu, seolah menahan rasa sakitnya. Saya ajak pulang secepatnya. Tapi di
jalan dia meminta untuk pelan-pelan. Saya naik motor. Saya pikir dia harus
segera sampai di rumah dan beristirahat.
Jalan yang kami lewati banyak polisi
tidur. Harus jalan pelan-pelan agar si anak tidak terguncang sehingga makin
sakit kepala.
Tiba di rumah langsung saya berikan
obat penurun panas. Beberapa jam tidak ada perubahan. Ya iyalah, baru sekali, saya
mesti waspada kalau obat belum bekerja maksimal. Hampir dua hari masih
mengkonsumsi obat yang sama namun panasnya tidak kunjung turun.
Ayahnya sudah menelpon berkali-kali
dan meminta untuk segera dibawa ke dokter saja. Saya masih menunggu esoknya.
Minimal sampai 3 hari, kalau tidak adem, barulah saya bawa ke dokter. Saya masih menunggu reaksi dari obat penurun panas.
Tidak sampai menunggu 3 hari, si
anak sudah merengek minta ke dokter saja. Keluhannya masih sama, demam, badan lemas disertai
sakit kepala. Baiklah, saya bawa ke dokter sore itu.
Kali ini dokter memberitahu bahwa
wabah demam berdarah menyebabkan banyak pasien memenuhi rumah sakit-rumah sakit
di Tuban. Demikian juga ketika saya membeli obat di apotik, si mbak di apotik
mewanti-wanti untuk menghabiskan obat sesuai dengan dosis karena sedang wabah
demam berdarah.
Dokter menghimbau untuk waspada. Jika
sampai besok sore tidak ada perubahan sama sekali, saya harus membawa ke dokter
lagi dan cek lab. Karena gejala demam berdarah bisa macam-macam seperti radang
tenggorokan, batuk pilek, flu, mual dan muntah. Bisa jadi hari ini panas
tinggi, besok adem kemudian panas lagi.
Memang saat ini banyak anak kecil
yang terserang demam berdarah. Beberapa berakibat fatal, meninggal dunia ketika
baru berobat di rumah sakit. Kondisi seperti ini tentu saja membuat saya
gundah. Anak saya dua hari panasnya tidak kunjung turun. Besok sudah hari
ketiga, dan baru mulai mengkonsumsi obat dari dokter.
Pada hari ketiga, panasnya
sudah mulai turun. Hari selanjutnya sudah adem. Si anak sudah tidak tiduran sepanjang hari. Nafsu makan sudah berangsur
membaik. Tapi saya tetap waspada. Karena kondisi anak belum benar-benar pulih.
Nah,
kondisi seperti apa yang menyebabkan anak harus segera periksa ke dokter?
- Usia anak kurang dari 3 bulan tanpa memandang keadaan anak secara umum.
- Usia anak 3-36 bulan, demam lebih dari 3 hari atau terdapat tanda bahaya.
- Anak usia 3-36 bulan dengan demam tinggi (≥39°c)
- Anak semua usia yang suhunya >40°c
- Anak semua usia dengan kejang demam
- Anak semua usia yang demam berulang lebih dari 7 hari walaupun demam hanya berlangsung beberapa jam saja.
- Anak semua usia dengan penyakit kronik seperti penyakit jantung, kanker, lupus, penyakit ginjal
- Anak demam disertai ruam
Ketika anak demam, orang tua harus siap memberikan pertolongan.
Sumber:
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/demam-kapan-harus-ke-dokter
^_^
Oh syukurlah anaknua bukan demam berdarah ya Bun. Aku juga sekarang parnoan. Jadi selain beres-beres rumah, rajin juga ngolesin minyak telon anti nyamuk. Buat jaga-jaga. Semoga kita terlindungi dari demam berdarah ya
BalasHapus