Serunya Menjelajahi Hutan Mangrove yang Instagrammable di Grand Maerakaca Semarang

Grand Maerakaca merupakan taman mini Jawa Tengah. Ada banyak anjungan kota-kota kabupaten yang menampilkan rumah adat beserta bangunan bersejarah. Setiap anjungan dibuat menarik dan menampilkan ciri khasnya. Untuk melihat anjungan-anjungan disini, kita bisa berjalan kaki atau menyewa sepeda. Setelah puas berkeliling taman mininya Jawa Tengah, jangan lupa untuk menikmati sejuknya suasana hutan Mangrove.

Baca juga Maghrib di Masjid Agung Jawa Tengah....

 

Saya sudah pernah menulis tentang Grand Maerakaca beberapa waktu lalu. Namun sayang, stok foto kurang memadahi. Seingat saya, dulu banyak foto di tempat ini. Entah raib kemana foto-foto tersebut. Saya sudah hampir melupakan masalah foto ketika akhirnya saya sedang bersih-bersih tas dan menemukan SD card kamera yang terselip. OMG!

Jadi, sekalian saja saya upload foto-foto di mangrove di blog. Maksud saya sekalian untuk melengkapi tulisan sebelumnya. Trekking di mangrove ini wajib kalau ke Grand Maerakaca. Karena ini satu tempat di Grand Maerakaca.

Bagi saya, yang menarik justru hutan mangrove ini. Karena hutan mangrove yang rimbun dan adem ini dilihat dari dekat maupun jauh tetap instagrammable. Kita bisa mengambil gambar dari atas cafe atau di hutan mangrove. Hasilnya tetap instagrammable. Tak percaya? Coba deh, foto-foto di beberapa spot berikut!

1. Jalan

Ini adalah tempat favorit muda-mudi untuk mengabadikan moment di hutan mangrove. Eh, tapi  saya tidak termasuk anak muda, cuma berjiwa muda. Yang menarik jika kita memilih tempat yang agak melingkar sehingga foto kita terkesan diujung. Pastikan memilih tempat yang bersih dari sampah jika pengen duduk menghadap air danau.

Bangku

Bagaimana kalau kita memilih duduk selonjoran. Ops...ada orang, berbagi tempat dong! Huhu...nanti kita tunggu waktu bangkunya sedang kosong biar puas pepotoan. Santai banget rasanya bisa duduk disini. Pastikan kita pepotoan tidak menghalangi orang-orang yang lewat.

Di antara pepohonan

Entah sudah berapa kali saya berpapasan dengan muda-mudi yang selfie di tempat ini. Mungkin terlihat romantis kalau foto di jembatan, cie...cie...Tapi si mbak kenapa sendirian?

Jalanan untuk trekking di mangrove dibuat dari papan kayu sementara di beberapa sudut ada bangku untuk beristirahat. Tapi, sepanjang jalur ini banyak orang yang berjalan hilir-mudik. Oh ya, jangan khawatir airnya tenang. Sesekali ada perahu lewat, mengantarkan penumpang yang ingin mengikmati suasana hutan mangrove dari danau buatan.

Hari itu agak mendung, tapi tak menyurutkan langkah para pengunjung untuk menjelajahi hutan mangrove.  Menikmati rimbunnya hutan mangrove dan mencari celah untuk melepas penat. 

Bagi penggemar alam, pohon-pohon mangrove yang hijau dan tertata rapi bakal memberi efek suasana hati yang menyenangkan, adem dan damai. Jalur mangrove dibuat melingkar/berkelok-kelok, sehingga tampak menarik jika dipotret dari atas.  

Di era media sosial seperti ini, daya tarik hutan mangrove menjadi tempat favorit anak muda. Banyak diantara pengunjung yang datang dan mengunggah foto-foto selfie di media sosial mereka. Hal ini menjadikan hutan mangrove semakin mudah dikenal. Secara tak langsung membantu promosi wisata Grand Maerakaca.

Saya memang suka mengunjungi tempat seperti ini. Meskipun ini adalah wisata buatan, hutan juga tidak ujug-ujug ada, danau juga tidak bersih-bersih amat. Namun tetap saja, efek dari hutan itu bikin suasana hati lebih tenang. Sesekali menjauh dari hiruk-pikuk urusan rumah, ngadem di hutan mangrove. Atau melihat hutan mangrove dari kejauhan saja. Ehm... banyak pilihan tempat untuk ngadem.

Kalau teman-teman suka wisata dimana? Kasih tahu ya di kolom komentar.

Happy traveling! 

Nur Rochma

Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

Bagikan Artikel ini