Ingin Berburu Makanan Ramadan? Coba Saja Mampir di Jalan Kalijogo Tuban




 Makanan ramadan


Ramadan menjadi bulan penuh berkah bagi semua orang. Bagi banyak pedagang, bulan ini menjadi moment yang menyenangkan untuk mendapatkan laba. Pedagang makanan semakin menjamur di kota hingga desa. Mereka menggelar dagangannya sepanjang ruas jalan.  

Kalau dulu, di dekat rumah saya masih sepi penjual makanan, beberapa tahun terakhir ini sudah tidak lagi. Ada saja penjual musiman yang mengais rejeki di bulan Ramadan. Saya hanya perlu berjalan kaki saja sudah bisa belanja makanan.

Sementara di dalam kota Tuban, kita bisa belanja makanan untuk berbuka puasa di sepanjang jalan Basuki Rahmad, hingga Jalan Sunan Kalijoga. Di jalan lainnya seperti jalan Mastrip, jalan Pramuka hingga Diponegoro juga ramai. Namun yang paling ramai adalah sepanjang jalan Sunan Kalijogo hingga patung dekat SMPN 3.

Jalan sunan Kalijogo tuban


Yang menarik di jalan Sunan Kalijogo adalah jalannya yang luas dan bisa untuk dua arah. Jadi pembeli dari arah timur maupun barat bisa merapat dan berhenti sembarangan untuk membeli makanan disini. Pastikan kita naik sepeda atau motor saja kalau ingin berhenti sembarangan.

Sebagian besar pedagang makanan menggelar lapak dengan meja-meja lipat atau kayu. Banyak yang menaruh dagangan di mobil sementara untuk dagangan hanya disediakan satu meja saja. Sedangkan pedagang es degan mengandalkan mobil pick up untuk menaruh kelapa muda dan membuat minumannya.

Makanan Ramadan Siap Saji

Ayam geprek siap saji


Mulai ashar, para pedagang menggelar aneka makanan dan minuman. Makanan Ramadan biasanya siap saji. Kita bisa menemukan banyak sayur seperti sayur bayam, sayur sop, sayur lodeh, dan sayur asam yang sudah dikemas di plastik dan aneka tumis sayur juga lauk dalam kemasan mika. Aneka snack, gorengan, dan minuman juga demikian.

Nah, yang ramai banget itu bakul sayur matang. Bagaimana tidak ramai. Ini semacam dewi penyelamat ibu-ibu yang butuh makanan siap santap. Tinggal memilih sayur, lauk, jajan yang diinginkan lalu bayar. Beres kan.



Atau membeli makanan yang sudah termasuk wadahnya. Contohnya saja ayam geprek dalam bowl (mangkuk), gudeg, dsb. Untuk ayam geprek saja tersedia beberapa sambal. Pembeli bisa memilih sambal apa yang disukai. Sudah ada sendoknya pula. Kurang praktis apa lagi! Urusan dapur aman terkendali. Tidak perlu menumpuk cucian piring di rumah. (semoga tidak diprotes oleh aktivis pecinta lingkungan). 

Jelas saja, makanan siap saji ini menolong saya ketika sedang tidak menyediakan makanan di rumah. namanya Geprek expres yang mengerti celah untuk menyenangkan pembeli.

Jadi bukan saja es, salad atau snack yang tingal “hap..hap”, makanan berat juga. Semuanya mudah. Tinggal pilih selera kita mana. Lalu bayar.

Namun ada juga yang sengaja menggelar lapak gorengan musiman. Musim puasa Ramadan seperti ini banyak yang berjualan gorengan di pinggir jalan. Beberapa gorengan sudah siap. Tapi kompor tersedia beserta adonan gorengan. Jika gorengan yang dijual mulai menipis jumlahnya, penjualnya segera menggoreng lagi.

Jika kita penggemar gorengan panas, boleh loh, request sama bakulnya. Minta yang baru digoreng. Bukan yang sudah ready stock, ataupun yang sudah adem. Bagaimana tidak memanjakan pembeli kalau seperti ini. Resikonya cuma satu, kudu siap antre!

Es pisang ijo jalan pramuka


Penjual es juga demikian. Beberapa adonan sudah siap tinggal menyiram sirup dan es batu. Seperti penjual es pisang ijo yang biasa mangkal di Jalan Pramuka. Gelas-gelas berisi pisang yang dibalut tepung berwarna hijau sudah berderet rapi. ketika ada pembeli, si ibu langsung mengambil satu per satu gelas yang sudah ada isinya kemudian dituang dengan bubur putih dan sirup cocopandan. Sedangkan es batu dibungkus dalam plastik terpisah.

Si ibu sangat mengerti apa yang diinginkan pembeli. Karena makan masih nanti jadi es batu harus ditarus secara terpisah agar tidak mengacaukan adonan bubur.

Adapun penjual buah mengiris buah-buah besar agar makin banyak pembeli yang bisa mencicipi buah. Contohnya buah semangka, pepaya dan melon. Buah-buahan seperti ini bisa dibeli separo atau seperempat bagian. Ini cukup murah daripada harus membeli satu buah utuh.

Jalan Sunan Kalijogo dan Aneka Makanan Ramadan

Jalan sunan Kalijogo tuban


Jalan Sunan Kalijogo ini dikenal sebagai tempatnya kuliner. Sebut saja ayam bakar Wong Solo, Pecel Pincuk, masakan padang, warung tenda yang selalu ada ketika sore hingga malam hari, aneka snack dari Mahkota bakery, dsb. Di hari Minggu pagi digunakan sebagai area CFD (Car Free Day). Mau mencari apa saja ada. Mulai dari makanan, baju, mainan hingga bayar pajak kendaraan.

Di bulan Ramadan seperti ini, jalan Sunan Kalijogo makin ramai saja. Pedagang makanan dan pembeli seperti sebuah kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Ada pedagang yang menjual makanan karena memang ada kebutuhan untuk itu. Ada pasarnya yang tak mati.

Meski waktunya cukup pendek, hanya sore hingga beberapa saat setelah maghrib, namun keberadaan para penjual ini cukup banyak menyita perhatian. Pengendara motor yang awalnya tak tertarik untuk belanja akhirnya tergoda. “Kok ramai, ya. Eh itu jualan apa? Nama makanannya kok gak familiar.”

Dari yang cuma mengintip di kaca jendela mobil akhirnya mencari parkiran dan membeli juga. Tapi kadang mobil ikut berhenti sembarangan dan mengganggu lalu lintas. Ya, di sore hari seperti puncak kepadatan lalu lintas. Ini hanya berlaku selama bulan Ramadan.

Pisang aroma


Sesungguhnya bulan Ramadan memberikan banyak berkah kepada pedagang dan pembeli. Kita sama-sama diuntungkan. Beberapa makanan yang saya beli cukup enak, dan rasanya nagih. Seperti pisang aroma. Kata bakulnya terbuat dari pisang tanduk. Pisang ini cukup langka di Tuban. Di stand ini menjual dua macam pisang aroma, yaitu rasa cokelat dan original.  Untuk satu box mika saya membayar Rp 20.000 bisa berisi campuran antara pisang cokelat dan pisang original.

Ada juga pukis. Harganya cukup murah. Saya hanya membayar Rp 3.000 untuk 6 buah pukis yang empuk dan enak. Atau tahu walik yang ternyata milik adik teman saya.

Pukis


Ceritanya saya sedang menyusuri jalan Sunan Kalijogo. Karena suami bawa mobil, sulit untuk parkir, akhirnya dapat berhenti dekat gang SMPN 3. Ya, sudah saya jalan sendiri mencari makana. Kebanyakan penjual snack dan minuman. Sedangkan makanan berat seperti nasi (ada sih angkringan) belum ketemu. Ketika sedang jalan itu, ndilalah saya bertemu teman. Mampir sekalian untuk membeli tahu walik yang isinya ikan. Dilengkapi saus petis yang pedas, manis, tahu walik bisa dijadikan snack untuk berbuka.

Makanan Ramadan ini cukup bervariasi. Dari yang makanan jadul hingga kekinian, ada. Mau makanan asli dari Tuban sendiri atau makanan daerah lain seperti asinan, gudeg, dsb ada. Cukup banyak pilihan bagi kita yang tidak sempat memasak. Atau memang sekedar ingin menikmati jajanan kaki lima rasa bintang lima. Yeah, saya tuh yang merasa semuanya enak. Hanya setahun sekali loh ada keramaian seperti ini.

^_^



Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

10 Komentar untuk "Ingin Berburu Makanan Ramadan? Coba Saja Mampir di Jalan Kalijogo Tuban"

  1. Waduh ayam gepreknya enak banget keliatannya. Tapi kalau makan-makanan pedas kaya ayam geprek saya lebih milih makannya di malam hari setelah terawih, karena kalau dimakan pas buka kadang perut suka sakit yang ada nanti malah ganggu pas mau solatnya hehehe.

    BalasHapus
  2. lengkap banget ya mba jajanannya, kalau di daerah saya ngga selengkap itu, tapi tetep aja saya sering berburu takjil hehehe.

    BalasHapus
  3. Ramadhan memang membuat sebagian masyarkaat jadi kreatif membuat dan menjual berbagai jenis takjil

    BalasHapus
  4. Rameee ...juga kebingungan milih jenis penganannya karena hampir selalu membludaknya pedagang dadakan di bulan puasa ..,
    rasanya pengin kuborong semuaaa ...
    wwwkkkkk

    Harga pukisnya 3K dapat 6 kue, itu sama kayak dikotaku pas puasa begini, kak.

    Kalau di hari biasa malah ngga ada kue-kue yang murah kayak gitu ...
    1 pukis saja paling murah 1,5K

    BalasHapus
  5. wah sedap betul ya, hampir di setiap kota selalu punya tempat jualan yg enak2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Berkah Ramadan, di tiap kota ada saja yang jual makanan Ramadan.

      Hapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel