Pilih Menu Paket, Makan Lebih Hemat di Gubuk Sambel, Tuban
Jumat, 10 Mei 2019
4 Komentar
Jujur,
saya kurang update tentang rumah
makan di Tuban. Tapi siang itu mendadak saya tertarik untuk mencoba menu yang
ditawarkan di Gubuk Sambel. Terutama karena harga yang ditawarkan lebih murah
daripada rumah makan lain. Sayangnya bukan di akhir pekan ketika suami sedang
libur. Saya screenshot saja sekilas info yang saya temukan di facebook grup
Aneka Kuliner Tuban. Kemudian saya kirim ke nomor whatsapp suami.
Untuk
makan di luar, saya memang memperhatikan budget. Rencana tinggal rencana,
karena ada saja halangan untuk makan di akhir pekan. Kemudian ketika si sulung
pulang, sekalian saya ajak ke sini.
Dulu,
rumah makan ini bernama Kampung Rajungan. Saya pernah beberapa kali makan
disini, walaupun tidak bisa dikatakan sering. Entah 2 atau 3 kali gitu. Menu
rajungan tergolong mahal bagi saya. Yang makan saya dan anak-anak. Sementara
suami tidak suka, jadi pilih menu lain.
Ketika
mencari alamat Gubuk Sambel, saya terkejut mendapati tempat yang seperti sudah pernah saya kunjungi. Oh, ternyata ini dulunya Kampung
Rajungan. Saya sudah lama tidak ke sini. Berkali-kali saya ragu, “Bener nggak, ya?”
Suasana
di Gubuk Sambel dibuat seolah-olah mirip suasana desa. Ada gubuk dan aneka hasil tanaman palawija. Peralatan makan yang dipajang adalah barang-barang jadul. Sementara itu suasana malam di rumah makan ini temaram. Lampu-lampu kuning membuat saya kurang
maksimal foto-foto. Meski ada satu tempat yang biasa digunakan untuk foto. Saya
skip saja.
Akhirnya
saya pilih meja di dalam ruangan. Satu tempat dengan meja kasir. Disini ada
teve yang menempel di dinding. Sementara yang di luar memang dibuat gubuk-gubuk
dari kayu ditambah kelambu.
Saya
memilih di dalam karena lebih terang saja. Kalau makan ikan butuh cahaya
terang. Takut kena duri ikan kalu remang-remang. Tapi pembeli yang memilih di gubuk-gubuk luar
juga ada. Sambil merasakan angin sepoi-sepoi.
Ketika
pelayannya datang dan memberikan daftar menu, saya sempat bertanya tentang
Kampung Rajungan. Ternyata dia tidak tahu, karena dia baru bekerja pada saat
Gubuk Sambel berdiri.
Tujuan
saya makan disini untuk membuktikan bahwa menu paket yang ditawarkan memang
murah. Saya memilih salah satu paket. Tidak banyak ekspektasi karena ya
biasanya kalau sudah masuk rumah makan, apapun menunya jadi berkali lipat harga
di warung.
Sempat
terjadi salah paham ketika makanan datang. Saya pilih apa, yang datang apa.
Sampai lapor ke kasirnya. Tapi kemudian masalah berakhir damai. Ya iyalah,
pembeli mau menu A masak dikasih menu B. Toh, saya juga bayar.
Menu murah dan enak
Untuk
harga paket, saya rasa memang murah. Harga sekitar 100 ribuan. Tidak ada tambahan biaya lainnya seperti
pajak. Mungkin sudah termasuk di dalamnya. Cuma pembelinya saja yang tidak
tahu.
Pesanan
datang, kami senang. Kami berlima dan langsung menyerbu makanan. Ada ayam bakar
dan gurami bakar. Semuanya dengan ukuran kecil. Jadi jangan mudah tergoda
dengan harga. Kalau murah, ya ukuran yang disesuaikan.
Untuk
rasa, lumayan enak sih. Dengan harga segini, saya memang tidak banyak berharap.
Takutnya tidak sesuai dan menyesal telah membayar. Jadi, bumbunya terasa, tidak
minimalis. Sambalnya sedikit. Sambal ditaruh di tempat sambal dan isinya
sedikit. Untuk saya saja sudah ludes. Apalagi kalau yang makan adalah orang
dewasa, doyan makan pula. Sebaiknya satu orang satu sambal. Daripada sudah
makan dan mendadak rebutan sambal. Jadi kurang asyik.
Yang
bikin bete adalah ketika menunggu. Kalau memilih menu “bakar” biasanya lama.
Karena prosesnya memang lebih lama daripada menggoreng. Belum lagi jika rumah
makan sedang ramai. Siap-siap minum sampai habis segelas. Kemudian pesan lagi.
Bagaimana kalau sudah terlanjur haus dan lapar.
Kalau
memilih untuk membeli gurami per ekor (bukan menu paket) harga satuannya
sekitar Rp 32.000 an. Sekali lagi, ini ukurannya kecil. Bahkan jika untuk makan
berdua.
![]() |
Gurami ndeso. |
Oh
ya, saya sempat memesan gurami ndeso ketika kesini lagi. Agak bingung dengan
menu ini. Tapi karena suami saya penggemar berat gurami, jadi oke aja. Saya
menebak bumbu gurami ndeso seperti apa. Ternyata mirip bumbu pepek (lodeh) yang
pedas.
Untuk
menu paket, gelasnya mungil. Beda jika memesan sendiri. Satu gelas es teh dalam
gelas jumbo. Duh, kenyang maksimal.
Alamat Gubuk Sambel:
Jl. Tengku Umar no. 6 Tuban, Jawa Timur. (Sebelah utara GOR Tuban)
^_^
kesalahan saya buka pas bulan puasa, jam 4 (laper-lapernya). liat posting begini jadi laper kuadrat mbak
BalasHapusJadi auto laper deh
Hapuswah ini depannya samsat ya mbak nur? belum pernah mencoba kuliner yang disebelah sana
BalasHapusIya, mas Andhika.
Hapus