Pilih Menu Paket, Makan Lebih Hemat di Gubuk Sambel, Tuban


gubuk sambel


Jujur, saya kurang update tentang rumah makan di Tuban. Tapi siang itu mendadak saya tertarik untuk mencoba menu yang ditawarkan di Gubuk Sambel. Terutama karena harga yang ditawarkan lebih murah daripada rumah makan lain. Sayangnya bukan di akhir pekan ketika suami sedang libur. Saya screenshot saja sekilas info yang saya temukan di facebook grup Aneka Kuliner Tuban. Kemudian saya kirim ke nomor whatsapp suami.


Untuk makan di luar, saya memang memperhatikan budget. Rencana tinggal rencana, karena ada saja halangan untuk makan di akhir pekan. Kemudian ketika si sulung pulang, sekalian saya ajak ke sini.

gubuk sambel


Dulu, rumah makan ini bernama Kampung Rajungan. Saya pernah beberapa kali makan disini, walaupun tidak bisa dikatakan sering. Entah 2 atau 3 kali gitu. Menu rajungan tergolong mahal bagi saya. Yang makan saya dan anak-anak. Sementara suami tidak suka, jadi pilih menu lain.

Ketika mencari alamat Gubuk Sambel, saya terkejut mendapati tempat yang seperti sudah pernah saya kunjungi. Oh, ternyata ini dulunya Kampung Rajungan. Saya sudah lama tidak ke sini. Berkali-kali saya ragu, “Bener nggak, ya?”

Suasana di Gubuk Sambel dibuat seolah-olah mirip suasana desa. Ada gubuk dan aneka hasil tanaman palawija. Peralatan makan yang dipajang adalah barang-barang jadul. Sementara itu suasana malam di rumah makan ini temaram. Lampu-lampu kuning membuat saya kurang maksimal foto-foto. Meski ada satu tempat yang biasa digunakan untuk foto. Saya skip saja.

gubuk sambel


Akhirnya saya pilih meja di dalam ruangan. Satu tempat dengan meja kasir. Disini ada teve yang menempel di dinding. Sementara yang di luar memang dibuat gubuk-gubuk dari kayu ditambah kelambu.

Saya memilih di dalam karena lebih terang saja. Kalau makan ikan butuh cahaya terang. Takut kena duri ikan kalu remang-remang. Tapi pembeli yang memilih di gubuk-gubuk luar juga ada. Sambil merasakan angin sepoi-sepoi.

Ketika pelayannya datang dan memberikan daftar menu, saya sempat bertanya tentang Kampung Rajungan. Ternyata dia tidak tahu, karena dia baru bekerja pada saat Gubuk Sambel berdiri.

gubuk sambel


Tujuan saya makan disini untuk membuktikan bahwa menu paket yang ditawarkan memang murah. Saya memilih salah satu paket. Tidak banyak ekspektasi karena ya biasanya kalau sudah masuk rumah makan, apapun menunya jadi berkali lipat harga di warung.

Sempat terjadi salah paham ketika makanan datang. Saya pilih apa, yang datang apa. Sampai lapor ke kasirnya. Tapi kemudian masalah berakhir damai. Ya iyalah, pembeli mau menu A masak dikasih menu B. Toh, saya juga bayar.

gubuk sambel


Menu murah dan enak

Untuk harga paket, saya rasa memang murah. Harga sekitar 100 ribuan. Tidak ada tambahan biaya lainnya seperti pajak. Mungkin sudah termasuk di dalamnya. Cuma pembelinya saja yang tidak tahu.

Pesanan datang, kami senang. Kami berlima dan langsung menyerbu makanan. Ada ayam bakar dan gurami bakar. Semuanya dengan ukuran kecil. Jadi jangan mudah tergoda dengan harga. Kalau murah, ya ukuran yang disesuaikan.

menu paket di gubuk sambel


Untuk rasa, lumayan enak sih. Dengan harga segini, saya memang tidak banyak berharap. Takutnya tidak sesuai dan menyesal telah membayar. Jadi, bumbunya terasa, tidak minimalis. Sambalnya sedikit. Sambal ditaruh di tempat sambal dan isinya sedikit. Untuk saya saja sudah ludes. Apalagi kalau yang makan adalah orang dewasa, doyan makan pula. Sebaiknya satu orang satu sambal. Daripada sudah makan dan mendadak rebutan sambal. Jadi kurang asyik.

Yang bikin bete adalah ketika menunggu. Kalau memilih menu “bakar” biasanya lama. Karena prosesnya memang lebih lama daripada menggoreng. Belum lagi jika rumah makan sedang ramai. Siap-siap minum sampai habis segelas. Kemudian pesan lagi. Bagaimana kalau sudah terlanjur haus dan lapar.

Kalau memilih untuk membeli gurami per ekor (bukan menu paket) harga satuannya sekitar Rp 32.000 an. Sekali lagi, ini ukurannya kecil. Bahkan jika untuk makan berdua.

menu gurami ndeso
Gurami ndeso.


Oh ya, saya sempat memesan gurami ndeso ketika kesini lagi. Agak bingung dengan menu ini. Tapi karena suami saya penggemar berat gurami, jadi oke aja. Saya menebak bumbu gurami ndeso seperti apa. Ternyata mirip bumbu pepek (lodeh) yang pedas.

Untuk menu paket, gelasnya mungil. Beda jika memesan sendiri. Satu gelas es teh dalam gelas jumbo. Duh, kenyang maksimal.

Alamat Gubuk Sambel:

Jl. Tengku Umar no. 6 Tuban, Jawa Timur.  (Sebelah utara GOR Tuban)

^_^



Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

4 Komentar untuk "Pilih Menu Paket, Makan Lebih Hemat di Gubuk Sambel, Tuban"

  1. kesalahan saya buka pas bulan puasa, jam 4 (laper-lapernya). liat posting begini jadi laper kuadrat mbak

    BalasHapus
  2. wah ini depannya samsat ya mbak nur? belum pernah mencoba kuliner yang disebelah sana

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel