Back to Nature di Grand Mega Resort, Blora




lobi grand mega resort, cepu


Suami saya itu suka banget bikin staycation mendadak. Bagaimana tidak mendadak, begitu ada waktu (weekend) langsung saja berangkat. Tempat yang dituju tidak jauh, sih. Cuma di Cepu, Blora sekitar 3 jam  dari kampung halaman saya. Itupun masih tidak jelas mau apa saja selain staycation biar tidak membosankan. Tapi untuk hotel sudah ada patokannya. Yang pasti bisa muat kami sekeluarga. Iya dong! Kalau tidak di Grand Mega Resort ya yang mirip-mirip gitu.

Baca juga Sate Ayam Pak Kadirun, Juaranya Sate Ayam Blora.

Karena berangkat terburu-buru, masalah packing baju saya asal ambil di lemari. Bagi laki-laki ini sama sekali tidak masalah. Asal ada satu baju ganti rasanya sudah beres. Jadi saya yang sering dibully gara-gara baju. Karena hanya saya yang perempuan dan ribet masalah baju dan barang bawaan.

Perjalanan lancar, kalaupun macet cuma sebentar.  Paling jalan yang bergelombang dan perbaikan jalan saja. Diberhentikan warga atau siapa gitu yang minta sumbangan. Padahal kalau dipikir-pikir, kendaraan masih bisa melaju meski satu sisi sedang diperbaiki. Mungkin ya karena kebiasaan sih, hampir tiap ada perbaikan jalan pasti ada sumbangan. Kecuali ketika lewat malam hari. Tidak ada yang minta sumbangan.

lobi


Tiba di Cepu, kami tidak segera mencari penginapan. Memang tujuan kami tidak jelas itulah. Tapi saya ingin segera makan siang. Makan sate ayam khas Blora. Jadi bimbang, mencari penginapan atau makan siang. Begitulah kalau tidak direncanakan. Suka-suka (yang nyetir).

Iseng saja ketika memasuki kabupaten Blora, suami mampir di sebuah penginapan setempat. Tanya dulu barangkali cocok. Saya sih ragu karena penginapan di daerah apalagi kalau tidak masuk di jaringan booking hotel biasanya mematok harga sesukanya. Sedangkan fasilitasnya minim.

Pilihan tempat menginap tetap jatuh di Grand Mega Resort

kolam ikan


Meski tak banyak tempat wisata disinggahi, kami puas berkeliling Blora. Kami memutuskan untuk menginap di Grand Mega Resort di Cepu. Saya menunggu di lobby yang modelnya terbuka. Sofa merah menyala menjadi tempat yang nyaman untuk menyandarkan lelah. Duh, pengen segera gegoleran di kamar. Tapi si mas resepsionist kok lama ya.

Dari lobi hotel, suasana alam terasa dekat. Gemericik air kolam berada ditepi lobi. Diatasnya ada satu burung yang diletakkan dalam sangkar. Ini mengingatkan saya akan rumah bapak yang penuh dengan berbagai jenis burung. Karena modelnya terbuka, saya bisa merasakan angin yang  berhembus dari dua sisi, depan dan belakang.

kamar grand mega resort


Setelah urusan dengan mas resepsionist beres, saya segera masuk ke kamar. Untung tidak naik tangga. Kamar kami bernuansa coklat kayu. Karena hotel ini lebih mengutamakan alam, jadi segala sesuatu dihubungkan dengan alam. Seperti lemari baju yang menggunakan bambu kecil untuk pintunya. Demikian juga atap terasnya. Lantai dilapisi kayu. Kamar mandi meskipun tidak ada batunya tapi dibentuk dengan model bebatuan. Tapi saya rasa permukaan lantai jadi kasar. Bahkan ada yang lancip.

Ornamen kayu yang mendominasi kamar menghadirkan suasana nyaman dan tenang. Di teras, ada bangku yang bisa dipakai tiduran karena panjang. Teras ini menarik karena saya bisa melihat suasana di bawah dan sekitarnya meski tiap kamar disekat-sekat.

teras kamar


Untuk kamar saya memilih superior room, dengan double bed. Fasilitas kamar standar seperti kamar hotel pada umumnya, ada teve, meja kursi, kulkas, lemari, pemanas air, air minum, teh, kopi, dsb. Toiletries sama seperti hotel-hotel lainnya. Hanya saja untuk handuk (baru kali ini) saya mendapatkan warna hitam dan kasar.

Lantai kamar yang dilapisi kayu membuat AC tidak terlalu terasa. Tapi kami masih bisa tidur dengan pulas. Sedikit kekhawatiran itu karena disini banyak tanaman, jadi ada saja nyamuk yang ikut menghuni kamar. Makanya, pintu kaca yang menghubungkan dengan teras ditempel pemberitahuan bahwa pintu harus segera ditutup setelah dibuka.

Konsep hotel dengan banyak tanaman memang riskan karena bisa menjadi tempat persembunyian nyamuk. Walaupun setiap hari sekali pihak hotel sudah berusaha untuk membasmi nyamuk, tetap saja ada yang masih membandel. Masuk kamar dan mengganggu para tamu hotel. Ini juga menjadi salah satu keluhan tamu yang tidak suka dengan suasana hotel yang asri dengan banyak tanaman.

baca juga Grand Maerakaca Semarang, Taman Mininya Jawa Tengah.

Jalan pagi di Grand Mega Resort

jalan


Pagi hari adalah saat yang tepat untuk jalan-jalan di area hotel. Saya sudah membayangkan suasana yang sejuk seperti sedang jalan-jalan di taman atau kebun. Wah, benar saja, turun dari lantai dua, saya takjub dengan pohon-pohon besar yang tumbuh di sekitar kamar-kamar hotel.

Jangan kaget ya, disini kami harus naik turun tangga berkali-kali. Entah bagaimana, posisi satu tempat dengan tempat lainnya banyak yang dihubungkan dengan undak-undakan. Tapi tenang, suasananya menyenangkan. Tanaman menjalar hingga pohon yang menjulang itu banyak banget. Setiap melangkah pasti menemukan daun-daun hijau. Serasa di kebun sendiri. Udara segar dengan mudah didapatkan disini.

sepeda hotel


Eits... para tamu yang mau menjaga kebugaran bisa masuk ke ruang gym. Selain itu ada fasilitas sepeda. Tempat sepeda masih di lobi dekat dengan kamar kami. Sepeda ini bisa digunakan dengan bebas dan sepuasnya. Rutenya bisa di area hotel hingga keluar hotel. Mau makan atau belanja boleh banget bersepeda.

Grand Mega Resort ini luas. Hanya saja tidak terasa jalan kaki karena hijaunya daun-daun sepanjang jalan setapak. Kalaupun capek, berhenti saja di gazebo. Tersedia banyak gazebo yang nyaman selain kursi-kursi di depan kolam renang.
Oh ya, ada dua kolam renang, satu untuk dewasa dan satu lagi untuk anak-anak. Nah, untuk anak-anak ini disediakan tempat prosotan. Sayangnya kedua kolam renang tersebut sedang kotor. Mungkin karena konsep hotel yang natural banget, jadi banyak tanaman, banyak daun-daun yang berguguran di kolam. Meski dalam kurun waktu tertentu dibersihkan, namun daun-daun yang berguguran setiap hari menjadi sampah di kolam. Anak-anakpun mengurungkan niat untuk berenang.

kolam renang dewasa


Selama jalan-jalan keliling hotel saya dimanjakan dengan banyak spot yang menarik. Semuanya back to nature. Segar loh melihat hotel seperti ini.

Petugas kebersihan hotel mulai bekerja sejak pagi. Setiap bertemu dengan tamu hotel selalu tersenyum dan menyapa. Bahkan ketika saya maupun suami penasaran dengan tempat-tempat menarik disini. Mereka dengan senang hati menjelaskan tempat yang saya maksud.

kolam renang anak


Semakin ke belakang area hotel, ternyata adalah deretan kamar mewah. Salah satunya memiliki lift yang langsung bisa menuju ke deretan kamar. Tidak perlu capek naik dan turun tangga. Di tiap kamar ada teras dan ayunan yang menghadap ke kolam ikan.

Di bagian ini para tamu bisa memarkir kendaraan dekat dengan kamarnya. Tadinya saya hanya tahu tempat parkir di depan. Saya pikir hotel segedhe ini kok tempat parkirnya terbatas. Ternyata...oh ternyata ada tempat parkir yang dekat dengan kamar-kamar mewah itu.


resort

Berhubung disini sepi, saya jalan terus. Sampai berkali-kali menyempatkan diri foto di depan kamar dan kolamnya. Asyik banget kan kalau kamarnya menghadap kolam yang  tenang berwarna kehijauan. Kemudian jika memandang ke kolam ada air mancurnya. Jika tidak suka memandang dari jendela kamar, coba saja turun dan melihat air mancur dari dekat. Kita bisa memilih tempat atau gazebo untuk duduk santai. Bahkan berbaring juga boleh. Karena tempat ini sangat menyenangkan. Ada semacam gorden sebagai penutup di gazebo. Lebih private gitu.

Meski tidak memilih kamar disini, tapi saya senang duduk di gazebo. Tapi....ada sesuatu yang membuat saya harus segera pergi.  Ketika saya sedang asyik memandang kolam yang kehijauan sambil meminta suami untuk jeprat-jepret, tiba-tiba gorden sebuah kamar di lantai atas terbuka. Bubaaar!

safron


Breakfast Grand Mega Resort Kok Gitu...

Selesai jalan-jalan saya berhenti di resto yang berada disamping kolam renang dewasa. Buka mulai pukul 07.00. Tamu hotel sepertinya tidak banyak. Masih banyak kursi kosong. Entah kalau nanti. Sepertinya memang tidak ramai. Saya jarang berpapasan dengan tamu-tamu lain.
 
Yah, resto ini terkesan lebih modern dengan pilihan kursi warna-warni yang ngejreng. Tidak banyak ornamen di dinding karena memang modelnya terbuka. Namun desain resto membuat kesan hotel yang natural jadi berubah...

resto grand mega resort


Masuk ke resto cukup dengan menyebutkan nomor kamar kami. Setelah itu si mbak mencatatnya dan memberikan sedikit pengarahan. Baru kali ini saya menginap di hotel dengan menu breakfast yang harus pesan dulu. Mending kalau menginap di homestay langsung dikasih menu breakfast yang diantar di depan kamar. Tapi ini hotel loh! Yang menurut saya, bagus juga fasilitasnya. Sayangnya, untuk urusan breakfast, duh tidak banget!

Tapi mau bagaimana lagi. Saya baru tahu aturannya seperti ini. Saya pesan 3 menu, untuk saya, si sulung dan bungsu. Jatah hanya dua orang. Jadi saya menambah satu porsi. Seingat saya Rp 50.000, dibayarkan ketika check out.

breakfast


Menu resto tidak banyak pilihan. Saya memesan nasi goreng sea food, nasi capjay dan nasi goreng Jawa. Kalau mau minum, ada beberapa pilihan seperti jus, infused water, teh, kopi, air mineral yang bisa diambil di meja resto. Beberapa snack yang dipajang adalah cake dan jajan pasar. Semuanya dalam porsi sangat kecil. Sekali masuk ke dalam mulut langsung ludes. Yang seperti ini bisa diambil begitu saja oleh para tamu. Demikian juga dengan buah-buahan yang sudah diiris.

Manurut saya dari ketiga menu yang saya pesan, yang enak hanya nasi capjay. Si bungsu makan nasi goreng Jawa, rasa yang mendominasi hanya pedas saja. Tidak tega saya melihatnya menghabiskan sepiring nasi. Akhirnya nasi goreng diambil alih oleh kakaknya.

Grand Mega Resort Cocok buat Penyuka Alam

grand mega resort, cepu


So, Grand Mega Resort ini hotelnya luas dan gedhe dengan konsep close to nature. Kamar-kamarnya berada di bangunan bertingkat. Kalau isinya standarlah, entah tipe lainnya apalagi yang mewah. Setiap kamar memiliki teras dengan view bermacam-macam. Kalau yang bagus sih yang menghadap ke kolam renang. Tapi yang standarpun tetap asyik karena tetap ada unsur hijau dedaunan di dekatnya. Jadi yang menarik memang viewnya.

Hanya saja jika teman-teman membawa anak balita atau orang sepuh rasanya bakal kesulitan untuk naik turun undakan. Karena setiap tempat yang dituju rata-rata naik turun tangga. Dimulai dai area parkir menuju lobi. Itu saja sudah naik tangga. Beruntung jika kamar yang dipilih tidak perlu lagi naik tangga. Kemudian jalan menuju resto hingga kolam renang. Disitu juga naik turun terus. Yang tidak ada tangga hanya di kamar-kamar mewah yang letaknya paling belakang. Sengaja dibuat begitu untuk memudahkan dan agar lebih private.



Happy staycation!

^_^




Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

16 Komentar untuk "Back to Nature di Grand Mega Resort, Blora"

  1. Hotelnya bagus ya, nuansa alaminya memang terasa banget. Tapi risiko hotel macam begini memang suka gak ramah buat anak kecil maupun orang tua.

    BalasHapus
  2. Itu bathrobes nya batik ya, unik juga.
    Kamarnya juga lumayan luas, sayang breakfastnya harus pesan ya untuk menu utamanya. Harus 1 orang 1 menu ya mbak? nggak boleh 2 menu? *hehe nawar :D

    BalasHapus
  3. Ini kamar hotelnya enak banget. Cocok buat nginep sekeluarga. Semoga aja kapan2 bisa mampir ke Blora.

    BalasHapus
  4. Wah, serunya staycation :D Di jalan ada yang minta sumbangan jadi ingat di suatu daerah, tiap belokan adaaa aja yang minta sumbangan masjid dan jalan, hahaha. Sayang ya handuknya kasar. Padahal biasanya di hotel dapat yang warna muda dan haluuuuus.
    Aku pernah sih nginep di tempat banyak tanaman gitu, glamping. Tapi sama pengelolanya sudah disediakan obat nyambuk elektrik gitu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, disini gak dikasih obat nyamuk. Kudu siapin sendiri.

      Hapus
  5. gaya arsitektur hotelnya keren. mirip rumah saya, dinding bata merahnya tok! hiks!

    ulasannya keren!

    BalasHapus
  6. cakep banget ini mba konsep close to naturenya dapat banget ornamen kayunya ah love deh liatnya mba pasti betah deh kalau aku sama anak-anak ke sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bawa anak kecil kudu hati-hati, disini banyak tangganya.

      Hapus
  7. hhahaha saya pikir yang videoin mba sendiri, ternyata bukan ya hahahaha

    kereeeenn banget ini mah, beneran back to nature banget.
    Auto mupeng pengen jalan-jalan dong .
    Mau banget ke tempat-tempat kayak gini :)

    BalasHapus
  8. Mbk itu kenapa nggak jd jepret2 begitu tirai kamar atas terbuka..ada 'itunya' kah? Penasaran. Hahay. Salfok sama kalimat itu. Btw iya kekurangannya jd banyak nyamuk ya mbk krna bnyak taneman yg jd rumah buat muknyamuk. Tp hotelnya emang alam bgd, rindaaanggg hijau hijau gt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masalahnya kalau malam baru kerasa kehadiran nyamuk-nyamuk.

      Hapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel