Melihat Taman Mini Indonesia Indah dari Kereta Gantung

kereta gantung


Assalamualaikum,

Tidak banyak tempat yang bisa saya datangi dalam 3 hari di Jakarta. Saya pilih Taman Mini Indonesia Indah (TMII) karena lokasinya termasuk dekat dengan rumah kerabat. Butuh waktu sekitar 30 menit untuk tiba di sana. Tujuan pertama adalah masjid At-Tin untuk sholat Jumat. Kemudian masuk ke area TMII dan naik kereta gantung (skylift).


Kereta gantung disini memiliki 3 stasiun. Stasiun A berada di dekat desa seni dan kerajinan, stasiun B berada di dekat anjungan Papua . sedangkan stasiun C berada dekat dengan Tugu Api Pancasila. Saya membeli tiket untuk 3 orang di stasiun A. Karena stasiun ini yang paling dekat dengan pintu masuk TMII.

Melewati kios-kios souvenir dan rumah makan membuat saya sedikit khawatir. Biasanya anak kecil suka tergoda dengan barang lucu-lucu. Benar saja, si bungsu buru-buru membisikan mantra yang saya takutkan. “Ibu, boleh beli mainan?”

stasiun kereta gantung TMII


stasiun kereta gantung TMII


Hah! Mana ada mainan disini. Saya melihat sekilas, kios-kios menjual aneka kaos, tas, dan barang-barang kerajinan. Saya tidak begitu fokus melihat semua barang yang dijual. Saya sendiri sudah berusaha untuk tidak belanja yang sekedar menuruti keinginan. Misalnya melihat tas kerajanan kok unik, jadi pengen beli. Tidak!

Tapi anak kecil memiliki radar tentang “mainan” yang bisa muncul di segala tempat. “Kita mau naik kereta gantung!” kata saya seraya menarik lengannya.
Sayang, si anak menawar, “Nanti kalau pulangnya gimana?”

***

kereta gantung TMII

Sebelum naik kereta gantung, kami membeli tiket dulu di loket sebelum pintu masuk stasiunnya. Hari Jum’at itu sepi. Kalau kata Paklik di hari kerja seperti ini tempat ini agak sepi. Berbeda jika hari akhir pekan atau musim liburan sekolah.
Jadi, karena hari kerja ya, beli tiket cepat lalu naik ke stasiun yang dindingnya dicat dengan warna yang cerah. Eh, ada yang pink loh. Juga kereta yangnya berwarna-warni. Kami kebagian kereta warna pink.

Naik kereta gantung ini merupakan pengalaman kedua saya. Beberapa tahun lalu saya juga pernah kesini dan menyempatkan menikmati suasana TMII dari ketinggian. Bangunan-bangunan yang dilewati kereta gantung tampak kecil tapi justru saya bisa melihat seperti dalam satu kelompok.


anjungan TMII

 Satu kereta untuk 4 orang. Berhubung kami hanya bertiga ya tetap satu kereta. Begitu kereta mendekat, petugas akan memberikan aba-aba dan memegangi kereta agar stabil. Lalu kami naik satu per satu ke dalam kereta.

Jakarta panas banget. bahkan ketika berada di dalam kereta gantung. Kemringet! Tapi tenang, di dalam kereta ada 4 jendela kaca. Jendela ini bisa dibuka dengan menggeser salah satu kaca. Jika keempat kaca dibuka maka angin akan masuk dan sedikit demi sedikit menghapus keringat kami.

istana anak-anak TMII


Anggap saja jendela tersebut adalah kipas angin yang bisa diputar sesuai dengan nomornya. Jika cuma satu jendela yang dibuka, berarti anginnya cukup sedikit. Kalau semua, itu baru lumayan menghilangkan rasa gerah.

Asyiknya Naik Kereta Gantung

Naik kereta gantung ini tidak bikin deg-degan atau khawatir. Karena kereta melaju perlahan. Sedikit guncangan itu terasa ketika di dekat tiang. Rasanya seperti motor yang berajalan di atas polisi tidur. Tapi polisi tidurnya ada beberapa dan berdekatan.

anjungan papua TMII


Berada di atas ketinggian, kereta gantung berjalan satu putaran, pulang pergi. Jadi kereta bergerak lurus kemudian tiba di stasiun. Santai saja, nanti ada petugas yang mengarahkan kereta kita. Karena di stasiun itu keretanya memutar. Mungkin posisi ini agak sulit bagi kereta untuk bergerak sendiri.

Setelah dari stasiun, kereta akan meluncur lagi hingga tiba di stasiun keberangkatan kami. Begitu kereta sudah berhenti dengan stabil, barulah kami turun satu per satu.

Bagi kami naik kereta gantung ini tidak menakutkan. Aman, kok. Kecuali bagi mereka yang takut ketinggian. Kereta gantung ini memiliki daya jelajah sepanjang 2.688 meter dan ketinggian 20 meter.

pesawat TMII


Beberapa kali kami melihat kereta lain yang meluncur. Tapi tenang, semua kereta bergerak di waktu yang bersamaan tapi tempatnya berbeda. Dari sini kami melihat kereta lain tampak lebih kecil dan lucu karena warnanya yang ngejreng. Mungkin mirip mainan anak-anak.

Sepanjang rute kereta gantung, kami bisa melihat beberapa anjungan seperti anjungan dari Papua. Ternyata dari ketinggianpun rumah-rumah adat disini tetap menarik. Istana anak-anak juga terlihat indah. Bangunan tersebut menjulang meski beberapa bagian tertutup rimbunnya pepohonan. Dari sini saja penumpang bisa penasaran, ada apa dengan rumah-rumah adat dan bangunan lainnya.

kereta gantung TMII


Yang perlu diingat, ketika naik kereta gantung ini penumpang dilarang untuk banyak tingkah. Terutama jika kita membawa anak kecil. Bisa membahayakan diri sendiri. Dari masuk kereta saya sudah memerintahkan anak untuk duduk dengan tenang di dalam kereta. Lihat saja pemandangan di sekitar.
 
Karena anak penasaran, paling cuma ganti tempat duduk saja. setelah itu dia tetap duduk sambil melihat pemandangan di kanan dan kiri. Alhamdulillah perjalanan sampai stasiun lancar.
stasiun kereta gantung TMII



Harga tiket hari kerja:

Rp 50.000

Happy traveling!

^_^



Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

4 Komentar untuk "Melihat Taman Mini Indonesia Indah dari Kereta Gantung"

  1. Udah lama banget menikmati ini. sayang saat itu belum suka nulis jadi blog hehehe.
    Lagi liburan di jakarta yah mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ke Jakarta buat silaturahim. Ada kerabat dari pihak saya maupun suami yang sudah lama tinggal di Jakarta. Sekalian jalan-jalan kesini.

      Hapus
  2. baca ini aku malu sendiri, 13 thn di jkt blm pernah ke tmii wkwkwkwkwkw.. ya ampuuuun kemana ajaaaa.. keong mas aja cuma tau namanya :D.. padahl wkt msih sekolah di aceh, sempet loh punya keinginan, liat keong mas, liat rumah2 adat di tmii dr atas kereta gantung. ehh malah setelah tinggal di jkt lupa -__-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Fanny bisa kapan-kapan kesini. Kalau saya kan jarang-jarang ke Jakarta. Sekalinya main, dimaksimalkan saja.

      Hapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel