Lezatnya Sodus, Soto Kudus di Surabaya

  
Assalamualaikum,

Menemukan kedai Sodus ini sebenarnya tidak disengaja. Tujuan saya ingin makan lontong sayur. Eh, ternyata warungnya sudah tutup alias tidak ada lagi. Ingin ke tempat lainnya, malas muter-muter. Ndilalah ketika melihat kanan dan kiri jalan saya melihat ada Sodus, soto Kudus yang pagi itu sudah buka dan ramai pembeli.

Baca juga Soto Ayam Kampung Pak Djayus.

Yang menjadi patokan saya untuk mampir ke Sodus karena ramai pembeli. Kalau suatu tempat makan ramai, minimal pembeli-pembeli tersebut merasa cocok dengan masakannya. Jadi ada yang repeat order atau pembeli baru macam saya yang sedang kelaparan di jalan. Mampirlah kesini, dengan harapan perut kenyang dan puas.

Sodus ini berada tepat di pojokan Jl. Taman Gayungsari Timur. Ada sedikit taman rumput yang bikin mata segar. Cuma rumput dan beberapa tanaman hias. Dengan adanya taman ini, kedai Sodus tidak langsung menghadap jalan. Sehingga debu-debu jalan tidak langsung hinggap ke meja pembeli. Tapi ya namanya debu sih, bagaimanapun tetap saja berterbangan. Apalagi kalau musim kemarau, panas, terik menyengat dan bikin gerah.

Karena kedai ini modelnya terbuka, maka orang bebas merokok. Seperti ketika datang rombongan orang-orang yang habis bersepeda. Sepeda mereka taruh di taman dan para pemiliknya berhamburan mencari tempat duduk. Salah satunya, duduk dekat dengan meja saya dan dengan santainya merokok. 

Sodus tidak memiliki ruangan khusus, semisal VIP. Tapi kalau tempat lain ada yaitu di samping kedai. Saya tahunya ketika mau pulang, karena dekat dengan meja kasir. Modelnya sama, ada deretan meja kursi, tetap sama-sama di tempat terbuka. Ketika rombongan pesepeda ini memesan tempat, beberapa orang duduk di depan dan lainnya mencari tempat di belakang. Sementara pembeli lainnya harus mencari tempat duduk bahkan rela menunggu saya selesai makan.

Meja dan kursi Sodus memakai model minimalis, kekinian dengan warna krem dan cokelat menjadi tempat duduk bagi pembeli. Meski tidak sama persis modelnya, (beberapa tidak memiliki sandaran) tetap nyaman untuk makan di tempat. Semuanya ditata rapi.

Untuk tempat parkir bisa di depan kedai sampai di jalan.

Membaca nama tempat makan ini saya berpikir cuma ada menu soto ayam. Ternyata tidak, teman-teman! Meski menggunakan nama sodus (soto Kudus), tetap ada banyak menu lain seperti mie, lontong tahu, dsb. Untuk snack juga ada. Demikian juga minumannya, banyak pilihan.

Berhubung perut sudah konser sejak di Gresik, saya memesan soto ayam 4 porsi. Biar gampang dan langsung dilayani saja sih. Terutama karena sudah memasang nama Sodus (soto Kudus) saya pikir menu utamanya adalah soto Kudus. Kalau minuman bisa macam-macam. Nah, pelayang langsung mengantarkan sepiring makanan pembuka. Ada macam-macam lauk, yaitu sate telur puyuh, sate jeroan, tempe bacem dan perkedel kentang. Kemudian minuman datang, disusul dengan 4 mangkuk soto ayam. Pelayanannya waktu itu termasuk cepat.

Salah satu ciri khas soto Kudus adalah penyajiannya di mangkuk kecil. Ternyata disini juga demikian. Sendok yang dipakai juga khusus untuk mangkuk. Jadi ini sama seperti soto Kudus di daerah asalnya. Soto ayam di mangkuk mungil ini isinya penuh. Kemudian ditaruh di atas lepek. Kalau ingin lebih segar bisa ditambahkan dengan perasan jeruk nipis. Selain itu ada sambal dan kecap manis. Soto siap dinikmati.

Yang saya suka dari menu makanan bernama soto adalah kuahnya yang bening. Irisan ayamnya tidak banyak. Lha, mangkuknya saja kecil. Untungnya disini memang daging ayam saja. Ada sih sedikit kulit. Yang pasti tidak ada campuran jeroan, karena saya dan keluarga tidak makan jeroan. Kulit juga tidak.

Kalau merasa kurang, bisa menambahkan aneka lauk yang ada di meja. Sate telur puyuh dan kawan-kawannya cukup sebagai lauk soto. Oh ya, di dekat kasir, tadi saya melihat ada beberapa jajan basah dan aneka kue. Pengen nyomot tapi takut nanti kenyang dulu.

Soto ini dicampur nasi, jadi langsung makan saja, ya. Dimakan panas (agak hangat) lebih nikmat. Di dalamnya ada irisan ayam, taoge panjang, seledri. Karena mangkuk mungil, isinya walapun penuh tetapi tetap sedikit. Saya sih sudah cukup satu porsi saja. Jadi ingat kalau mengajak si sulung, minimal habis dua porsi kalau makan soto Kudus. Sayang, anaknya lagi banyak kegiatan di kampus.

Ketika saya, suami dan anak tengah sudah selesai makan, barulah pesanan snack kami diantar. Saya pikir nanti kalau sudah habis semua dan belum diantar juga, dibatalkan saja pesanan tersebut. Atau kalau sudah ready, ya dibawa pulang saja.

Snack pesanan saya adalah pisang krezz. Sepiring pisang ini isinya 4 buah pisang kepok yang dibalut dengan tepung pangko, kemudian digoreng. Tekstur pisang krezz renyah karena tepung pangko yang kering. Sedangkan pisangnya biasa saja. Pisang krezz diberi topping cokelat dan parutan keju yang melimpah ruah.

Baru saja pisang krezz ditaruh di meja, suami langsung mencicipi. Belum habis satu pisang sudah direbut anak. Kemudian si bungsu merengek minta pisang. Padahal semangkuk soto belum kelar juga. Tangan saya gatal, pengen bikin saja. Tunggu kalau tiba di rumah, ya.!

Si bungsu yang makannya butuh perpanjangan waktu (semua sudah selesai dia belum), akhirnya habis juga. Tadi kakaknya sudah menawari, kalau tidak habis siap melahap jatah sotonya. Aduh, itu loh porsinya sedikit, masak tidak habis sih!

Untuk 4 mangkuk soto, es teler dan teh, ditambah pisang krezz cukup dengan Rp 87.000. Satu mangkuk soto Kudus Rp 12.000. Bagaimana teman-teman? Tertarik menikmati lezatnya soto Kudus di Surabaya? Boleh mampir di kedai Sodus ini.

Alamat Sodus (Soto Kudus):

Jl. Taman Gayungsari Timur no.7 Surabaya

No telp 0813001866, (031) 8298832

*Kunjungan akhir Oktober 2019

^_^

Nur Rochma

Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

Bagikan Artikel ini